Qanaah: Merasa Cukup dengan yang Ada, Mensyukuri yang Masih Ada

Qanaah

Pecihitam.org – Ketika hati senantiasa diliputi perasaan iri juga dengki saat melihat nikmat yang orang lain punya, dan kemudian menjadikan kehidupannya tidak bisa tenang. Inilah dorongan dari sifat dasar manusia yang selalu tidak merasa puas dengan apapun yang ia miliki. Padahal Islam menganjurkan umatnya untuk selalu bersikap Qanaah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Daftar Pembahasan:

Apa itu Qanaah?

Qanaah secara bahasa berarti cukup. Sedangkan secara istilah, Qanaah adalah suatu sifat rela menerima dan selalu merasa cukup dengan apa yang sudah diusahakan dan yang telah dikaruniakan Allah Swt. kepada kita sehingga mampu menjauhkan diri dari sifat tamak.

Dalam kamus Al-Munawwir, qanaah berasal dari kata والقانع ,والقنوع ,القنع yang maknanya yaitu merasa puas dengan apa yang diterima dan rela atas bagiannya. Orang dapat dikatakan mempunyai sifat qanaah apabila telah memiliki pendirian dengan apa yang telah ia dapatkan atau bersyukur atas yang ada pada dirinya karena semua adalah kehendak Allah Swt.

Menurut Syekh Nawawi al Bantani, dalam kitab Qami’ al-Tughyan, qanaah yaitu ridha dengan apa yang telah ditentukan. Ridha untuk meninggalkan sesuatu yang tidak penting dan hanya mengupayakan perkara yang penting.

Sederhananyaa dengan qonaah ini manusia akan lebih bersyukur dengan apa yang telah Allah tetapkan kepada kita. Salah satu balasan dari Allah bagi orang yang bersikap qonaah yaitu akan merasakan kehidupan di dunia ini dengan lebih tenang dan baik. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam suarat An-Nahal: 97

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Contoh Sifat Qanaah

Misalkan seorang Muslim yang kaya dan memiliki harta berlimpah. Namun niatnya bukan untuk menumpuk kekayaannya tersebut. Kekayaan yang dimilikinya di dunia ia dapatkan dan juga ditasarufkan dengan jalan yang diridhoi Allah dan Rasul-Nya.

Baca Juga:  Perbedaan Pendapat Ulama Terkait Membaca Shalawat

Dengan demikian segala yang dimilikinya tidak pernah sombong dan lalai dari mengingat Sang Maha Kaya. Justru kekayaannya semakin menambah rasa syukurnya.

Kemudian contoh lagi bagi orang yang miskin dan kekurangan, ia tetap bersabar dengan apa yang telah ditentukan Allah kepadanya. Tidak berputus asa dan tetap selalu berusaha yang tebaik untuk merubah nasibnya dengan tidak berpangku tangan apalagi putus asa.

Itu sebabnya dalam urusan dunia kita dianjurkan untuk melihat orang yang berada di bawah kita. Sebaliknya untuk urusan Akhirat kita melihat orang yang diatas kita. Sebagaimana telah Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits.

عن ابى هريرة رضى الله عنه : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم. انظروا الى من اسفل منكم, ولا تنظروا الى من هو فوقكم فهو اجدر ان لا تزدروا نعمة الله عليكم. (متفق عليه)

Artinya; “Lihatlah orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang di atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian agar kalian tidak memandang hina nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian.” (Muttafaqun Alaih)

Dalil-dalil Tentang Qanaah

Diantara dalil tentang qanaah adalah sebagai berikut :

Al Quran surat Al Baqarah ayat 155

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya : “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kegembiraan kepada orang-orang yang sabar”. (QS Al Baqarah : 155).

Al Quran surat Az-Zumar ayat 49.

فَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ ۚ بَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Baca Juga:  Tips Mendidik Anak di Bulan Ramadhan, Cara Kenalkan Puasa Sejak Dini

Artinya: “ Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata:”sesungguhnya aku beri nikmat itu hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan dari mereka itu tidak mengetahui: (Q.S Az-Zumar: 49).

Hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ»

Artinya: Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda: “ Bukanlah kekayaan itu dikarenakan banyaknya harta tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa” (HR. Muttafaqun ‘alaihi)

Hadits riwayat Jabir radhiyallaahu ‘anhu:

عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَلَيْكُمْ بِالْقَنَاعَةِ، فَإِنَّ الْقَنَاعَةَ مَالٌ لَا يَنْفَدُ»

Artinya: Dari Jabir radhiyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tetaplah kalian semua dengan sikap qanaah, karena sesungguhnya qanaah itu adalah harta yang tidak pernah habis (HR. At-Thabarani dalam Mu’jam al-Awsaath)

Hadits riwayat ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhu:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ»

Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “ Sungguhlah beruntung seseorang yang masuk Islam, dan diberikan rezeki yang tiada putusnya, dan orang tersebut merasa berkecukupan dengan apa yang telah diberikan Allah padanya” (HR. Muslim)

Pentingnya Sifat Qanaah

Sifat qanaah ini begitu penting, karena merupakan modal yang paling teguh untuk menghadapi kehidupan. Sifat Qanaah dapat menimbulkan semangat dalam mencari rezeki, dengan tetap memantapkan pikiran, meneguhkan hati, bertawakal kepada Allah, mengharapkan pertolongan-Nya, tidak putus asa ketika gagal dan bersyukur saat berhasil.

Baca Juga:  Bacalah Amalan di Awal Bulan Ramadhan Ini Agar Selalu dalam Pelindungan Allah

Hal yang perlu digaris bawahi qanaah disini bukan berarti hanya berpangku tangan dan pasrah dalam menerima keadaan. Namun qanaah yang dimaksud adalah sebagai cara untuk menjaga kesederhanaan dari hati agar tetap dalam ketentraman, agar hidup tidak berorientasi pada harta dan dunia saja.

Adapun hikmah qanaah, antara lain:

  1. Hidupnya selalu merasa lebih tenang dan tentram.
  2. Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha yang dilakukan.
  3. Tidak mudah berputus asa dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.
  4. Mampu menjauhkan diri dari sikap iri dengki.
  5. Selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.

Nabi Saw bersabda; “Barangsiapa yang kaya hati maka ia mendapatkan nikmat kebahagiaan dan kerelaan meskipun dia tidak mendapatkan makan di hari itu. Sebaliknya siapa yang hatinya fakir maka meskipun dia memiliki dunia seisinya kecuali hanya satu dirham saja, maka dia memandang bahwa kekayaannya masih kurang sedirham, dan dia masih terus merasa miskin sebelum dirham itu.”

Maka, sudah seharusnya sebagai hamba Allah Swt kita tetap bersyukur dengan segala yang telah diberikan oleh-Nya. Banyak atau sedikit yang penting berkah. Berusahalah selalu melihat kebawah atau orang-orang yang dibawah kita, yang masih serba kekurangan. Janganlah terlalu memandang keatas karena diatas langit masih ada langit.

Salah satu kata-kata motivasi agar memiliki sifat Qanaah adalah;

“Selalu merasa cukup dengan yang ada dan mensyukuri yang masih ada”.

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik