Demi Derajat Organisasi, Anggota Banser Diminta Tingkatkan Profesionalitas

Pecihitam.org – Dalam rangka meningkatkan derajat organisasi dalam berbangsa dan bernegara, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Indonesia diminta untuk lebih profesional.

“Sebagai anggota Banser juga harus meningkatkan keahlian dengan mengikuti sejumlah pelatihan, mengingat di Banser sendiri terdapat beberapa bidang tugas yang bisa diikuti,” kata Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Alfa Isnaeni, dikutip dari Merah Putih, Senin, 20 Januari 2020.

“Di antaranya, bertugas dalam tanggap bencana alam, kesehatan serta ada bidang pengaturan lalu lintas. Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar, silakan masing-masing anggota banser menentukan pilihannya, apakah di bidang tanggap bencana atau pengaturan lalu lintas maupun bidang keahlian lain yang ada,” tambahnya.

Baca Juga:  Ratusan Jemaah Tabligh Indonesia di India Tak Bisa Dipulangkan

Alfa juga mengimbau kepada anggota Banser untuk membaca aturan perundang-undangan, terutama UU Keamanan Negara karena keberadaan Banser juga mempunyai tugas menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

“Dalam momentum pergantian kepemimpinan ini, Ansor dan Banser tetap konsisten dalam menjaga kesetiaan pancasila dan NKRI,” ujarnya.

Pihaknya juga menanggapi kemunculan Sunda Empire hingga kerajaan yang ramai beberapa waktu terakhir. Soal fenomenan itu, Alfa mengatakan, Banser dengan tegas menolak kehadiran kerajaan tersebut, mengingat sikap NKRI harga mati merupakan prinsip yang harus dijunjung dengan kuat.

“Jika kehadirannya dalam rangka meneguhkan sikap berbangsa tertentu, tidak boleh,” tegasnya.

Hal itu, kata dia, lantaran di negara ini hanya ada satu bangsa yaitu bangsa Indonesia dan praktis tidak ada bangsa yang lain, baik itu kerajaan atau “Sunda Empire”.

Baca Juga:  Ayatollah Ali Khamenei Pimpin Shalat Jumat, Pertama Kalinya Sejak 2012

Maka dari itu, pihaknya berharap pemerintah bersikap tegas terkait hal itu semua agar tidak berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Ia juga mengajak anggota Banser dan Ansor untuk meneguhkan sikap keindonesiaan, yaitu UUD 45 dan NKRI, kemudian sikap keislaman yang sesuai dengan ajaran kiai.

“Yakni Islam yang Rahmatan Lil Alamin, Islam yang tidak menjelek-jelekkan. Ini yang selalu kami kembangkan terus,” pungkasnya.