Ihwal Penyerangan Novel Baswedan, Wapres Kiai Ma’ruf Amin: Kasusnya Tergolong Sulit

Ma'ruf Amin

Pecihitam.org – Belum selesainya kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, mendapat respon dari sejumlah pihak, tak terkecuali Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin.

Wapres Kiai Ma’ruf Amin mengatakan kasus tersebut tergolong sulit untuk dipecahkan. Ia pun meminta Kapolri Jenderal Idham Azis agar terus menyelidiki kasus ini.

“Rupanya yang Novel itu tingkat kesulitan pemecahan kasusnya agak tinggi. Sehingga upaya-upaya membentuk tim pencari fakta, juga belum ketemu secara cepat. Sehingga perlu terus digali,” kata Ma’ruf saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dikutip dari Temppo, Jumat, 1 November 2019.

Kiai Ma’ruf pada kesempatan itu mengutarakan turut memaklumi Polri maupun tim pencari fakta belum bisa menemukan titik terang dalam kasus ini.

Baca Juga:  Jaga Eksistensi NKRI Untuk Dunia, GP Ansor Cilegon Banten Gelar Kolokium Kebangsaan

 “Jadi emang ternyata pelakunya sangat pintar sekali,” kata Ma’ruf.

Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Kapolri yang baru saja terpilih,Komjen Idham Azis untuk segera menuntaskan kasus tersebut.

Hal itu disampaikan Jokowi usai melantik Idham sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 1 November 2019, kemarin.

“Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember,” kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat sore.

Namun Jokowi tak menjawab pertanyaan wartawan apakah ia akan membentuk tim gabungan pencari fakta independen jika target itu tak terpenuhi.

Jokowi juga sebelumnya sempat memberi target ke Kapolri terdahulu, Tito Karnavian, untuk mengungkap kasus Novel dalam 3 bulan.

Baca Juga:  Penasihat Pemimpin Revolusi Iran Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

“Polisi komitmen untuk terus melanjutkan,” kata Kiai Ma’ruf.

Sekedar diketahui, masa kerja tim teknis kasus Novel Baswedan berakhir pada Kamis, 31 Oktober 2019.

Sejumlah pihak mendesak tim teknis yang semula dipimpin Idham ini mengumumkan temuan mereka kepada publik.

 Jokowi pun memberi waktu sampai awal Desember kepada Idham untuk membongkar perkara ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *