Apa Itu Pengajian Majlis Taklim? Berikut Karakteristiknya

Apa Itu Pengajian Majlis Taklim? Berikut Karakteristiknya

Pecihitam.org- Perlu dipahami, bahwa tidak setiap Pengajian adalah majelis taklim, dan tidak semua majlis taklim adalah pengajian. Pengajian majlis taklim memiliki beberapa kriteria dan karakteristik. Sebelum itu rasanya penting kita tahu masing-masing dari definisi terbesut.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pengajian seringkali diartikan sebagai suatu kegiatan terstruktur yang secara khusus menyampaikan ajaran Islam dalam rangka meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan para jamaahnya terhadap ajaran Islam, baik melalui ceramah, tanya jawab atau simulasi.

Suatu kegiatan dapat disebut sebagai pengajian, bila ia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • dilaksanakan secara berkala dan teratur,
  • materi yang disampaikannya adalah ajaran Islam,
  • menggunakan metode ceramah, tanya jawab atau simulasi,
  • pada umumnya diselenggarakan di majelis-majelis taklim,
  • terdapat figur-figur ustadz yang menjadi pembinanya, dan
  • memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam di kalangan jamaahnya

Sedangkan istilah majelis taklim, sering diartikan sebagai kelompok atau suatu komunitas muslim yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran agama Islam (Sutaryan, 1993: 3).

Baca Juga:  Inilah Ciri Ciri Ulama Menurut Tafsir Al Quran

Pengertian ini menunjukan bahwa arti majelis taklim meliputi semua kegiatan komunitas muslim yang berkaitan dengan masalah pendidikan dan pengajaran agama Islam, tanpa dibatasi oleh jenis kelamin dan status sosial jamaahnya. Termasuk tidak dibatasi oleh tempat dan waktu penyelenggaraannya.

Dengan demikian, bermacam kegiatan pendidikan dan pengajaran agama Islam yang dilakukan oleh suatu komunitas muslim, baik pesertanya pria, wanita, anak-anak, remaja atau orang dewasa dan lansia, tetap masih berada dalam lingkup pengertian majelis taklim.

Sementara itu, Departemen Agama RI. merumuskan arti majelis taklim itu sebagai suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan non-formal di bidang agama Islam bagi orang dewasa (adult education), biasanya secara berkala, sekali dalam seminggu, diadakan di majelis-majelis atau di balai-balai pertemuan.

Namun, sekalipun pada umumnya dilakukan oleh orang-orang dewasa, akan tetapi ada juga yang menyelenggarakan secara campuran, malah ada yang secara khusus ditujukan bagi anak-anak atau remaja (Anonimous, 1981: 8).

Kemudian, Djauharuddin AR mengartikan majelis taklim sebagai lembaga pendidikan non-formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur, diikuti oleh jumlah jamaah yang relatif banyak dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT., antara manusia dengan sesamanya, dan antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT. (Djauharuddin, 1993: 5).

Baca Juga:  Jangan Asal Copas! Berikut Beberapa Kesalahan dalam Memahami Fiqih

Di samping itu menurut pengamatan majalah Media Pembinaan, majelis taklim disebut pula sebagai kegiatan “pengajian rutin” atau “rutinan”. Kelompok remaja malah menyebutnya dengan istilah “remaja mesjid”, didasarkan pada pelaksanaan kegiatannya yang berpusat di mesjid-mesjid (Anonimous, dalam Media Pembinaan, No. 5/XX-1993: 5).

Masih menurut pengamatan majalah media pembinaan, karena majelis taklim tidak dibatasi oleh tempat, waktu serta kelas sosial jamaahnya, maka kelompok pengajian Islam yang selama ini dilaksanakan oleh para eksekutif, di kantor-kantor atau di hotel-hotel berbintang, dapat pula di-kategorikan sebagai majelis taklim (Anonimous, dalam Media Pembinaan, No. 5/XX1993: 5).

Dari beberapa pengertian majelis taklim di atas, dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa suatu kelompok atau komunitas muslim disebut majelis taklim bila setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. sudah berbentuk sebagai lembaga pengajaran agama Islam non-formal,
  2. memiliki kegiatan-kegiatan secara berkala dan teratur,
  3. memiliki jumlah jamaah yang relatif cukup banyak,dan pada umumnya terdiri atas orang-orang dewasa,
  4. terdapat figur-figur sentral yang mengelola dan menjadi panutannya,
  5. memiliki tujuan untuk membina insan muslim yang beriman, berilmu, berakhlak dan bertakwa kepada Allah SWT.
Baca Juga:  Adab Bangun Tidur dalam Islam Menurut Imam Al-Ghazali
Mochamad Ari Irawan