Penghancuran Situs-Situs Islam Oleh Wahabi yang Katanya “Sarang Syirik”

Penghancuran Situs-Situs Islam Oleh Wahabi yang Katanya "Sarang Syirik"

PeciHitam.org Melihat jejak dakwah dan sejarah pembentukan gerakan Salafi atau biasa dikenal dengan Wahabi sangat kental mengkorelasikan Kuburan (Makam) dengan Tauhid berseberangan. Bahwa dalam alam pikir mereka, dua entitas tersebut saling menegasikan dan sangat sulit disatukan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sejarah kelam penghancuran Makam para Sahabat bahkan Makam-makam Ummahatul Mukminin yang berada di dua kota Suci, Makkah Madinah. Haramain sebelum adanya revolusi Wahabi merambah ke sana, banyak sekali situs Islam yang dijaga.

Namun sekira 1924-1925, gerakan Salafi Wahabi merambah Haramain ditandai gerakan pengancuran situs penting Islam. bahkan Makam Rasulullah SAW tidak luput dari sasaran/ incaran penghancuran namun urung.

Kebencian Wahabi kepada Situs Islam

Pola pikir yang dianut oleh salafi Wahabi sangat kental beraroma kekerasan dalam agama, karena banyak bukti mengarah kesana. Golongan ini sering menuduh syirik, bid’ah bahkan kafir kepada mereka yang tidak sejalan dengan pemikirannya.

Kebencian wahabi salafi juga tergambar ketika revolusi kebangkitan Negara Saudi yang kedua diawal abad ke-20 (1924-1925an). Catatan sejarah Panitia Hijaz dari Nusantara dipimpin oleh KH Wahab Chasbullah bertolak ke Arab Saudi untuk membujuk Raja Muhammad bin Su’ud agar mengurungkan niat meratakan Makam Rasulullah SAW.

Baca Juga:  Penolakan Ibnu Taimiyah Terhadap Ijma Ulama

Kejadian sebelumnya, makam-makam situs warisan Islam seperti Makam Sahabat dan Ummul Mukminin sudah diratakan dengan tanah. Klaim makam atau kuburan para Sahabat dan ummul Mukminin sebagai sarang syirik. Dan para peziarah dituduh sebagai penyembah kuburan, seperti yang sering dikampanyekan oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas.

Hal ini menunjukan kebencian wahabi Salafi terhadap situs-situs yang dianggap penting dalam sejarah Islam. Dalil pembenaran salafi wahabi adalah untuk memurnikan islam (purifikasi islam), dengan mengaitkan makam sebagai sumber syirik.

Alam pikiran mereka dengan jelas merujuk kepada nalar bahwa makam adalah pengganggu Tauhid. Situs sejarah berupa kuburan atau makam menjadi borok keimanan dan sumber merosotnya peradaban Islam. Maka situs makam harus dihancurkan untuk mengembalikan kemurnian Islam.

Bantahan Terhadap Wahabi Salafi

Kebencian praktek penziarahan makam walisongo atau makam wali lainnya oleh wahabi salafi dilahirkan dalam bentuk tuduhan ‘Penyembah Kuburan’. Maka mereka dengan sangat entengnya menganggap peziarah makam para Wali sebagai telah melakukan syirik bahkan kafir.

Baca Juga:  Kritik Terhadap Kitab Ensiklopedi Aqidah dan Bid'ah Salafi Wahabi

Tuduhan syirik dan kafir kepada peziarah yang tentunya tersemat di dalam hatinya lafadz Laa Ilaha Illallah merupakan tuduhan serius. Harus ada argumen untuk mematahkan tuduhan ‘penyembah kuburan’ agar tidak menjadi arus utama pemikiran Muslim di dunia.

Pun masalah keimanan manusia, tidak ada yang mengetahui secara detail dan sempurna yang ada dihati manusia. Sebagaimana dalil dari Rasulullah SAW;

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّى دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ

Artinya; “Aku diperintah untuk memerang manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, serta mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan yang demikian, terpeliharalah dariku darah serta harta mereka, melainkan dengan hak Islam. Sedangkan perhitungan mereka diserahkan pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga:  6 Persamaan Wahabi Salafi dan Khawarij, No 4 Sudah Jadi Langganan

Dalam masalah keimanan atau tentang praktek ziarah walisongo sebagai perbuatan syirik seperti tuduhan salafi wahabi harus melihat dzahirnya. Selama ia melafadzkan Laa Ilaha Illallah maka siapapun harus menghukumi sebagai mukmin. Jangan sekali-kali menjadi tuhan atau hakim terhadap keimanan seseorang yang tidak diketahuinya.

Pun kisah Usamah bin Zaid disalahkan ketika memenggal kepala musuh ketika terdesak mengucapkan tauhid Laa Ilaha Illallah menjadi periksa. Tuduhan syirik para peziarah kuburan Walisongo dan mengganggu Tauhid oleh wahabi SANGAT TIDAK BERDASAR.

Ash-Shawabu Minallah

Mochamad Ari Irawan