Salafi Wahhabi Menvonis Sesat & Kafir Imam Abu Hanifah Rahimahullah

Salafi Wahhabi Menvonis Sesat & Kafir Imam Abu Hanifah Rahimahullah

Pecihitam.org – Kemunafikan adalah kemunafikan! Betapapun dia dirahasiakan dan dibungkus dengan kejujuran tetap corak wajah kemunafikan itu terbongkar juga. Cepat atau lambat!

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Itulah kira-kira akhir dari drama yang diperankan oleh para arsitektor Sekte Sempalan Salafi Wahabi Takfiri. Ia mengaku sebagai pewaris tunggal Salaf Shaleh dengan segara dimensi positif yang mereka wariskan! Mereka mengaku sebagai yang menjunjung tinggi norma ilahiah yang diajarkan para Salaf Shaleh… menjunjung tinggi kejujuran, kedamaian, toleransi dan keadilan. Tetapi realita wajah buram mereka tidak dapat mereka sembunyikan. Kepalsuan polesan penutup wajah buruk akhirnya terbongkar juga!

Kali ini saya ajak Anda melihat langsung bagaimana Sekte Sempalan Salafi Wahabi mensifati dan menvonis Abu Hanifah, salah seorang imam agung Ahlusunnah dan Imam Mazhab yang dianut oleh ratusan juta umat Islam di berbagai belahan dunia.

Seperti pernah saya turunkan sebuah tulisan tentang kebiadapan Salafi Wahabi ketika menghujani Abu Hanifah dengan vonis-vonis, sesat, zindiq, kafir dll. Kali ini saya akan segarkan lagi ingatan kaum Muslimin bagaimana Sekte Sempalan Salafi Wahabi Takfiri begitu mudahnya mereka mendoktrin para pengikutnya yang rata-rata adalah kaum awam bersemangat brutal bahwa siapapun yang berseberangan dengan ajaran sekte mereka langsung mereka vonis SESAT, DHALÂL dan KAFIR!

Para arsitek Sekte Salafi Wahabi Takfiri begitu bersemangat menyebar-luaskan berbagai tulisan dan isu yang mengafirkan kelompok lain, utamanya Abu Hanifah. Mereka menyebarluaskan dan mencetak ulang di antaranya buku AS SUNNAH yang konon adalah karya Abdullah putra Imam Ahmad bin Hanbal yang didalamnya penuh dengan kesesatan, penyimpangan akidah dan fitnah murahan. Saya membeli buku itu ketika kunjungan terakhir saya ke dua kota suci; Makkah al Mukarramah dan Madinah al Munawwarah untuk melengkapi ijazah-ijazah kitab-kitab hadis dari para ulama Ahlusunnah dari keturunan Nabi saw., seperti Habib Zain bin Sumaith, Sayyid Ahmad putra Guru Besar Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki al Hasani dll.

Dalam buku tersebut, ditulis sebuah pasal dengan judul: Mâ Hufidza ‘An Abi Wa Ghairihi Minal Masyâikh Fî Abi Hanîfah/Komentar-komentar Yang Telah Dinukil Dari Ayahku Dan Para Maha Guru Lain Tentang Abu Hanifah. Dalam pasal tersebut –yang terdiri 183 kutipan kecaman dan vonis mengerikan itu- Abu Hanifah disifati dengan sifat-sifat sangat keji dan vonis-vonis serampangan yang tidak layak disematkan terhadap Muslim abangan biasa apalagi terhadap seorang imam besar Ahlusunnah,

Para masyaikh Wahabi Salafi Takfiri sangat menikmati penyebaran kubu-buku yang memuat menghancuran nama baik Abu Hanifah dengan berbagai alasan. Demikian pula mereka telah menerbitkan secara terpisah satu bagian dari kitab Târîkh Baghdâd karya al Khathib al Baghdâdi yang memuat kecaman dan vonis kejam atas Abi Hanifah berikut terjemahan bahasa Urdu/India dan mereka sebar di India dan sekeitarnya yang notabene adalah para pengikut Mazhab Hanafi.

Baca Juga:  Manhaj Salaf ala Wahabi Hanyalah Sebatas Pengakuan Sepihak Mereka Saja

Namun mereka segera akan memusnahkan setiap lembar kitab yang di dalamnya termuat hujatan atas Ibnu Taimiyah atau membongkar kedok penyimpangan dan kejahatannya, seperti yang merela lakukan terhadap kitab Siyar A’lâm an Nubalâ’ –karya adz Dzahabi, murid dekat Ibnu Taimiyah yang sangat kenal siapa Ibnu Taimiyah itu-… dalam cetakan yang diterbitkan oleh para Salafi Wahabi Takfiri Saudi, jilid yang di dalamnya terdapat kecaman ulama atas Ibnu Taimiyah yang telah dirangkum adz Dzahabi mereka hilangkan. … itulah Salafii Wahabi Takfiri !!!

Kembali kepada tema inti kita… Abu Hanifah mereka sifati dengan sifat-sifat keji dan vonis brutal sebagai berikut:

Abu Hanifah adalah:

1) Kafir
2) Zindiq (anti ketuhanan)

Dua vonis kejam Salafi Wahabi terhadap Abu Hanifah dapat Anda baca dalam kitab as Sunnah,1/186-187, kutipan no.239,240,241,241 dan 242.

3) Mati dalam keadaan berakidah Jahmiah. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.231,232 dan237)

4) Meruntuhkan pilar-pilar Islam. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.245,246 dan324) Ketika berita kematian Abu Nahifah didengar oleh Awza’i, ia berkata, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mematikannya. Ia (Abu Hanifah) telah meruntuhkan pilar-pilar Islam satu demi satu).

5) Tiada dalam Islam seorang bayi yang dilahirkan yang lebih membawa kesialan dan kehancuran atas Islam dan umat Islam dari Abu Hanifah. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.249,252,255,296,312 dll.)

6) Pendapat Abu Hanifah dan tai binatang tidak ada beda. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no,230)

7) Dia bukan Abu Hanifah tapi Abu al Khathâya (Bapak Dosa-dosa), (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.281)

8) Dia bukan Abu Hanifah tapi Abu Jîfah (Bakap Bangkai)

9) Ia bertipu muslihat mengancurkan Islam. (Baca kitab As Sunnah, 1/182 kutipan no.292 dan 293)

10) Ia bukan orang Arab (dengan nada sinis dan menghina bangsa non Arab). (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.288)

11) Para peminum dan pecandu arak lebih baik daripada pengikut Abu Hanifah.

12) Sebuah kota lebih baik dipenuhi oleh para pemabok dan pecandu khamer daripada ada seorang yang sependapat dengan Abu Hanifah. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.305)

Baca Juga:  Surat Cintaku Untuk Kakanda Felix Siauw

13) Para pengikut Abu Hanifah lebih jahat terhadap umat Islam daripada para parampok. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.306)

14) Keberadaan para pengikut mazhab Hanafi itu bagaikan orang-orang yang membuka auratnya di dalam masjid. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.335)

15) Allah akan telungkupkan Abu Hanifah ke dalam api neraka, (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.

16) Setiap Muslim akan diberi pahala atas kebenciannya kepada Abu Hanifah. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no,228)

17) Sebuah kota yang di dalamnya ada seorang yang bermazhab Hanafi. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.

18) Menunjuk seorang bermazhab Hanafi sebagai Qadhi akan lebih berbahaya atas umat Islam dari munculnya Dajjal

19) Abu Hanifah beraliran Murjiah. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no 233)

20) Abu Hanifah orang pertama yang berpendapat bahwa Al Qur’an adalah makhluk. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no,236

21) Andai dosa Abu Hanifah dibagi kepada seluruh umat pastilah cukup untuk menghukum mereka sebagai pendosa

22) Ia menentang hadis secara terang-terangan.
23) Semua umat Islam wajib menjauhi Abu Hanifah
24) Ia meninggalkan agama secara total
25) Abu Hanifah dan para pengikutnya adalah sejahat-jahatnya sekte
26) Abu Hanifah barang sekalipun tidak pernah benar dalam pendapatnya.

27) Abu Hanifah telah diminta bertobat karenan kekafiran sebanyak dua kali. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.264, 265, 266, 267, 268, 269, 270, 271, 272, 278, 280, 286, 307, 309, 311, 331 dll) dan pada sebagian kutipan itu ditegaskan bahwa Abu Hanifah telah kafir berulang kali dan diminta bertobat darinya juga berulang kali!!

28) Sebagian fatwanya menyerupai pendapat agama Yahudi

29) Allah mengepung kuburan Abu Hanifah dengan api. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.282)

30) Para ulama bersyukur kepada Allah atas kematian Abu Hanifah

31) Abu Hanifah dan para pengikutnya bagaikan penyakit kronis atas umat Islam. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.310 dan 387)

32) Mazhab Abu Hanifah adalah mazhab Anti Sunnah. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.308)

33) Abu Hanifah menghalalkan memimun khamer/miras. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.231)

34) Abu Hanifah menghalalkan memakan daging babi, (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.230)

35) Mayoritas ulama membolehkan melaknat Abu Hainfah
36) Abu Hanifah sangat semberono dalam melawan agama Allah
37) Dalam pandangan Abu Hanifah keimnan Iblis sama dengan imannya Abu Bakar

Baca Juga:  Pandangan Ulama Dari Kalangan Empat Madzhab Terhadap Wahabi

38) Hammad bin Salamah berkata, “Aku berharap agar Allah akan menjerumuskan Abu Hanifah ke dalam api neraka Jahannam. (Baca kitab As Sunnah,1/182 kutipan no.345 dan 385)[2]

Inilah poin-poin fitnah dan kecaman atas Imam Abu Hanifah yang didoktrinkan para Misionaris Sekte Sempalan Salafi Wahabi Takfiri kepada jama’ahnya.

Dan akibat dari fitnah dan vonis kejam Salafi Wahabi Takfiri atas Abu Hanifah maka tumbuhlah semangat pengkafiran kaum Muslimin selain pengikut Ibnu Abdil Wahhab pendiri Sekte Sempalan Wahabi Takfiri!

Andai masalahnya berhenti sampai di sini mungkin dampaknya tidak seberapa mebahayakan. Tetapi setelah vonis kafir dijatuhkan kepada kaum Muslimin selain Salafi Wahabi sendiri, mereka melangkah untuk menghalalkan darah-darah kaum Muslimin!

Dan apa yang kita saksikan dalam dunia Islam sekarang berupa kekejaman terhadap sesama Muslimin dengan memenggal kepala-kepala mereka, membakar hidup-hidup, mengebom pasar-pasar yang sesak dengan para wanita dan orang-orang yang sedang berbelanja dan berbagai kekejaman sikap serupa lainnya tidak lain dan tidak bukan adalah hasil dari DOKTRIN TAKFIRI. Karenanya tidak salah apa yang dikatakan salah seorang ulama Islam bahwa WAHABISME adalah selangkah mendekat menuju TERORISME!

Semoga umat Islam diselamatkan dari kejahatan kaum SALAFI WAHABI TAKFIRI.

Note:

  • Perlu diketahui di sini bahwa tidak sedikit dari riwayat yang disebutkan Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dalam kitab as Sunnah, khususnya dalam penukilan kecaman dan vonis sadis para ulama atas Abu Hanifah adalah diknukil dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan cacat dalam dunia periwayatan. Dan memang demikianlah para pendahulu kaum Salafi Wahabi Takfiri, mereka gemar dan tidak takut memalsu hadis atas nama Rasulullah saw., apalagi memalsu perkataan para ulama. Sedangkan para Salafi Wahabi Takfiri zaman kita menikmati kepalsuan dan pemalsuan pendahulu mereka dan menyebarkannya dengan penuh antusias dan semangat!
  • Kitab as Sunnah yang saya rujuk adalah terbitan Dâr Ibn al Jauwzi. Kerajaan Arab Saudi, dengan Tahqîq dan penelitian oleh DR. Muhammad bi Sa’îd bi Sâlim al Qahthâni.

Source

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *