Lupa Baca Doa, Setan pun Ikut Makan Bersama Manusia, Kok Bisa?

setan ikut makan

Pecihitam.orgIslam mengajarkan adab sebelum makan yakni membaca doa terlebih dahulu. Tapi, kita sering lupa membaca doa sebab terlalu bersemangat makan. Pada saat lupa membaca doa itulah, ada anggapan bahwa ternyata setan bisa ikut makan bersama manusia. Benarkah demikian?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Hadis riwayat Abu Daud menyebutkan bahwa ada seorang sahabat yang hendak makan dan tidak menyebut nama Allah Swt., saat itu Rasulullah Saw. sedang berada di dekatnya. Ketika makanan laki-laki tersisa satu suap saja, ia pun membaca doa “Bismillahi awwaluhu wa aakhirahu” yang berarti “Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya”.

Kejadian tersebut membuat Rasulullah Saw. Tersenyum lalu berkata, “Setan terus makan bersamanya, namun tatkala ia menyebutkan nama Allah Azza wa Jalla, setan pun memuntahkan apa yang ada di perutnya.”

Dalam sebuah hadits yang lain yakni hadits yang diriwayatkan Imam Muslim disebutkan bahwa setan bisa ikut makan malam bersama orang yang lupa menyebut nama Allah Swt., tidak hanya itu, setan bahkan bisa menginap di rumahnya. Berikut haditsnya:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

Baca Juga:  Hukum Melagukan Adzan Hingga Meliuk-liukkan Suara, Bagaimana Hukumnya?

Artinya: “Dari Jabir bin ‘Abdullah; Sesungguhnya ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Jika seseorang menyebut nama Allah Swt. saat hendak masuk rumahnya dan ketika hendak makan, maka setan berkata; “Kalian (bangsa setan) tidak bisa menginap dan tidak bisa makan!” Jika seseorang tidak menyebut nama Allah Swt. ketika hendak masuk rumahnya, maka setan berkata; “Kalian bisa masuk dan bisa menginap.” Jika seseorang tidak menyebut nama Allah Swt. sewaktu hendak makan, maka setan berkata; “Kalian bisa menginap dan makan malam.” (H.R. Muslim)

Lalu, bagaimana sebenarnya makna dari ungkapan “setan ikut makan bersama manusia”?

Sebagian ulama mengatakan bahwa makna dari ungkapan tersebut adalah benar bahwa setan benar-benar makan bersama manusia sehingga manusia tak merasa kenyang. Sebab sesungguhnya setan pun makan dan minum seperti manusia. Walaupun kita tidak bisa melihat setan makan dan bagaimana caranya. Tapi Nabi Muhammad Saw. pernah menyatakan bahwa setan makan dengan tangan kirinya.

Baca Juga:  Hukum Seorang Istri Menjadi TKI Sementara Suami Hanya di Rumah

Pendapat tersebut dikuatkan dengan hadits riwayat Ahmad bahwa suatu saat Nabi Muhammad Saw. pernah menyantap makanan bersama enam orang sahabatnya, lalu datang seorang Arab badui dan ia ikut makan dua suapan tanpa menyebut nama Allah Swt. Tapi ternyata makanan tersebut justru menjadi tidak cukup.

Rasulullah Saw. pun bersabda “Apabila ia menyebut nama Allah Swt., niscaya makanan itu akan cukup untuk kalian. Oleh sebab itu apabila salah satu dari kalian makan makanan, hendaklah ia menyebut nama Allah Swt. Dan apabila ia lupa menyebut nama Allah Swt. di awalnya, maka hendaklah mengucapkan “Bismillahi awwaluhu wa aakhirohu” (Dengan menyebut nama Allah di awal dan akhirnya).

Sebagian ulama lain mengatakan bahwa maksud dari ungkapan “setan ikut makan” adalah hilangnya keberkahan. Jadi walaupun volume makanan tidak berkurang, keberkahannya lah yang berkurang atau bahkan hilang seluruhnya. Tapi, apabila kita membaca doa di pertengahan, maka keberkahan itu pun kembali ke makanan yang dikonsumsi.

Sesungguhnya keberkahan bisa terputus apabila perbuatan kita tidak diawali dengan menyebut nama Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda:

Baca Juga:  Hak Asuh Anak Dalam Perspektif Ulama Empat Madzhab

كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِحَمْدِ اللهِ، فَهُوَ أَقْطَعُ

Artinya: “Segala perkara yang tidak diawali dengan pujian kepada Allah Swt. maka ia terputus.” (H.R. Ibnu Hibban)

Jika keberkahan hilang, maka makanan yang dikonsumsi tidak dapat mendatangkan kebaikan. Sebagai misal tidak menghasilkan tenaga atau justru menyebabkan kantuk dan lain sebagainya.

Sampai di sini kita bisa menyimpulkan bahwa arti dari ungkapan setan bisa ikut makan bersama manusia adalah setan memang benar-benar ikut makan bersama orang yang tidak menyebut nama Allah Swt. Oleh karena itu, sebelum makan hendaknya umat Islam senantiasa membaca doa agar makanan yang dikonsumsi menghasilkan keberkahan dan manfaat.

Wallahu a’lam bissawab.

Ayu Alfiah