Surat Al Lahb; Kutukan Allah kepada Abu Lahb dan Isterinya Karena Sangat Memusuhi Islam

Surat Al Lahb; Kutukan Allah kepada Abu Lahb dan Isterinya Karena Sangat Memusuhi Islam

Pecihitam.org – Surat Al Lahb atau nama lainnya Al-Masad merupakan termasuk Surat Makkiyah. Surat yang merupakan surat ke 111 ini terdiri dari 5 ayat. Surat ini merupakan informasi tentang kutukan Allah kepada Abu Lahb beserta isteri isterinya, Arwa yang lebih dikenal dengan panggilan Ummu Jamil.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Berikut secara lengkap Surat Al Lahb ayat 1 hingga 5 beserta penjelasannya

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Abu Lahab akan rugi dan binasa. Kata-kata ini sebagai kutukan dari Allah baginya. Binasa pada kedua belah tangannya karena tangan adalah alat bekerja dan bertindak. Bila kedua belah tangan seseorang telah binasa, berarti ia telah binasa.

Ia disebut Abu Lahab, padahal namanya Abdul-‘Uzza, karena ia berwajah tampan menawan. Namun para ulama berpendapat bahwa dikatakan Abu Lahab karena ia pasti menjadi penghuni neraka yang bergejolak apinya.

Permulaan ayat ini adalah kutukan atas kebinasaan Abu Lahab dan penutupnya adalah sebagai keterangan dari Allah bahwa kutukan tersebut telah terbukti dan Abu Lahab pasti rugi di dunia dan di akhirat.

Ketika ayat tabbat yada abi lahabin watabba turun, Ummu Jamil al-‘AurA datang sambil berteriak-teriak. Ia membawa batu sekepalan tangan, seraya berkata. “Dia mencela (agama kami), kami menolak. Agamanya kami benci dan perintahnya kami bantah.”

Ketika itu Nabi saw. duduk di dalam masjid bersama Abu Bakar. Ketika Abu Bakar melihat wanita itu, beliau berkata, Wahai Rasulullah, wanita itu telah datang. Saya khawatir dia melihatmu.”

Baca Juga:  Surah Al-Mu'minun Ayat 91-92; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Maka Rasulullah saw. berkata “Dia tidak akan melihatku.” Kemudian Nabi membaca sebuah ayat dan berlindung dengan menggunakan ayat itu. Beliau membaca Surat Al-Isra’ ayat 45

وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًاۙ

Dan apabila engkau (Muhammad) membaca Al-Qur’an, Kami adakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat (QS. Al-Isra’ ayat 45)

Wanita itu berdiri di depan Abu Bakar, namum ia tidak bisa melihat Rasulullah saw. Ia berkata, “Hai Abu Bakar, aku mendapat kabar bahwa temanmu itu telah menghinaku.” Abu Bakar berkata, “Tidak. Demi Tuhan Pemilik Ka’bah. Dia tidak mencelamu.” Lalu wanita itu berpaling sambil berkata, “Kaum Quraisy telah tahu kalau aku adalah putri pembesarnya.”

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

Lalu pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa apa yang menjadi kebanggaan Abu Lahab dalam hidup, yaitu harta dan kedudukan, ternyata sama sekali tidak dapat menyelamatkannya dari azab Allah pada hari Kiamat.

Begitu pula usahanya untuk memusuhi dan mengalahkan Nabi Muhammad tidak berhasil sama sekali. Abu Lahab sangat membenci Nabi saw dan paling gigih mengajak orang untuk menentangnya dan paling kasar menghadapinya.

Abu Lahab selalu menentang kebenaran dan menjauhkan orang dari mengikuti kebenaran. Ia menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang pendusta. Ia juga menentang beliau dan merendahkan nilai agama serta petunjuk yang beliau bawa.

Baca Juga:  Inilah Makna Surat Al-Alaq, Surat yang Menjadi Wahyu Pertama Nabi Muhammad

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

Dalam ayat ketiga Surat Al Lahb ini, Allah menegaskan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka yang bergejolak dan merasakan panasnya azab neraka. Maksud pernyataan ini adalah bahwa sesungguhnya Abu Lahab akan mengalami kerugian, usahanya tidak akan berhasil dalam menentang agama Allah.

Tidak ada gunanya harta, usaha, dan daya upaya untuk itu, karena Allah yang meninggikan kalimah Rasul-Nya, dan menyebarluaskan dakwahnya. Abu Lahab akan diazab pada hari Kiamat dengan neraka yang menyemburkan bunga api dan suhunya yang sangat panas.

Adzab itu disediakan Allah untuk orang-orang seperti Abu Lahab dari kalangan orang-orang kafir yang menentang Nabi, selain azab di dunia dengan kegagalan usahanya.

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

Surat Al Lahb ayat keempat ini berisi penejlasan bahwa Allah menegaskan istri Abu Lahab akan diazab sebagaimana suaminya. Istrinya bernama Arwa binti Harb, saudara perempuan Abu Sufyan bin Harb.

Dia diazab karena usahanya menyebarkan fitnah dan memadamkan dakwah Nabi Muhammad. Orang Arab mengatakan bahwa orang yang berusaha menyebarkan dan merusak hubungan antara manusia seolah-olah ia membawa kayu api antara manusia, seakan-akan dia membakar silaturrahim antara mereka.

Ada pula yang mengatakan bahwa istri Abu Lahab menaruh duri, pecahan kaca, dan kotoran di jalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad dengan maksud untuk menyakiti beliau.

Baca Juga:  Surah Al-Furqan Ayat 51-54; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ

Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Dalam ayat ini, Allah menyatakan keburukan perbuatan istri Abu Lahab, kerendahan budi dan kejelekan amal perbuatannya. Pada lehernya selalu ada seutas tali yang kuat, digunakannya untuk memikul duri-duri yang akan diletakkannya pada jalan yang dilalui Nabi.

Pernyataan ini merupakan penghinaan bagi dirinya dan suaminya.
Usaha istri Abu Lahab begitu keras untuk menyalakan permusuhan antara manusia, sehingga Allah mengisahkan dia sebagai seorang perempuan yang membawa kayu bakar yang digantungkan pada lehernya ke mana saja ia pergi.

Ini adalah seburuk-buruknya perumpamaan bagi seorang perempuan.

Telah diriwayatkan dari Sa’id bin Musayyab bahwa Ummu Jamil (panggilan istri Abu Lahab) mempunyai sebuah kalung yang sangat mahal, dan ia berkata,

“Sesungguhnya aku akan mempergunakan harga kalung ini untuk memusuhi Muhammad.” Lalu Allah mengganti kalung tersebut dengan kalung dari api neraka.
Na’udzu billahi min dzalik!

Faisol Abdurrahman