Tuduhan Sebagai Syi’ah, Fitnah Terampuh Wahabi Terhadap Umat Islam

Tuduhan Sebagai Syi’ah, Fitnah Terampuh Wahabi Terhadap Umat Islam

Pecihitam.org – Sudah menjadi rahasia umum bahwa kaum wahabi sangat hobi bilang bid’ah dan syirik. Mereka dalam pembicaraannya, baik dalam khotbah-khotbah Jum’at atau di forum-forum resmi atau dalam percakapan keseharian mereka ujung-ujungnya selalu menuduh umat Islam selain golongannya sebagai ahlul bid’ah, sesat dan musyrik.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tahlilan, Yasinan, do’a selamatan divonis bid’ah sesat dan masuk neraka. Ziarah kubur, tawassul, istighotsah dan tabarruk divonis sebagai amalan syirik, sehingga kaum muslimin selain golongannya yang melakukan ziarah kubur disebut kuburiyun, dan yang bertawassul, bertabarruk, dan beristighotsah disebutnya musyrikun.

Kemudian ustadz-ustadz Aswaja (yang merasa dituduh atau difitnah) tampil memberikan klarifikasi atas tuduhan-tuduhan keliru mereka, dengan cara mengajak dialog terbuka atau mudzakaroh terbuka. Di sinilah para ustadz Aswaja dengan elegan mengemukakan dalil-dalil shahih untuk membantah vonis-vonis keliru sehingga berefek fitnah.

Para ustadz Aswaja tampil unggul dalam hujjah sehingga para ustadz Wahabi selalu tergagap-gagap dalam menanggapi dalil-dalil yang dikemukakan Aswaja. Sederet nama ustadz Aswaja itu antara lain, Ustadz Muhammad Idrus Ramli, Buya Yahya, Tengku Zulkarnaen dan masih banyak lagi yang tidak terkenal.

Baca Juga:  Undang-Undang Pesantren Disahkan, Pesantren Maju dan Berdaya Saing

Semenjak selalu kalahnya mereka dalam beradu hujjah, akhirnya mereka bisa dikatakan tidak berani lagi berdialog tentang persoalan isu-isu Bid’ah dan Syirik. Bisa dikatakan Wahabi itu sudah kalah dalil, tetapi kelihatannya mereka tidak mau sadar atas kekeliruannya. Dan sekarang rupanya mereka justru menjadi rajin mencari kambing hitam.Lalu siapa kambing hitamnya? Tidak lain adalah SYI’AH!

Misalnya kasus di Mesir, kini di sana jika ada seseorang yang tidak mendukung Presiden Mursi maka disebutnya sebagai Syi’ah. Jadi, berapa juta kaum Syi’ah di Mesir, apakah 22 juta sejumlah rakyat yang turun di jalan-jalan di seluruh Mesir menuntut lengsernya presiden Mursi? Padahal Mayoritas rakyat Mesir adalah Aswaja, Syi’ah hanya kaum super minoritas sebagaimana halnya di Indonesia di mana kaum Syi’ah adalah kaum yang super minoritas tetapi dibesar-besarkan oleh kaum Wahabi.

Kasus di Suriah, Jika ada orang-orang yang tidak mendukung FSA di Suriah maka disebutnya Syi’ah yang darahnya halal. Padahal rakyat Suriah mayoritas adalah Aswaja. Sebagai buktinya kalau rakyat Suriah adalah Aswaja bisa di lihat siapa yang menjabat mufti agung Suriah. Mereka bertuturut-turut adalah ulama-ulama Aswaja (Sunni), seperti Syaikh Ahmad Kuftaro atau Syaikh Ahmad Muhammad Amin Kuftaro (wafat tahun 2004) yang merupakan ulama Sunni, juga pemimpin tarekat sufi Naqshabandiyah dan termasuk salah satu pendiri Liga Muslim Dunia. Syaikh Ahmad Hassoun Mufti Suriah sekarang, Syaikh Said Ramadhan Al Buti Ulama Sunni terkemuka di Suriah, yang gugur syahid dibom dalam masjid al Iman Damaskus saat mememberikan pelajaran agama?

Baca Juga:  Waspadalah!!! Target Utama Wahabi adalah NU, Bukan Syiah

Jika anda memberitakan berita yang sebenarnya terjadi di Suriah, di mana beritanya merugikan FSA (teroris moderat menurut Barat), ISIS, Jaish al-Islam, Jabhat al-Nusra, Ahrar al-Sham dan kelompok teroris lainnya yang ada di suriah, maka sang penyampai berita pasti akan dituduh sebagai Syiah. Kita tahu siapa di balik kelompok-kelompok teror yang telah membuat warga suriah dibantai sehingga mereka terpaksa jadi pengungsi meninggalkan rumah-rumah mereka, di balik teror itu adalah kaum Wahabi. Intinya, jika kita tidak mendukung Wahabi Salafi maka langsung dituduh sebagai Syi’ah. Seakan ini sudah menjadi rumus pasti akhir-akhir ini.

Padahal selain Wahabi dan Syi’ah masih ada satu lagi yaitu Aswaja yang menjadi ummat mayoritas dalam Islam. Di antara ketiga golongan ini tentunya punya kemiripan dalam ajarannya antara satu dan lainnya, karena ajarannya sama-sama bersumber dari satu sumber, yaitu Islam. Ajaran Aswaja (Sunni) ada miripnya dengan Wahabi dan Syi’ah dan sebaliknya.

Baca Juga:  Penghancuran Situs-Situs Islam Oleh Wahabi yang Katanya "Sarang Syirik"

Tetapi kenapa Wahabi membuat isu seakan-akan di dunia ini cuma ada Wahabi dan Syi’ah? Kenapa di hadapan kaum Syi’ah, Wahabi selalu memakai nama Sunni? Wahabi sedang ber-taqiyah sebagai Sunni? Bukankah Sikap Wahabi bertopeng Sunni ini fitnah besar bagi Sunni?

Source

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *