Inilah Ucapan Pernikahan untuk Mempelai yang Pernah Rasulullah Ajarkan pada Para Sahabat

Inilah Ucapan Pernikahan untuk Mempelai yang Pernah Rasulullah Ajarkan pada Para Sahabat

PeciHitam.org Sudah sewajarnya orang-orang yang menghadiri resepsi pernikahan memberi ucapan pernikahan sebaik dan seunik mungkin. Hal ini dikarenakan pernikahan adalah momen membahagiakan bagi setiap orang.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Upacara sakral mengandung kenangan mendalam bagi setiap orang. Banyak orang berharap menikah hanya sekali seumur hidup dan menjadi keluarga sakinah, mawadah dan rahmah.

Bagi orang yang melaksanakan Sunnah Rasul ini, pernikahan adalah hal yang sangat berkesan. Tidak terkecuali bagi keluarga, teman, kolega dan handai taulan akan berduyun-duyun mengucapkan ucapan doa untuk kedua mempelai.

Perlu diperhatikan juga dalam mengucapkan ucapan pernikahan sebaiknya sesuai dengan tuntunan Agama. Supaya ucapan yang disampaikan sesuai dengan doa Nabi atau Ulama-ulama shaleh.

Daftar Pembahasan:

Ucapan Pernikahan Sekaligus Doa Pengantin

Setiap orang akan menikah pada waktunya. Allah telah menjamin 3 hal dalam hidup manusia, rejeki, jodoh dan mati. Maka tidak perlu risau jika belum menemukan tambatan hati untuk melepas masa lanjang menuju sunnah Rasul.

Jika memang belum menemukan jodoh, maka datang ke tempat resepsi pernikahan keluarga atau teman harus dengan suasana gembira. Perasaan gembira bukan hanya dalam wajah akan tetapi terwujud dalam doa kebaikan untuk mengucapkan doa pernikahan.

Ucapan selamat pernikahan adalah disunnahkan oleh syara’ sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Ucapan pernikahan juga berfungsi untuk doa kepada sang mempelai agar rumah tangganya sakinah, mawadah warahmah.

Ucapan doa yang disyari’atkan Rasulullah SAW pada saat menghadiri pernikahan, dan sudah sangat populer redaksinya,

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

Transliterasi; “Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khaiir”

Artinya; Semoga Allah memberikan keberkahan untukmu dan atasmu, serta semoga Dia mengumpulkan di antara kalian berdua dalam kebaikan”

Sedangkan doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW kepada putri beliau, Fatimah binti Muhammad sangat simpang siur. Beberapa sumber menyebut ketercampuran riwayat dan kepopuleran doa sebagai berikut,

“semoga Allah menghimpun yang terserak, memberkahi kalian berdua…. dan seterusnya”

Doa di atas banyak digunakan orang dalam undangan pernikahan sebagai dasar pernikahan atau sekedar pemanis undangan dengan kata-kata puitis. Sejauh penelurusan penulis terhadap doa Rasulullah pada saat pernikahan Sahabat Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah dalam kitab Makarimul Akhlaq adalah sebagai berikut;

Baca Juga:  Istri Mengajak Berhubungan Seks Duluan, Mulia atau Tabu?

جمع الله شملكما وأسعد جدكما
وبارك عليكما وأخرج منكما كثيرا طيبا

Artinya; “Semoga Allah mempertemukan kalian berdua, meninggikan usaha dan kesungguhan kalian berdua, memberkati kalian berdua dan mengeluarkan dari kalian berdua keturunan yang banyak dan baik.”

Doa Rasulullah Kepada Para Sahabat

Riwayat Rasulullah dalam mendoakan pasangan pengantin dari kalangan sahabat salah satunya diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَفَّأَ الإِنْسَانَ إِذَا تَزَوَّجَ قَالَ  بَارَكَ اللهُ لَكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ – رواه الترمذي

Artinya; “Nabi SAW pernah mendoakan seseorang saat menikah dengan doa “Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khaiir- Keberkahan Allah semoga tercurah kepadamu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan” (H.R. At-Tirmidzi)

Imam Muhyidin Abi Zakaria Yahya An-Nawawi merinci ucapan-ucapan yang Rasulullah SAW kepada para Sahabat beliau.

Kesunnahan setelah akad nikah terlaksana dalam kitab Adzkar adalah mengucapkan kata,

بَارَكَ اللهُ لَكَ اَو بَارَكَ اللهُ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

وَيُسْتَحَبُّ اَنْ يُقَالُ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنَ الزَّوْجَيْنِ بَارَكَ اللهُ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْكُمَا فِي صَاحِبِهِ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

Artinya;  “Disunnahkan mengucapkan, Barakallahu Laka atau Barakallahu ‘Alaika wa Jama’a bainakuma fi khair.” Kesunnahan lainnya adalah mengucapkan bagi setiap mempelai, Barakallahu likulli wahidin fi Shahibihi wa Jama’a Bainakuma fii Khair”

Makna dari doa-doa dalam kitab Adzkar Imam Nawawi di atas adalah Semoga Allah memberikan keberkahan kepada masing-masing dari kalian berdua pada yang pasangannya, dan semoga Dia mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.

Doa sejenis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Qudamah dengan penambahan sedikit dalam redaksinya yakni,

Baca Juga:  Sholawat Nariyah; Sejarah, Bacaan, dan Fadhilah Membacanya

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ

Transliterasi; “Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khaiir wa ‘Afiyatin”

Artinya; Semoga Allah memberikan keberkahan untukmu dan atasmu, serta semoga Dia mengumpulkan di antara kalian berdua dalam kebaikan dan Kesehatan”

Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW mendoakan pada saat pernikahan Abdurrahman bin ‘Auf, seorang saudagar kaya dengan kata sederhana, “بَارَكَ اللهُ لَكَ”. Dan tercatat pula pernah mendoakan Jabir RA dengan doa sederhana “بَارَكَ اللهُ عَلَيْكَ”.

Riwayat-riwayat doa di atas menjadikan kita mempunyai pilihan dalam mendoakan orang-orang yang sedang berbahagia menempuh hidup baru. Doa lengkap sebagaimana Rasul SAW mendoakan Putri beliau atau doa singkat pada Sahabat Abdurrahman bin ‘Auf dan Jabir RA bisa menjadi Alternatif yang sama-sama baiknya.

Doa Malam Pertama

Hiruk pikuk akad nikah, resepsi pernikahan, doa, khutbah nikah menerima ucapan dari teman dan keluarga dekat menjadikan kebahagiaan tersendiri bagi pengantin. Kebahagiaan lain adalah keindahan halal dalam pernikahan.

Rasulullah memberitakan sebuah doa bagi seseorang yang baru saja menikah maka hendaknya mengamalkan doa sebagai berikut,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Transliterasi; “Allahumma Inni As-Aluka Min Khoirihaa Wa Khoiri Maa Jabaltahaa ‘Alaih. Wa A’udzu Bika Min Syarrihaa Wa Syarri Maa Jabaltahaa ‘Alaih”

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Tata cara membaca doa ini adalah dengan memegang Ubun-ubun Istri kemudian membaca Basmallah terlebih dahulu lalu dilengkapi dengan doa ““Allahumma Inni As-Aluka….. dan seterusnya”. Hadits ini merupakan riwayat dari Amr bin Syuaib.

Doa pada saat menyentuh Istri dengan mengharap kebaikan baik dari segi jasmani dan rohani. Kebaikan jasmani tentu mengharapkan Istri dalam keadaan cantik sesuai dengan harapan masing-masing. Faktor penting dari doa ini adalah mengharapkan kebaikan dalam bentuk Rohani berupa akhlak karimah.

Baca Juga:  Komersialisasi Syariat, Lancarkan Bisnis dengan Menjual Ayat Al-Quran, Bolehkah?

Tidaklah berguna mempunyai paras cantik akan tetapi tidak memiliki akhlak sesuai dengan parasnya. Ceritera kecantikan wajah tidak menjadi gambaran kecantikan akhlak akan membuat kehidupan rumah tangga tidak membawa sakinah apalagi mawadah dan rahmah.

Kesunnahan lainnya dalam hubungan suami istri adalah berharap dengan memanjatkan doa untuk mendapat keturunan yang baik, sholeh dan sholehah. Ajaran Muhammad SAW dalam bentuk doa yakni,

بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Doa di atas bisa ditemukan dalam kitab Adzkar karya Imam Muhyidin Abi Zakaria Yahya An-Nawawi Ad-Damasyq pada halaman 252 bab tentang Nikah. Hadits di atas tida seluruhnya berupa doa, hanya bagian “بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا”

Transliterasi; “Bismillah Allahumma Jannibna asy-Syaithoona Wa Jannibi asy-Syaithoona Maa Rozaqtanaa”

Hadits ini merupakan riwayat Ibnu Abbas dalam kitab Bukhari dan Muslim dinukil pula dalam kitab Adzkar Imam Nawawi.

Harapan doa atas adalah mendapatkan anak-anak sholeh, sholehah jauh dari tipu daya setan. Permintaan perlindungan Allah dari setan dalam doa untuk menghindari godaanya darinya yang sering menjerumuskan manusia dalam perbuatan dosa.

Ash-Shawabu Minallah

Mochamad Ari Irawan