50 Ribu Santri Akan Kembali Mondok, Pemkab Jember Siapkan Rapid Test Massal

Pecihitam.org – Skenario terbaik untuk menangani masa kembalinya santri ke pondok pesantren di pekan-pekan ini, tengah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.

Adapun skenario tersebut diberi titel Protokol Kesehatan Santri Transisi Aman untuk Pencegahan Penularan Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika  Kabupaten Jember, Gatot Triyono, mengatakan Jember adalah gudangnya santri dan pondok pesantren.

“Ada sekitar 600 pesantren yang berdiri sekujur wilayah Jember, mulai dari pedesaan hingga perkotaan,” ujarnya.

Gatot juga menyampaikan juga banyak warga Jember yang menimba ilmu (nyantri) di pesantren besar di  luar Jember, seperti Madura, Jombang, Pasuruan, Kediri, Situbondo, bahkan Jakarta.

“Mereka semua perlu dilayani agar bisa kembali ke pondok dengan lancar dan aman, tanpa dirisaukan oleh persoalan Covid-19,” ujar Gatot, Rabu, 3 Juni 2020, dikutip dari NU Online.

Baca Juga:  Jelang Muktamar, Warga NU Siap Sumbang Seribu Ekor Ayam dan 10 Ton Beras

Maka dari itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses kembalinya santri ke pondok. 

“Salah satunya adalah memfasilitasi rapid test gratis secara kolektif bagi santri 50.000 santri  Jember yang mau kembali ke pesantren di Jember dan luar Jember, dan santri luar Jember yang mau kembali ke pesantren Jember,” ungkap Gatot.

Terkait lokasi rapid test, Gatot menyampaikan akan dilakasanakan sesuai pengajuan masing-masing pesantren, dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jember. Test dilakukan sebelum santri berangkat ke pesantren tujuan.

“Bagi yang hasilnya non reaktif diberikan surat keterangan dari Gugus Tugas Covid-19, dan diijinkan berangkat. Bagi yang hasilnya reaktif, dilakukan pengambilan swab di rumah sakit, dan tidak diperkenankan kembali ke pesantren sampai dinyatakan negatif dan sehat,” ujarnya.

Baca Juga:  Jemaah Masjid Kabur Saat Lihat Satu Orang Tiba-tiba Terkapar

Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi tranportasi santri menuju pesantren tujuan dan titik kumpul pelaksanaan rapid test. Sedangkan santri dari luar Jember, jadwal dan lokasi rapid test dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Covid-19.

“Tidak direkomendasikan menggunakan kendaraan umum, namun berangkat dari titik kumpul masing-masing kota asal. Ini semua diikhtiarkan untuk menghambat transmisi penyebaran virus yang mematikan itu,” ujar Gatot.

“Itu untuk menghindari kontak dengan orang lain guna mencegah kemungkinan penularan Covid-19. Sampai di pondok, semua santri wajib bermasker, dan dibekali masker cadangan, alat shalat dari kain serta vitamin untuk kebutuan 1 bulan dari Pemkab Jember,” sambungnya.