Tangan Mulia yang Pernah Dicium oleh Rasulullah SAW

tangan yang dicium rasulullah

Pecihitam.org – Bekerja mencari nafkah adalah sebuah kewajiban dan juga sebuah ibadah. Orang Islam dituntut berkerja keras dalam mencari rezeki yang halal bukan malah berpangku tangan dan bermalas-malasan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Rasulullah SAW sendiri sangat menghargai orang-orang yang giat bekerja namun juga tak melupakan kewajibannya kepada Tuhan. Bahkan sebagai buktinya tangan-tangan istimewa itu pernah dicium Rasulullah SAW yaitu yang digunakan untuk bekerja mencari nafkah. Berikut beberapa buktinya:

Daftar Pembahasan:

1. Mu’adz bin Jabal Ra.

Suatu ketika Rasulullah Saw. pernah merasakan tangan sahabat Mu’adz bin Jabal yang begitu kasar dan tebal saat bersalaman. Rasullullah SAW bertanya kepada Mu’adz dan ia pun menjawab bahwa tangannya kasar demikian karena ia gunakan untuk bekerja keras.

Tangan yang kasar, keras dan tebal sebab digunakan oleh pemiliknya untuk bekerja keras mencari nafkah itu kemudian dicium oleh Rasulullah Saw. dan beliau bersabda: “Tangan ini dicintai Allah dan RasulNya dan tidak akan disentuh api neraka!”

2. Sahabat Sa’ad bin Mu’adz Ra.

Ketika Rasulullah Saw. pulang dari perang Tabuk, beliau bertemu dengan salah seorang sahabatnya, Sa’ad bin Mu’adz ra. Ketika bersalaman dengannya, beliau Saw. melihat dan merasakan betapa tangannya Sa’ad bin Mua’adz kasar, kering dan kotor.

Baca Juga:  Tugas Malaikat Allah Sejak Diciptakan Hingga Hari Kiamat

Ketika ditanya oleh Rasulullah, Sa’ad menjawab bahwa tangannnya menjadi demikian karena ia bekerja mengolah tanah dan mengangkut air setiap hari. Mendengar penuturan Sa’ad itu Rasulullah Saw. serta merta mencium tangan Sa’ad bin Mu’adz ra. lalu bersabda: “Tangan ini dicintai Allah dan RasulNya dan tidak akan disentuh api neraka!”

3. Fathimah az-Zahra Ra.

Siapa yang tak tahu Sayyidah Fathimah az-Zahra, ia adalah seorang putri kesayangan Rasulullah Saw. namun tangannya juga kasar dan keras. Walaupun begitu Rasulullah Saw. dengan penuh perhatian dan cinta sering mencium tangan putrinya tersebut. Sebab tangan yang mulia itu digunakan untuk bekerja keras menggiling gandum di rumahnya, menyiapkan makanan bagi kedua putranya dan suaminya Ali ra.

Bisa kita lihat dengan seksama bahwa betapa Rasulullah Saw. sangat menghargai orang-orang yang bekerja keras untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarga.

Baca Juga:  Perkara Syubhat (Samar) dan Anjuran untuk Meninggalkannya

Bahkan Rasulullah Saw. mencium tangan mereka sebagai bentuk penghargaan malah bukan karena keshalehan mereka dalam ibadah mahdhoh yang berupa ritual seperti shalat malam, puasa, sedekah dan berhaji. Namun malah sebab ibadah ghairu mahdhoh yang berupa amalan-amalan duniawi yaitu bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga.

Dari riwayat-riwayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa betapa Islam sangat menghargai dan memulyakan orang-orang yang memiliki etos kerja yang tinggi. Sebab orang yang bekerja mencari nafkah dapat dikatakan sebagai salah satu jihad fi sabilillah.

Seperti yang disabdakan Rasulullah Saw.: “Siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah mujahid fi sabilillah.” (HR. Ahmad).

Selain itu Rasulullah Saw. juga bersabda: “Barangsiapa yang di waktu sorenya merasa kelelahan karena kerja tangannya, maka di waktu sore itu ia mendapatkan ampunan.” (HR. ath-Thabarani dan al-Baihaqi).

Seperti halnya Sa’ad bin Mua’adz yang kulitnya hitam dan tangannya melepuh karena digunakan untuk bekerja. Oleh sebab itu tatkala seseorang merasa kelelahan setelah selesai bekerja di waktu sore niscaya akan dibalas oleh Allah SWT. dengan ampunan-Nya saat itu juga dan dikategorikan sebagai jihad fi sabilillah.

Baca Juga:  Hari Kiamat Menurut AlQuran dan Rahasia Kapan Terjadinya

Maka dari itu sebagai umat Rasulullah SAW sudah sewajibnya kita selalu bekerja keras serta diniatkan sebagai ibadah untuk mencari nafkah demi keluarga. Sebab bekerja keras dan selalu berfikir maju juga termasuk salah satu ciri-ciri orang islam sejati. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik