Pecihitam.org – Sholawat Tibbil Qulub atau yang juga disebut sholawat Syifa merupakan shalawat yang sering digunakan sebagai wasilah pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit. Syaikh Yusuf Bin Ismail al-Nabhani dalam kitab Saadah al-Darain fi Shalat ala Sayyid al-Kaunain menisbahkan shalawat ini kepada Syaikh Abu al-Barakat Ahmad al-Dardir.
Adapun Habib Abu Bakar Bin Abdullah Bin Alawiy al-Atthas pengarang kitab Risalah al-Kautsar, menamakan shalawat Thibb al-Qulub dengan sebutan shalawat Nur al-Abshar.
Secara bahasa, Tibbil Qulub artinya “Obat Hati”, sedangkan Syifa artinya adalah penyembuh. Para ulama sering menganjurkan shalawat ini sebagai sarana obat hati atau untuk penyembuhan penyakit.
Ada sedikit perbedaan redaksi dari shalawat Tibbil Qulub, Dalam redaksi dari Syaikh Ahmad al-Shawiy tidak ada tambahan (وقوت الاجساد واْلأَرْوَاحِ وغدائها). Tambahan tersebut disebutkan oleh Syaikh Yusuf bin Ismail al-Nabhani dalam kitab Saadah al-Darain fi Shalat ala Sayyid al-Kaunain. Kemudian dikukuhkan kembali oleh Sayyid Muhammad Bin Alawiy al-Maliki dalam kitab Abwab al-Faraj dan Sawariq al-Anwar Min Ad’iyah al-Sadah al-Akhyar.
Keutamaan Sholawat Tibbil Qulub
Syaikh Ahmad Bin Muhammad al-Shawiy al-Malikiy berkata; “Apabila sholawat Tibbil Qulub dibaca sebanyak 400 kali atau 2000 kali, dan diniatkan untuk orang yang sakit, maka dengan izin Allah Swt, penyakit apapun akan sembuh.”
Dikisahkan di kota Huraidhah ada orang mendatangi Habib Ahmad Bin Hasan al-Atthas, ia mengadukan perihal matanya yang telah mengalami gangguan penglihatan. Habib Ahmad lalu mengusap kedua mata orang tersebut dan beliau memerintahkan agar ia memperbanyak membaca shalawat Tibbil Qulub.
Habib Ahmad kemudian berkata: “Habib Muhammad Bin Zain Baabud telah mengabarkan diriku bahwa ia berkata; mataku pernah mengalami ganguan penglihatan sehingga aku minta solusi kepada Habib Shalih Bin Abdullah al-Atthas kemudian beliau mengusap kedua mataku dan beliau memerintahkan agar aku membaca shalawat Thibb al-Qulub setiap hari sebanyak 300 kali, maka aku amalkan shalawat itu sehingga aku diberikan kesembuhan yang segera.
Berikut redaksi Sholawat Thibbil Qulub, Shalawat Syifa atau Shalawat Nur al-Abshor
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَقُوْتِ اْلأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ .
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin thibbil quluubi wadawaa-ihaa wa shihhatil abdaani wa ‘aafiyatihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa-ihaa wa quutil ajsaadi wal arwaahi wa ghidaa-ihaa wa ‘alaa aalihii washohbihii wa sallim.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad Saw, sebagai penyembuh semua hati dan menjadi obatnya, keafiatan badan dan kesembuhannya, cahaya segala penglihatan dan menjadi sinarnya, menjadi makanan pokok jiwa dan santapannya. Dan semoga terlimpahkan pula rahmat kepada keluarga dan sahabatnya, dan berilah keselamatan.”
Dan yang paling penting, sebagai orang yang beriman kita harus ingat bahwa segala penyakit dan musibah datangnya adalah dari Allah Swt sehingga penyembuhannya pun juga dari Allah. Segala penyakit pasti ada obatnya dan ikhtiar kita menjadikan sholawat Tibbil Qulub sebagai salah satu wasilah penyembuhnya. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.