Dua Kalimat yang Ringan di Lisan Namun Memberatkan Timbangan Amal

dua kalimat yang memberatkan timbangan

Pecihitam.org – Allah selalu memberikan ganjaran bagi setiap hambanya yang melakukan kebaikan. Bagaimanapun imbalan yang didapatkan manusia sangat besar. Ketika hidup di dunia, manusia bisa mendapatkan kenyamanan hidup dan ribuan motivasi melakukan kebaikan. Sedangkan di akhirat kelak, bisa mendapatkan surga yang menjadi tempat terindah dalam kekelan hidup.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sebagai Nabi penyempurna risalah, Nabi Muhammad mempunyai berbagai macam keistimewaan. Tidak hanya sang Nabi yang mendapat keistimewaan lebih dari Tuhan, bahkan umatnya pun mendapat limpahan rahmat dan kasih sayang berkat Sang Nabi.

Umat Nabi Muhammad diberikan umur yang relatif pendek untuk menjalani kehidupan di dunia. Akan tetapi, diberikan tingkatan pahala kebaikan yang luar biasa.

Kehidupan di dunia adalah masa dimana manusia diuji dengan berbagai macam rintangan. Baik ketakutan dan kebahagiaan semuanya bisa dijadikan cobaan. Ketika diberi kebahagiaan, manusia mendapat ujian kesyukuran. Sedangkan bila diberi ketakutan, ujian yang dialami manusia adalah kesabaran.

Jika semua ujian itu tuntas dilaksanakan, maka pahala yang didapatkan manusia bisa berlimpah ruah. Setiap nafas yang dihirup manusia bisa dijadikan kebaikan karena sifat Maha Penyayang Tuhan.

Baca Juga:  Subhanallah; Kalimat Tasbih dengan Banyak Keutamaan, Bagaimana Detailnya?

Akan tetapi, dari sekian banyak kebaikan, ada dua kalimat kebaikan yang memberatkan timbangan amal. Bila dua kalimat kebaikan itu terus menerus dilakukan, maka bisa jadi timbangan amal kebaikan di akhirat kelak menjadi sangat berat.

Diriwayatkan dari sahabat Abi Hurairah berkata: Nabi bersabda: Dua kalimat yang sangat ringan diucapkan lisan, serta menjadikan beratnya timbangan amal, dan menjadikan tambah dicintai oleh Allah, yaitu Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hil adzim (H.R. Muslim).

Rasanya dua kalimat tersebut tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan setiap ada acara doa-doa kita pun turut membaca. Sangat enteng karena hanya membutuhkan waktu beberapa detik, akan tetapi pahala kebaikan yang didapatkan begitu besar. Tentu hal ini sangat menguntungkan untuk kehidupan kita di akhirat kelak yang membutuhkan amal kebaikan sangat banyak.

Adapun khasiat amalan membaca dua kalimat tadi sebanyak seratus kali adalah dihapuskannya dosa kita meskipun dosa yang dilakukan sebanyak buih di lakukan. Amalan ini jelas terdapat dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muttafaqun Alaih.

Baca Juga:  Inilah Teks Qashidah Ya Arhamarrohimin yang Biasa Dibaca Tiap Malam Selama Ramadhan

Diriwayatkan dari Abi Hurairah berkata bahwa Nabi bersabda: barang siapa yang mau membaca Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hil adzim sebanyak 100 kali, maka Allah akan menghapus dosanya walau sebanyak buih lautan. (Muttafaqun Alaihi: Bukhori Muslim).

Tak terkira sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan. Hampir setiap saat ada saja kesempatan untuk berbuat dosa. Di rumah, di tempat kerja, atau dimana pun kita berada memiliki peluang besar untuk melakukan kesalahan.

Tentu saja kita membutuhkan ampunan untuk memperoleh kasih sayang dalam kehidupan kekelan. Tidak ada lagi yang bisa diharapkan selain meminta ampunan Yang Maha Penyayang.

Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah melakukan sesuatu yang bisa memperlancar proses pengampunan kita. Dua kalimat itu menjadi kunci terbukanya pintu pengampunan. Dengan kalimat itu pula beribu kebaikan bisa kita datangkan. Tentu ini kesempatan yang luar biasa yang diberikan Tuhan kepada umat Nabi Muhammad.

Baca Juga:  Masih Ingat Sama Mantan? Ini Doa Melupakan Mantan Yang Harus Kamu Baca

Maka yang perlu dilakukan adalah melakukan pengamalan dua kalimat tersebut secara rutin. Setiap hari membaca 100 kali dan tidak terputus sampai ajal menjemput. Karena dengan begitu Allah akan mudah mengampuni. Dengan begitu pula Allah akan memberatkan timbangan kebaikan yang kita miliki.

Demikianlah dua kalimat yang ringan diucapkan namun bisa memberatkan timbangan di akhirat. Tak ada yang sia-sia di hadapan Allah Swt. Wallahu A’lam.

Muhammad Nur Faizi