Kalimat Hamdalah yang Paling Sempurna untuk Dijadikan Wirid

kalimat hamdalah

Pecihitam.org – Sebagai manusia yang beriman kita wajib bersyukur kepada Allah SWT setiap harinya. Sebab kita hidup didunia ini tidak pernah lepas dari rahmat dan Kasih sayang-Nya. Makanan yang kita makan, udara yang kita hirup, kesehatan yang kita dapat semua adalah rahmat dari Allah SWT. Itulah mengapa sejatinya kita wajib bersyukur setidaknya dengan selalu membaca kalimat hamdalah sebagai bentuk pujian kepada-Nya

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Setiap kita hendak memulai sebuah pekerjaan, maupun setelah selesai mengerjakannya kita pun dianjurkan untuk mengucap kalimat hamdalah. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang kita awali dan diakhiri dengan membbaca kalimat hamdalah akan mendatangkan keberkahan.

Sebagaimana yang dijelaslan dalam sebuah hadis riwayat Imam Abu Dawud dari Abu Hurairah ra, dia berkata bahwa Rasululllah Saw bersabda;

كُلُّ أَمْرٍ ذِى بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ لله أَقْطَعُ

Artinya: “Setiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan ‘alhamdulillah’, maka berkahnya terputus”.

Bacaan hamdalah paling ringkas dan pendek adalah seperi yaiturti yang pada umumnya kita baca setiap hari yaitu:

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulilah
Artinya: “Segala puji bagi Allah”.

Selain redaksi diatas terdapat pula kalimat hamdalah yang lebih sempurna untuk dibaca dan di amalkan. Menurut para ulama, sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Azkar karya Imam Nawawi, redaksi kalimat hamdalah adalah berikut;

Baca Juga:  Doa Selepas Baca AlQuran Beserta Artinya

اَلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئ ُمَزِيْدَهُ

Alhamdulillahi robbil ‘alamin hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi-u mazidahu.

Artinya: “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya”. (Imam an-Nawawi, al-Adzkar an-Nawawi, [Beirut: Dar Kutub Islamiyah, 2004 M], j. 1, h. 174.)

Para ulama lain, menurut Imam an-Nawawi juga membaca lafal berikut:

لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

La uhsi tsana’an ‘alaika kama atsnaita ‘ala nafsik.

Artinya: “Aku tidak bisa menghitung pujian kepadamu sebagaimana engkau memuji dirimu sendiri.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkâr an-Nâwâwî, [Beirut: Dâr Kutub Islamiyah, 2004 M], j. 1, h. 174.)

Selain itu, beberapa ulama juga menambahkan kata “subhanaka” di awal dan kata “fa laka alhamdu ḥatta tardho” di akhir kalimat tersebut.

Baca Juga:  Dzikir dan Amalan Sebelum Tidur dari Rasulullah SAW

سُبْحَانَكَ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ اْلحَمْدُ حَتَّي تَرْضَى

Subhanaka La uhsi tsana’an ‘alaika kama atsnaita ‘ala nafsik fa laka-l-hamdu hatta tardha.

Artinya, “Maha Suci Engkau yang aku tidak bisa menghitung pujian kepadamu sebagaimana engkau memuji dirimu sendiri, maka untukmu segala puji hingga engkau ridha.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkar an-Nawawi, [Beirut: Dar Kutub Islamiyah, 2004 M], j. 1, h. 174.)

Berdasarkan riwayat hadits yang disebutkan Imam Nawawi dalam kitab Al-Azkar, dari Muhammad bin Nadhar, dia berkata, bahwa Nabi Adam as pernah diberikan wirid khusus dari Allah SWT yang disebut sebagai majami’ alhamdu, yaitu pujian yang paling lengkap.

قال آدم صلى الله عليه وسلم : يا رب شغلتني بكسب يدي ، فعلمني شيئا فيه مجامع الحمد والتسبيح ، فأوحى الله تبارك وتعالى إليه : يا آدم إذا أصبحت فقل ثلاثا ، وإذا أمسيت فقل ثلاثا : الْحَمدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ ، فذلك مجامع الحمد والتسبيح

Artinya, “Adam alaihissalam berkata: “Ya Allah Engkau membuatku sibuk dengan usaha dari tanganku, maka ajarkanlah aku sesuatu yang di dalamnya terkumpul seluruh pujian dan tasbih. Maka kemudian Allah memberikan waktu kepada Adam. “Ya Adam, jika tiba waktu pagi ucapkanlah sebanyak tiga kali, jika tiba waktu sore, ucapkanlah tiga kali lafal ini: Alhamdulillahi rabbil ‘alamin hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafiu mazidah (Segala puji bagi Allah dengan Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahannya). Itu adalah himpunan pujian dan tasbih. (Imam an-Nawawi, al-Adzkar an-Nawawi, [Beirut: Dar Kutub Islamiyah, 2004 M], j. 1, h. 174.)

Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab.

Baca Juga:  Subhanal Malikil Quddus, Ini Teks Arab dan Latin dari Rangkaian Dzikir Setelah Shalat Witir Ini
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik