Gus Muwafiq Sebut Pemerintah Tidak Perlu Terapkan Perda Syariah, Ini Alasannya

Gus Muwafiq

Pecihitam.org – Di Indonesia tidak perlu ada Peraturan Daerah (Perda) Syariah yang belakangan ini digelorakan oleh sekelompok orang yang tidak paham aturan. Hal itu ditegaskan Ulama kharismatik dari Yogyakarta KH Ahmad Muwafiq.

”Pemerintah tidak perlu membuat Perda Syariah karena hanya menunjukkan ketidaksaling pengertian antar sesama orang Indonesia,” kata Gus Muwafiq, sapaan KH Ahmad Muwafiq, dikutip dari Suaramerdeka, Selasa, 13 Agustus 2019.

“Perda ya sudah perda saja tidak perlu ditambah syariah,” tegasnya di hadapan ribuan orang yang mengikuti Haul ke-79 KH Abdurrohman bin Qosidil Haq dan KH Muslih bin Abdurrohman, di pondok pesantren Futuhiyyah, Suburan Mranggen, Demak.

Gus Muwafiq mengandaikan pernyataannya tersebut ibarat seorang bule dari Erop yang datang ke Indonesia.

Baca Juga:  Pasca Polemik Gus Muwafiq, PWNU Jatim Intruksikan GP Ansor dan PN Siapkan Pasukan Korps Pengawal Kiai

“Misalnya kita lihat bule dari Eropa itu ke Indonesia untuk mencari matahari jangan diprotes. Mereka butuh itu untuk pigmen kulitnya. Jadi kalau ada bule ke pantai, berjemur, itu mereka bukan niat pornografi. Tapi mereka memang membutuhkan matahari dari bumi Indonesia. Otak anda saja yang ngeres,” tegasnya.

“Manusia harus saling mengerti dan mengasihi. Perda syariah menurutnya seakan-akan membatasi masyarakat barat yang akan ke Indonesia dengan label wisata halal,” ujar Mantan asisten pribadi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Menurutnya, segala yang dimiliki Indonesia banyak yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain.

“Matahari yang tidak pernah ingkar janji terbit hanya di Indonesia. Segalanya yang dimiliki Indonesia itu banyak yang tidak dimiliki negara lain. Ya kalau bule butuh matahari di Indonesia ya biarkan, kasihan mereka. Jangan dipersulit mereka datang ke Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga:  Menag Bakal Dipanggil DPR Soal Anggaran Kemenag 2021 yang Dinilai Tak Wajar

Agama Islam, kata Gus Muwafiq, lebih banyak mempersilakan makhluknya untuk menikmati keragaman ciptaan Allah yang begitu banyak dan melakukan banyak hal yang tidak dilarang syariat Islam.

”Disanalah tugas ulama sebagai ahli waris para nabi untuk menjaga syariat tersebut,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *