Karma Dalam Islam, Waspadalah Sebelum Bertindak

Karma Dalam Islam, Waspadalah Sebelum Bertindak

PeciHitam.org – Sebelum membahas perihal karma dalam Islam, perlu diketahui istilah karma merupakan ajaran agama Budha dan Hindu yang jika diartikan berarti semua perbuatan yang sudah dilakukan akan berakibat untuk pelakunya pada masa mendatang. Kitab Abhidamma di dalamnya tertulis jika semua tingkah laku manusia dianggap sebagai akibat yang ditimbulkan karma.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Islam juga mengenal anggapan jika perbuatan baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, sedangkan perbuatan buruk juga akan mengakibatkan keburukan. Akibat perbuatan manusia terkadang bisa dirasakan dan dialami saat masih di dunia dan hal ini serupa dengan karma.

Allah berfirman yang artinya: “Jika terlihat kerusakan di darat serta laut yang disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan pada mereka sebahagian dari [akibat] perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan kebenaran).” (QS. Ar-Rum, 30:41)

“Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajdah, 32:21)

Baca Juga:  Meski di Rumah Aja, Ini 7 Ibadah di Bulan Ramadhan yang Bisa Kita Lakukan

“Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (QS. An-Nahl, 16:61)

“Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. An-Najm 53:39-41)

Hukum karma dalam Islam memiliki arti reaksi amalan baik dan juga amalan buruk manusia. Apabila amalan baik dan terpuji, maka akan menghasilkan dampak yang baik. Tapi, jika amalan buruk dan tercela, maka akan menghasilkan dampak yang buruk juga.

Agar pengetahuan kita tentang karma sesuai dengan dalam Islam, Seyogianya kita lebih teliti dan serius dalam mengkajinya, sebab konsep karma dalam Hindu-Budha memiliki makna yang luas dan tidak sekedar hukum timbal balik saja.

Baca Juga:  10 Teman Baik dan 15 Musuh Iblis, Ini Pengakuannya Langsung Kepada Rasulullah SAW

Di dalam konsep Hindu-Budha, kehidupan saat ini merupakan akibat dari akumulasi atau kumpulan perbuatan yang sudah dilakukan pada masa hidup yang lalu seperti halnya perbuatan saat ini menjadi penentu dari kelahiran kembali atau reinkarnasi pada masa hidup mendatang.

Bisa diamati bahwa penggunaan istilah “masa hidup yang lalu” dan “masa hidup yang akan datang” dalam Hindu-Budha berhubungan dengan peristiwa “reinkarnasi” yaitu keyakinan jika sesudah kematian akan dibangkitkan kembali pada kehidupan berikutnya, dan konsep ini sudah jelas tidak sesuai dengan kaidah Islam, sebab dalam Islam tidak meyakini jika akan ada reinkarnasi.

Apabila karma dalam Islam yang dimaksud adalah semua perbuatan pasti akan mendapatkan balasan seimbang, maka bisa dijawab Islam juga memiliki keyakinan yang serupa.

Jika hukum karma memiliki makna perbuatan baik yang dilakukan juga akan mendapatkan balasan maka Islam menyetujuinya dan hal tersebut ada pula yang tidak setuju, sebab timbal balik bisa saja terjadi di dunia, namun juga bisa terjadi di akhirat.

Baca Juga:  Hati-hati! Inilah Tiga Bentuk Godaan Setan Menjelang Pernikahan

Jikalau hukum karma memiliki makna keadaan seseorang berdasarkan keadaan sebelumnya yakni sesuatu yang telah terjadi namun tidak mengetahui dan tidak mengingatnya, maka Islam menolak konsep tersebut.

Demikian pula hukum karma berarti baik buruk perbuatan di kehidupan sekarang menghasilkan baik buruk kehidupan saat dilahirkan kembali di kehidupan yang lain, maka Islam juga menolak konsep tersebut.

Sebab dalam Islam, semua orang yang sudah meninggal akan masuk ke dalam alam kubur untuk menunggu dibangkitkan di hari akhir dan tidak ada istilah reinkarnasi.

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *