Kepada Pelaku Teror Bom di Masjid Sinai Mesir, Zainul Muttaqin: “Kalian Pengecut”

Kepada Pelaku Teror Bom di Masjid Sinai Mesir, Zainul Muttaqin: “Kalian Pengecut”

Pecihitam.org – Seorang Netizen bernama Ahmad Zainul Muttaqin menjelaskan bahwa betapa licik dan penakutnya kelompok teroris berfaham Wahabi di Sinai ini, mereka teriakan kata-kata Takbir, Jihad, dan Bunuh tapi menurut AZM mereka adalah kelompok pengecut berkedok agama, berikut tulisannya:

JIKA KALIAN MEMANG LELAKI, KALIAN AKAN MENGHADAPI KAMI DI MEDAN PERANG

Dari kemarin sebenarnya saya menahan untuk tidak berbicara tentang bom di Masjid Sufi Mesir yang sudah menewaskan 305 orang saat shalat Jum’at kemarin. Saya coba untuk tidak mengkambinghitamkan siapapun (termasuk ISIS) sebelum jelas pelakunya.

Tapi apalah daya, kelompok teroris di Sinai yang berafiliasi langsung dengan ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas aksi ini. Semua bukti juga mengindikasikan pelakunya memang (lagi-lagi) ISIS baik dari pola serangan maupun motif penyerangan.

Lucunya, kelompok yang kemarin rajin berteriak-teriak #SaveMuslim & #SaveEgypt ketika Morsi dan Ikhwanul Muslimin dibasmi pemerintah Mesir sambil berdemo menenteng simbol 4 jari Rabiah kini hening. Apa menurut mereka ratusan korban pengeboman ISIS ini bukan muslim? Atau karena mereka berasal dari golongan pro-pemerintah dalam memerangi ISIS maka nyawa mereka sebagai muslim tak berharga? Apa semboyan #SaveMuslim itu hanya berlaku untukmu dan kelompokmu?

Baca Juga:  PCNU Banjar Salurkan Bantuan Sembako Untuk Warga Terdampak Covid-19

Masjid yang dibom adalah Masjid Al Raudhah di Sinai Utara, Masjid kelompok muslim yang mendalami Tasawuf dan Thareqat dari etnis Al Sawarka. Etnis Al Sawarka memang sejak Mei lalu mengeluarkan pernyataan untuk bergabung dengan etnis Al Tarabin untuk terlibat konfrontasi militer langsung melawan ISIS di Sinai di bawah payung pemerintah Mesir.

ISIS memang punya motif untuk menghabisi kaum Sufi ini. Dari segi aqidah Wahabi mereka yang sering menyebut kaum pengikut Tasawuf sebagai musyrik dan sesat, juga mereka terlibat konflik bersenjata dengan kaum Sufi di Sinai.

ISIS memang sedang terlibat perang dengan etnis Al Sawarka ini, tapi apa mereka tidak memiliki cara yang lebih gentle selain menyerang lawan yang sedang beribadah?

Ya, membunuh lawan yang sedang menunaikan shalat Jum’at adalah cara paling praktis dan efektif. Menyerang ketika musuh sedang lengah, tidak memegang senjata, dan pastinya korbannya semua lelaki.

Baca Juga:  Beredar Kabar Pemerintah Arab Saudi Batalkan Ibadah Haji 2020, Ternyata Hoaks

Kelompok gila ini memang tidak memiliki adab apapun dalam perang selain semboyan “Jihad, Takbir, dan Bunuh”. Mereka tidak peduli musuhnya dalam keadaan apa dan siapa saja yang bisa terkorban termasuk anak-anak. Padahal Islam tidak pernah mengizinkan membunuh lawan selain ketika berhadapan di medan perang. Bahkan terhadap lawan yang sudah ditawan pun ada adab yang harus dijaga dan tidak boleh dieksekusi kecuali lewat pengadilan.

Lalu ajaran mana yang mengajarkan mereka membunuh saat musuh sedang beribadah? Jelas ini ajaran Banci Taman Lawang berkedok bendera Tauhid yang mereka klaim sebagai ajaran Islam.

Saya jadi teringat dengan peristiwa pengeboman ISIS 12 November 2015 lalu di Beirut Selatan yang dihuni mayoritas muslim Syi’ah yang berafiliasi dengan pejuang Hizbullah. Dengan gaya pengecutnya ISIS mengirim seorang bomber bunuh diri di tengah ratusan jemaah yang baru keluar dari melaksanakan shalat Maghrib di Burj al Barajneh. Hasilnya 43 orang tewas dan ratusan luka-luka.

Baca Juga:  Resah Karena Yel-yel Islam Yes Kafir No, PB Kopri Sarankan Guru Dibekali Modul Islam Wasathiyah

Satu hal yang menarik, setelah peristiwa bom Beirut itu masyarakat di Burj al Barajneh bukannya takut, mereka malah membentangkan sebuah spanduk di antara bangunan yang bertuliskan لو كنتم رجالا لذهبتم الي ساحات الوغى artinya “Jika kalian memang lelaki, kalian akan menghadapi kami di medan perang”.

Tapi sayang, ISIS hanya segerombolan pengecut. Pengecut yang menipu orang dengan Takbir dan bendera Tauhid. Kaum psikopat yang selalu kalah di medan perang dan hanya berani jika main belakang. (SFA)

Sumber: Akun Facebook Ahmed Zain Oul Mottaqin

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *