Mungkinkah Pertanyaan Malaikat dalam Kubur Menggunakan Bahasa Indonesia?

pertanyaan malaikat dalam kubur

Pecihitam.org – Agenda setelah mayit dikuburkan adalah menjawab pertanyaan dari dua Malaikat yang bertugas di dalam kubur. Dua Malaikat tersebut adalah Munkar dan Nakir. Tentu kita kenal atau setidaknya tahu dengan mereka walau hanya sedikit.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tugas keduanya adalah menginterogasi sang mayit dalam kubur. Persoalannya, dengan menggunakan bahasa apa? Mungkinkah Malaikat bertanya kepada mayit dalam kubur menggunakan bahasa Indonesia?

Pertanyaan Malaikat dalam kubur adalah sesuatu yang haq, benar adanya dan wajib kita imani. Tiada seorang pun yang dapat menghindari pertanyaan Malaikat ini, baik mukmin (orang yang beriman) maupun kafir (orang yang mengingkari).

Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dari Anas bin Malik, yaitu sebagai berikut:

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman Al Anbari berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab bin Atha Al Khaffaf Abu Nashr dari Sa’id dari Qatadah dari Anas bin Malik ia berkata,…

“Seorang mukmin jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya berkata, “Apa yang kamu sembah?” Jika Allah memberinya pentunjuk maka ia akan menjawab, “Aku menyembah Allah.”

Lalu ditanyakan kepadanya, “Apa yang kau katakan tentang laki-laki ini (Muhammad)?” Lalu ia menjawab, “Dia adalah hamba Allah dan rasul-Nya.” Dan ia tidak ditanya kecuali pertanyaan tersebut. Lalu ia dibawa menuju rumah yang disediakan untuknya dalam neraka, dikatakan kepadanya, “Ini adalah rumah yang semula disediakan untukmu di neraka, tetapi Allah telah melindungi dan memberimu rahmat lalu Allah menggantikan rumah di surga.”

Laki-laki mukmin itu pun berkata, “Biarkanlah aku mengabarkan berita baik ini kepada keluargaku.” Lalu dikatakan kepadanya, “Diamlah.”, Dan seorang kafir jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya menghardiknya, lalu malaikat itu bertanya, “Siapa yang kamu sembah?”

Laki-laki itu menjawab, “Aku tidak tahu.” Lalu dikatakan kepadanya, “Engkau tidak tahu tapi tidak mau membaca!” Lalu dikatakan kepadanya, “Apa yang kamu katakan tentang ini (Muhammad)?” Laki-laki itu menjawab, “Aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh manusia.” Malaikat itu lalu memukulnya dengan palu besi antara dua telinganya hingga ia melolong dan menjerit kesakitan dengan jeritan yang dapat didengar oleh para semua makhluk kecuali jin dan manusia…”

Berdasarkan hadis ini, mukmin dan kafir sama-sama ditanya mengenai Tuhan dan Nabi. Jika dapat menjawab, maka ketenangan dan kebahagiaan abadi akan diperolehnya. Sebaliknya, jika tidak dapat menjawab, maka siksaan dan kesengsaraan akan diperolehnya.

Baca Juga:  Orisinalitas Filsafat Islam (2): Modifikasi Ibnu Sina terhadap Filsafat Yunani

Adapun mengenai bahasa yang digunakan Malaikat untuk menginterogasi mayit dalam kubur, Syekh Bakri Syaththa dalam kitab I’anatuthalibin juz 2 halaman 158 menjelaskannya sebagai berikut:

(ﻭاﻋﻠﻢ) ﺃﻥ اﻟﺴﺆاﻝ ﻋﺎﻡ ﻟﻜﻞ ﻣﻜﻠﻒ، ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺑﺤﺴﺐ ﻟﻐﺘﻪ – ﻋﻠﻰ اﻟﺼﺤﻴﺢ – ﻭﻗﻴﻞ ﺑﺎﻟﺴﺮﻳﺎﻧﻲ. ﻭﻫﻮ – ﻋﻠﻰ اﻟﻘﻮﻝ ﺑﻪ – ﺃﺭﺑﻊ ﻛﻠﻤﺎﺕ، اﻷﻭﻟﻰ: اﺗﺮﻩ. اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ: اﺗﺮﺡ. اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ: ﻛﺎﺭﻩ. اﻟﺮاﺑﻌﺔ: ﺳﺎﻟﺤﻴﻦ… ﻭﻗﺪ ﻭﺭﺩ ﺃﻥ ﺣﻔﻆ ﻫﺬﻩ اﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺣﺴﻦ اﻟﺨﺎﺗﻤﺔ.

Artinya: “Ketahuilah bahwa pertanyaan dalam kubur dialami oleh seluruh mayit mukalaf (balig dan berakal). Bahasa yang digunakan Malaikat untuk menginterogasi mayit dalam kubur adalah bahasa yang biasa mayit gunakan semasa hidupnya. Ini adalah pendapat yang sahih. Pendapat lain mengatakan bahasa Suryani. Menurut pendapat ini, ada empat pertanyaan yang diajukan Malaikat dalam kubur, yaitu اتره، اترح، كاره، سالحين … Menurut kabar, terjaganya kalimat ini merupakan tanda husnul khatimah.”

Dengan demikian, jika pertanyaannya adalah mungkinkah Malaikat bertanya kepada mayit dalam kubur menggunakan bahasa Indonesia? Maka jawabannya adalah mungkin, bahkan sangat mungkin. Inilah pendapat yang sahih.

Baca Juga:  Kajian Singkat Bagaimana Memahami Hadits Kullu Bid'atin Dholalah

Demikian pembahasan mengenai bahasa yang digunakan Malaikat untuk menginterogasi mayit dalam kubur. Semoga bermanfaat. Wallaahu a’lam bishshawaab.

Azis Arifin