Rahasia Penciptaan Langit dan Bumi dalam Al-Quran yang Jarang Diketahui

Penciptaan Langit dan Bumi

Pecihitam.org – Langit dan bumi memang selalu menjadi eksprolari oleh para ilmuan, bahkan proses penciptaan keduanya masih menjadi misteri. Sebab pada hakikatnya penciptaan langit dan bumi hanya Allah sang Maha Pencipta-lah yang lebih mengetahuinya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Meski banyak sekali penemuan dan fakta terkait penelitian penciptaan alam semesta, namun hal itu hanya secuil dan sebatas teori, masih anyak sekali rahasia di dalamnya yang belum terkuak.

Allah SWT dalam Al Quran hanya memberikan keterangan global dan tidak terperinci.Namun setidaknya dari ayat-ayat Allah dan Sabda Nabi Rasulullah SAW, manusia bisa mendapat gambaran bagaimana alam ini awal mulanya diciptakan

Sudah semestinya kita wajib mengimani apa yang terdapat dalam Al Quran maupun sabda Rasulullah Saw tentang penciptaan langit dan bumi ini. Karena akal manusia terbatas untuk menemukan kebenaran kejadian masa silam meski dengan teknologi yang canggih sekalipun seperti saat ini.

Lama waktu Penciptaan Alam Semesta

Dalam Al Quran Allah menjelaskan tentang waktu penciptaan langit dan bumi, secara jelas dalam firman-Nya bahwa alam semesta diciptakan selama enam hari. Hal ini dijelaskan dalam banyak Surat. Seperti dalam QS. al-A’raf: 54 yang artinya:

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. al-A’raf: 54).

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ

Baca Juga:  Peninggalan Rasulullah yang Masih Bisa Ditemukan Hingga Saat Ini, Salah Satunya Akhlak

“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.” (QS. Qaf: 38).

Akan tetapi makna dari waktu enam masa atau hari yang disebutkan Allah SWT masih juga menjadi misteri hingga sekarang. dalam bahsa Arab kata ‘hari’ digunakan untuk penyebutan waktu dari terbitnya matahari hingga terbenam. Namun apakah hal tersebut sama dengan enam hari milik Allah?

Itu sebabnya, para ulama berbeda pendapat dalam memahami kata ‘masa atau hari’ terkait lamanya proses penciptaan alam semesta. Dalam kitab al-Bidayah wa An Nihayah, Ibnu Katsir menyebutkan dua pendapat ulama terkait kata enam hari yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Pendapat pertama, diungkapkan mayoritas ulama, makna hari yang dimaksud tersebut sama dengan manusia asekarang ini, yaitu dari terbit fajar shingga terbenamnya matahari..

Pendapat kedua, mengatakan bahwa perhitungan satu hari disisi Allah sama dengan 1000 tahun dalam waktu manusia. Pendapat ini diriwayatkan Ibnu Abbas, Mujahid, ad-Dhahak, Ka’b al-Ahbar, dan juga pendapat yang dipilih oleh Imam Ahmad sebagaimana keteragannya dalam kitab ar-Rad ‘ala al-Jahmiyah.

Lebih Dulu Mana? Langit atau Bumi?

Jawaban dari pertanyaan ini tentu membutuhkan penelitian bertahu-tahun jika diteliti oleh manusia. Akan tetapi dalam Al Quran Allah SWT telah menjelaskan bahwa sebenarnya bumi lah yang terlebih dahulu diciptakan. Keterangan ini terdapat dalam surat Fushilat ayat 9 hingga 12 berikut,

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الأرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ (9) وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ (10) ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ (11) فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (12)

Baca Juga:  Kemunculan Nabi Palsu Ternyata Sudah Diprediksi Rasulullah Saw

“Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya dalam empat hari. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati” (Q.S Fushilat:9-12)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir ayat ini menyebutkan bahwa Allah SWT jelas mengatakan bahwa Dia menciptakan bumi terlebih dahulu baru langit. Bumi merupapan pondasi sehingga harus terbangun terlebih dahulu. Lalu langit diciptakan kemudian sebagai atapnya. Sebagaimana dengan firman Allah QS. al-Baqarah: 29:

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (al-Baqarah: 29)

Ibnu Katsir melajutkan dengen menjelaskan firman Allah di surat an-Nazi’at

أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا (27) رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا (28) وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا (29) وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا (30) أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا (31) وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا (32) مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ (33)

Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (QS. an-Nazi’at: 27 – 33).

Baca Juga:  Islam antara Agama dan Budaya

Dalam ayat ini disebutkn bahwa Dahyu al-Ardi (penyempurnaan bumi) dilakukan setelah menciptakan langit. Bentuk ad-Dahyu, ditafsirkan pada ayat, “Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.” Dan ini dilakukan setelah penciptaan langit. Adapun penciptaan bumi, ini dilakukan sebelum penciptaan langit berdasarkan nash (dalil tegas). (Tafsir Ibnu Katsir).

Allah Swt menciptakan bumi dalam 2 hari, kemudian Ia menciptakan langit. Kemudian dia beristiwa ke atas langit, lalu Allah sempurnakan langit dalam 2 hari yang lain. Kemudian Allah Daha al-Ardha (menyempurnakan bumi). Bentuk penyempurnaan bumi adalah dengan Dia keluarkan dari bumi mata air, tumbuh-tumbuhan, Allah ciptakan gunung, benda mati, dataran tinggi, dan segala yang ada di antara langit dan bumi, dalam 2 hari. Itulah makna firman Allah, “Bumi dihamparkannya.” Sementara firman Allah, “Dia menciptakan bumi dalam 2 hari.” Diciptakanlah bumi dan segala isinya dalam 4 hari dan diciptakan semua langit dalam 2 hari. (HR. Bukhari secara Muallaq sampai al-Minhal, 16/85).

Dari keterangan Ibnu Abbas ra. Allah menciptakan bumi selama 2 hari dan belum sempurna serta belum ada isinya. Kemudian Allah menciptakan semua langit dalam 2 hari, dan terakhir Allah mengisi bumi dengan tumbuhan, gunung, benda-benda dalam 2 hari. Demikian semoga informasi ini bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik