Surah Al-An’am Ayat 152; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 152

Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 152 berisi larangan Allah SWT untuk tidak memakai harta milik anak yatim selain dengan cara terbaik yang bisa menjamin dan mengembangkannya, hingga ia berusia dewasa dan bisa mengelola keuangannya sendiri.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah SWT berfirman di dalam Al Qur’an Surah Al-An’am Ayat 152;

وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۖ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Terjemahan: Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kemampuannya. Dan jika kamu berkata, maka hendaklah kamu berbuat adil, sekalipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

Tafsir Jalalain: وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ (Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara) dengan sikap yang أَحْسَنُ (lebih baik) yakni cara yang di dalamnya mengandung kemaslahatan/manfaat bagi anak yatim hingga ia dewasa حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ (seumpamanya dia telah balig).

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 84-90; Seri Tadabbur Al Qur'an

وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ (Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil) secara adil dan tidak curang. لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا (Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar kemampuannya) sesuai dengan kemampuannya dalam hal ini; jika ia berbuat kekeliruan di dalam menakar atau menimbang sesuatu, maka Allah SWT mengetahui kebenaran niat yang sesungguhnya, oleh karena itu maka ia tidak berdosa, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits Nabi saw.

وَإِذَا قُلْتُمْ (Dan apabila kalian berkata) dalam masalah hukum atau lainnya فَاعْدِلُوا (maka hendaklah engkau berlaku adil) jujur وَلَوْ (kendatipun dia) orang yang bersangkutan كَانَ ذَا قُرْبَىٰ (adalah kerabatmu) keluarga/famili

وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar engkau ingat) dengan memakai tasydid agar menjadikannya sebagai pelajaran; dan juga dibaca dengan sukun.

Tafsir Ibnu Katsir: Atha ibnu as-Saib berkata dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan, “Saat Allah SWT menurunkan: وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ dan juga Qs. An Nisa ayat 10, yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dhalim”.

Baca Juga:  Surah An-Nisa Ayat 142-143; Seri Tadabbur Al Qur'an

Maka orang-orang yang mempunyai anak yatim langsung memisahkan makanan mereka dari makanannya (anak yatim), minuman mereka dari minumannya, lalu mereka menyisakan sesuatu dan menyimpan untuknya hingga ia (anak yatim tersebut) memakannya atau rusak.

حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ (Hingga mereka dewasa) terkait firman-Nya ini, asy-Sya’bi, Malik, dan beberapa ulama salaf berkata bahwa maknanya: “Yakni hingga mereka bermimpi basah”. وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ (Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil) Allah SWT memerintahkan menegakkan keadilan dalam memberi dan mengambil

لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا Maknanya ialah barangsiapa berusaha keras untuk menunaikan dan mendapatkan haknya, kemudian dia melakukan kesalahan setelah dia menggunakan semua kemampuannya dan seluruh usahanya, maka tidak ada dosa baginya.

وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ (Dan jika kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat [mu]) Ayat ini memiliki makna yang sama dengan firman Allah SWT di dalam Qs. Al-Maidah ayat 8 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah”.

وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا Terkait ayat ini, Ibnu Jarir mengatakan: “Penuhilah seluruh pesan Allah yang dipesankan kepada kalian.” Pemenuhannya adalah dengan senantiasa menaati seluruh perintah dan larangan-Nya, serta mengerjakan segala ketentuan yang terdapat dalam Kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya. Demikian itulah pemenuhan janji Allah”.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 161-163; Seri Tadabbur Al-Qur'an

ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ Makna firman Allah ini adalah Allah Ta’ala menerangkan bahwa inilah yang Aku pesankan dan perintahkan serta tekankan kepada kalian. لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (Agar kalian ingat) Yakni agar kalian mengambil pelajaran dan berhenti dari yang kalian lakukan sebelum ini. Sebagian ulama membacanya dengan tasydid pada huruf dzal (tadzdzakkaruun) sedangkan Mama lainnya membacanya dengan takhfif (tadzakkaruun).

Shadaqallahul adzhim, Alhamdulillah kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-An’am Ayat 151 dengan merujuk pada Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

M Resky S