Dimana Letak Akal Manusia Berada, di Otak atau di Hati? Ini Jawabannya

dimana letak akal

Pecihitam.org – Manusia merupakan makhluk yang berbeda dengan makhluk Tuhan lainnya, sebab kita diberi kelebihan akal. Namun atas dasar akal yang dimiliki oleh manusia itu rupanya kini masih simpang siur tentang dimana letak akal itu berada? Apakah di hati atau di otak?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pembahasan ulama tentang ini, berkaitan dengan hadits “Sesungguhnya dalam  jasad / tubuh terdapat mudghah (sekerat daging), jika ia baik, maka seluruh jasad pun  baik, jika ia rusak, maka rusaklah jasad itu secara keseluruhan. Ketahuilah, bahwa  mudghah itu adalah al-qalb” (Muttafaq ‘alaih)

Adapun yang dimaksud Qalb, ada yang mengartikannya sebagai hati, dan adapula yang memaksudkannya sebagai jantung. Sedangkan dalam pandangan Imam al Ghazali, beliau beranggapan bahwa perenungan itu dilakukan mulai dari Qalbu yang berpusat di dada, bukan melalui pemikiran (al Fikri) dalam otak kepala. Namun meskipun begitu, ada pula beberapa sumber yang malah memperkirakan bahwa hati manusia berada di otak/kepala.

Baca Juga:  Bolehkah Menggabungkan Aqiqah dan Haul Secara Bersamaan?

Yang menjadi point pentingnya ialah otak manusia sendiri adalah sesuatu yang ada di batok kepala bagian belakang dengan memiliki tiga fungsi yakni;

  1. Menyerap informasi
  2. Mengeluarkan informasi
  3. Menyimpan informasi

Sehingga dari paparan tiga fungsi diatas, tentu banyak yang memperkirakan bahwa ada otaklah akal itu berada. Padahal akal sendiri berfungsi dalam mengelola informasi yang sudah masuk ke dalam otak. Bukan sebagai penyerap ataupun tempat penyimpan informasi melainkan mengelolah informasi sebelum masuk ke otak.

Lantas dimana letak akal itu?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam menyerap, menyimpan bahkan mengeluarkan informasi adalah otak, sedangkan akal lah yang bertugas mengelola informasi apabila masuk ke dalam otak, tentu berangkat dari sini sudah dipastikan bahwa akal tidaklah berada di otak kita selaku manusia.

Sebagian ulama yang mengatakan akal itu tempatnya di otak atau di kepala, merupakan pendapat madzhab Hanafi dan tabib/para dokter. Dalil mereka: secara kedokteran, apabila otak seseorang rusak, maka pemahamannya juga rusak.

Baca Juga:  Benarkah Baca Yasin di Dekat Orang yang Akan Wafat Dihukumi Bidah?

Adapun sebagian ulama dari kalangan asy-Syafi’iyyah dan kalangan falasifah/filsafat serta jumhur mutakallimin, mengatakan bahwa akal itu tempatnya di qalbu (hati). Mereka mendasarkan dengan ayat al-Qur’an surat al-Hajj 22: 46 :

أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى ٱلْأَبْصَٰرُ وَلَٰكِن تَعْمَى ٱلْقُلُوبُ ٱلَّتِى فِى ٱلصُّدُورِ

 “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi (memperhatikan supaya mereka menjadikan sebagai ibrah), lalu mereka mempunyai qalbu-qalbu yang dengan itu mereka berakal atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?”

Dan juga al-Qur’an surat Qaff ayat 37 :

إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى ٱلسَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

“Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang menyaksikannya”

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa peringatan ditujukan bagi orang yang mempunyai akal. Sebagian Mufassirun (ahli tafsir) menunjukkan bahwa qalbu itu adalah tempat akal dan akal itu dita’birkan (diibaratkan) dengan qalb. Ini merupakan madzhab ulama berkaitan dengan ini. Adapun sebagian dari ulama menjawab madzhab Abu Hanifah dan para dokter tersebut mengatakan : 

Baca Juga:  Bolehkah Satu Amal dengan Beberapa Niat? Ini Penjelasannya

“Bukan suatu hal yang tidak mungkin bahwa akal itu sebagaimana ayat yaitu di qalbu, tapi ada kaitannya dengan otak”.

Wallahu A’lam Bissawab.

Rosmawati