Perlukah Membaca Doa Khatam Quran? Begini Pendapat Para Ulama

Perlukah Membaca Doa Khatam Quran? Begini Pendapat Para Ulama

PeciHitam.org Al-Qur’an menjadi pegangan hidup umat Islam. Di dalamnya terkandung pedoman berkelakuan baik baik muslim untuk menggapai kebaikan di dunia dan akhirat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Untuk memahami Al-Qur’an setidaknya kita harus membacanya dengan tartil sesuai dengan haq-haq huruf masing-masing ayatnya. Lebih lanjut kita harus memahami isi Al-Qur’an baik dari segi hukum maupun dari segi cerita hikmah yang terkandung.

Keseluruhan surat al-Qur’an berjumlah 114 dan memiliki lebih dari 6600 ayat, terbagi kedalam 30 Juz. Membaca Al-Qur’an merupakan amalan sunnah atau anjuran dari Rasulullah yang akan mendapatkan pahala yang banyak. Setelah selesai membaca Al-Qur’an disunnakan pula untuk membaca  doa khatam Al-Quran.

Daftar Pembahasan:

Doa Khatam Quran

Menyelesaikan pembacaan al-Qur’an 30 juz secara sempurna merupakan sebuah kenikmatan luar biasa bagi seorang Muslim. Karena kegembiraan ini setelah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an diisi dengan doa-doa khatam al-Quran sebagai bentuk syukur dan pengharapan.

Banyak Ulama menyelisihkan redaksi doa yang berkembang di tengah masyarakat Nusantara. Argumentasinya adalah tidak ada tuntunan maka haram dilakukan. Walaupun sebuah doa baik yang dipanjatkan tetap tidak boleh karena menyalahi sunnah Nabi.

Terlepas dari perdebatan antar Ulama yang memperselisihkan doa Khatam Al-Qur’an berdasar riwayat atau bukan sebagai seorang Muslim berdoa kepada Allah untuk berharap kebaikan adalah hal yang BAIK.

Doa dengan menggunakan redaksi sendiri maupun berdasar riwayat ma’tsur tetap diperbolehkan karena memang tidak ada catatan riwayat khusus dalam redaksi doa.

Maka boleh-boleh saja menggunakan doa yang masyhur dalam masyarakat sebagai doa khataman al-Qur’an atau Khataman Al-Qur’an sebagai berikut;

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Transliterasi; “Allhummarhamni bil Quran Waj’alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa Rahmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa ‘allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa’atrofannahaar waj’alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin”

Doa di atas menggunakan maf’ul atau berdoa untuk diri sendiri karena menggunakan redaksi (ارْحَمْنِي), (لِي) dan (نُسِّيتُ) atau hanya bersifat doa tunggal. Jika menginginkan doa untuk orang banyak atau Jamak cukup diganti dengan dlamir kata ganti (ارْحَمْنَا), (لَنَا) dan (نُسِّينَا) serta kata yang sejenis diganti dengan dlamir Muttakallim ma’al Ghair (نَا).

Baca Juga:  Doa untuk Pengantin Baru Sesuai Sunnah Nabi

Doa terkenal tersebut mecuplik dari Kitab ihya’ Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Imam Ghazali menyebutkan sebuah Hadits yang sering tertuduh tidak sahih riwayat Abu Hudzafah bahwa Rasulullah SAW setelah selesai shalat dan membaca Al-Qur’an membaca doa di atas yang kemudian terkenal dengan doa Khatam Al-Qur’an.

Penelusuran terkait hadits ini memang ditemukan 2 perawi hadits yang terputus secara bersamaan atau mu’dhal. Akan tetapi tidak menjadikan membaca doa ini otomatis haram. Karena doa apapun selama baik diperbolehkan sebagaimana penjelasan penulis di atas.

Tradisi Khataman Al-Quran

Khataman atau menyelesaikan membaca Al-Qur’an 30 Juz banyak dilakukan umat Islam di Nusantara baik dalam shalat atau luar shalat. Sebagai contoh adalah tradisi mengkhatamkan bacaan al-Qur’an di Pesantren Krapyak Yogyakarta pimpinan KH Najdib Abdul Qadir selama bulan Ramadhan.

Selama bulan Ramadhan para santri dan masyarakat umum akan mendirikan shalat Tarawih lebih lama dari umat islam pada umumnya. Karena bacaan surat dalam shalat lebih banyak dengan target khatam beberapa kali 30 juz selama 1 bulan Ramadhan. Setiap Rakaat bisa membaca 2-4 lembar.

Bertindak sebagai Imam adalah pengasuh Pesantren sendiri atau para santri senior yang sudah menyelesaikan hafalan al-Qur’an 30 Juz.

Selain tradisi khatam al-Qur’an dalam shalat Tarawih di Pesantren Krapyak Yogyakarta, di desa-desa Jawa banyak ditemukan tradisi tadarus Al-Qur’an sampai khatam pada bulan Ramadhan. Tradisi ini adalah kepanjangan dari sunnah memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan.

Tadarrus dilakukan selepas shalat Tarawih bahkan sampai waktu sahur tiba secara bergantian. Mushalla dan masjid-masjid menjadi hidup dan ramai dengan suara tadarrus Al-Qur’an. Dalam satu bulan Ramadhan, tradisi Tadarus Al-Qur’an ini bisa khatam 4-5 kali.

Baca Juga:  Doa Menolak Bala, Agar Dijauhkan dari Berbagai Musibah

Luapan kegembiraan seorang Muslim menyelesaikan membaca Al-Qur’an setebal itu beberapa kali dalam sebulan dengan cara memberi shodaqah kepada orang lain.

Ungkapan kegembiraan tersebut dengan memberi shadaqah berupa makanan tumpeng, ambeng atau lain sebagainya. Dua kebaikan yang tertradisi dalam kebudayaan masyarakat Nusantara, bisa khatam Al-Qur’an dan memberi Shadaqah.

Tentunya setelah selesai membaca Al-Qur’an didahului dengan membaca doa untuk keberkahan dan kebaikan orang-orang yang membaca Al-Qur’an.

Bolehkah Menggunakan Doa Lain?

Doa sering menjadi tersangka penyalahan orang-orang yang tidak suka dengan tradisi baik walaupun tidak ada larangannya. Sebagaimana doa khatam Al-Quran sering disalah-pahami sebagai amalan yang tidak baik karena tidak ada tuntunan.

Perlu diketahui, Sahabat Anas bin Malik pernah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an dan kemudian mengadakan doa bersama dengan keluarganya. Anas bin Malik melakukan doa karena telah khatam Al-Qur’an. beberapa Riwayat menyebutkan bahwa doa yang dibaca oleh Anas adalah doa telah penulis sampaikan di bagian awal tulisan.

Berdoa ketika menyelesaikan amalan yang sangat dicintai Allah SWT selayaknya ditutup dengan sesuatu yang baik yakni berupa doa. Jika memang memiliki rejeki berlebih sangat boleh menambah dengan shadaqah. Hal ini merupakan sebuah tindakan yang baik karena menggabungkan sebuah kebaikan dalam satu waktu.

Doa Khatam Al-Qur’an bukan terbatas doa “اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ” akan tetapi banyak sesuai dengan harapan masing-masing yang membaca Al-Qur’an.

Cetakan Al-Qur’an hampir dipastikan akan menyertakan doa-doa yang bisa dibaca setelah menyelesaikan membacanya. Beberapa doa Khatam Al-Qur’an adalah sebagai berikut;

اللَّهُمَّ مَغْفِرَتُكَ اَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِنَا وَرَحْمَتُكَ اَرْجَى عِنْدَنَا مِنْ اَعْمَالِنَا اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ أَنْ نُّشْرِكَ بِشَيْءٍ تَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَانَعْلَمُهُ يَا اللهُ اللَّهُمَّ اهْدِنَا بِهِدَايَةِ الْقُرْأَنِ وَنَجِّنَا مِنَ النَّارِ بِكَرَمَة الْقُرْأَنِ وَارْفَعْ دَرَجَاتِنَا بِبَرَكَةِ الْقُرْأَنِ وَادْخِلْنَا الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ الْقُرْأَنِ  وَاغْفِرْ لِأَحْيَاءِنَا وَأَمْوَاتِنَا ِتِلَاوَةِ الْقُرْأَنِ وَاقْضِ حَاجَاتِنَا بِفَضِيْلَةِ الْقُرْأَنِ

Transliterasi; “Allahumma Maghfiratuka Ausa’a min Dzunubina wa Rahmatuka arja’ ‘Indana min A’malina. Allahumma Inna Na’udzu bika an Nusyrika bi Syaiin ta’lamuhu wa Nastaghfiruka lima Na’lamuhu Yaa Allah. Allahumma Ihdina bi Hidayatil Aqur’an wa Najjina min An-Nar bi Karamatil Qur’an, wa Irfa’ Darajatina bi Barakatil Qur’an wa Adkhilna al-Jannata bi Syafa’atil Qur’an wa Ighfir li Ahyatina wa Amwatina tilawatil Qur’an waqdli Hajatina bi Fadlilatil Qur’an”

Jika kita berdoa setelah khatam Al-Qur’an bisa menggunakan doa redaksi di atas atau dikombinasikan dengan doa “اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ” sebagai pelengkap. Dalam berdoa boleh-boleh saja menggunakan redaksi doa dalam cetakan Al-Qur’an mana saja selama isinya baik dan tidak mendoakan kejelekan.

Baca Juga:  Sholawat Munjiyat, Sejarah dan Khasiatnya yang Dapat Menghilangkan Kesusahan

Keutamaan Khatam Al-Quran

Membaca Al-Qur’an sampai khatam dan ditutup dnegan doa akan mendatangkan pahala yang banyak. Keutamaan-keutamaan orang yang membaca Al-Qur’an sampai khatam antara lain;

  • Mendapatkan Pahala. Al-Quran akan mendatangkan pahala bagi setiap umat muslim yang membacanya sebagaimana janji dalam  Hadits riwayat Imam Tirmidzi.
  • Mendapat Ketentraman Jiwa atau Hati sebagaimana dalam surat Al-Isra’ ayat 82;

Artinya; “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (Qs. Al-Israa’: 82)

  • Derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT
  • Al-Quran Memberikan Syafaat besok di hari Kiamat sebagaimana dalam Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ  

Artinya; “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya” (HR. Imam Muslim dan Shahih Muslim)

Ash-Shawabu Minallah

Mochamad Ari Irawan