Pecihitam.org – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 456 – Kitab Shalat ini, Imam Bukhari memulai hadis ini dengan judul “Masjid yang Terdapat di Jalan tanpa Mendatangkan Mudharat Bagi Manusia” Hadis dari Dari Urwah bin Zubair, menceritakan bahwasanya Aisyah -istri Nabi SAW- berkata, “Aku belum baligh melainkan kedua orang tuaku telah memeluk agama (Islam). Tidak lewat bagi kami suatu hari kecuali datang kepada kami hari itu Rasulullah SAW pada pagi dan sore hari. Kemudian tampak bagi Abu Bakar, maka dia membangun masjid di halaman rumahnya. Dia pun shalat dan membaca Al Qur’an di dalamnya. Kaum wanita musyrikin serta anak-anak mereka berhenti di sana, karena merasa takjub dan melihat kepadanya. Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang mudah menangis dan tidak dapat menahan air matanya bila membaca Al Qur’an, maka hal itu membuat panik para pemimpin Quraisy dari kaum musyrikin.” Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 3 Kitab Shalat. Halaman 244-246.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمْ أَعْقِلْ أَبَوَيَّ إِلَّا وَهُمَا يَدِينَانِ الدِّينَ وَلَمْ يَمُرَّ عَلَيْنَا يَوْمٌ إِلَّا يَأْتِينَا فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَفَيْ النَّهَارِ بُكْرَةً وَعَشِيَّةً ثُمَّ بَدَا لِأَبِي بَكْرٍ فَابْتَنَى مَسْجِدًا بِفِنَاءِ دَارِهِ فَكَانَ يُصَلِّي فِيهِ وَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَيَقِفُ عَلَيْهِ نِسَاءُ الْمُشْرِكِينَ وَأَبْنَاؤُهُمْ يَعْجَبُونَ مِنْهُ وَيَنْظُرُونَ إِلَيْهِ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ رَجُلًا بَكَّاءً لَا يَمْلِكُ عَيْنَيْهِ إِذَا قَرَأَ الْقُرْآنَ فَأَفْزَعَ ذَلِكَ أَشْرَافَ قُرَيْشٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ
Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [‘Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata, telah mengabarkan kepadaku [‘Urwah bin Az Zubair] bahwa [‘Aisyah] isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Aku belum mengerti kedua orang tuaku kecuali saat keduanya telah memeluk agama ini. Dan tidak berlalu suatu haripun dalam kehidupan kami kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang menemui kami di penghujung hari, baik pada saat paginya maupun sore. Aku ingat saat nampak keIslaman Abu Bakar, ketika dia di masjid dan shalat di sana dengan membaca Al Qur’an. Maka wanita-wanita dan anak-anak Musyrik memperhatikan dia dengan penuh keheranan. Sementara Abu Bakar adalah seseorang yang sangat mudah menangis, yang tidak bisa menguasai air matanya apabila dia membaca Al Qur’an. Dan kejadian itu telah menggemparkankan para pembesar Musyrikin Quraisy.”
Keterangan Hadis: (Bab masjid yang berada di jalan tanpa mendatangkan mudharat bagi manusia) Al Maziri berkata, “Berdasarkan ijma’ (konsensus) ulama, bahwa membangun masjid di atas area milik sendiri adalah diperbolehkan. Sedangkan mendirikannya di atas area milik orang lain itu tidak diperbolehkan. Adapun membangunnya di atas area yang mubah juga diperbolehkan, selama tidak mendatangkan mudharat. Tetapi menurut sebagian ulama yang melarangnya, mereka mengatakan bahwa pendapat ini sangat ganjil. Sebab, tempat-tempat di tepi-tepi jalan yang boleh dimanfaatkan telah disiapkan untuk dimanfaatkan manusia. Untuk itu jika dibangun masjid ditempat itu, maka sebagian orang tidak dapat mengambil manfaat dari tempat tersebut. Dalam hal ini Imam Bukhari membantah pendapat tersebut berdasarkan kisah Abu Bakar, karena Nabi SAW mengetahui dan menyetujuinya.”
Saya (Ibnu Hajar) katakan, larangan tersebut diriwayatkan dari Rabi’ah. Abdurrazzaq pun telah menukilnya dari Ali dan Ibnu Umar, tetapi sanad keduanya lemah.
ثُمَّ بَدَا لِأَبِي بَكْرٍ (kemudian tampak bagi Abu Bakar) Imam Bukhari meringkas matan (materi) hadits di tempat ini. Tapi dalam kitab tentang “Al Hijrah”, dia menyebutkannya panjang lebar dengan sanad seperti di tempat ini. Lalu setelah lafazh “dan sore hari” dan sebelum lafazh “Kemudian tampak ….” disebutkan sebuah kisah yang sangat panjang tentang keluarnya Abu Bakar dari Makkah dan kembalinya di bawah perlindungan Ibnu Dughnah, serta syarat yang diberikan oleh lbnu Dughnah agar tidak menampakkan peribadatannya. Ketika selesai menuturkan kisah itu, Aisyah berkata, “Kemudian tampak bagi Abu Bakar.” Yakni timbul suatu ide, maka beliau membangun masjid. Selanjutnya disebutkan lanjutan kisah tersebut secara panjang lebar.
Sebagian ulama muta’akhirin tidak menemukan kisah panjang tersebut, oleh sebab itu mereka menjelaskan hadits di tempat ini secara panjang lebar, padahal materi hadits yang disebutkan di sini hanya sebagian kecilnya. Hadits ini juga memuat keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam banyak hal seperti yang akan dijelaskan, insya Allah.
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020