Ini Hukum, Cara dan Hikmah Adzan di Telinga Bayi yang Orang Tua Harus Tahu

Hukum, Cara dan Hikmah Adzan di Telinga Bayi

Pecihitam.org – Adzan dan iqamah tidak hanya dianjurkan ketika mau melakukan shalat saja. Termasuk dianjurkan melakukan adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir. Oleh karenanya, sering kita jumpai orang tua melakukan adzan dan iqamah saat menyambut lahirnya seorang bayi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Hukum adzan dan iqamah di telinga bayi

Melakukan adzan dan iqamah di telinga bayi hukumnya sunnah. Yang menjadi dasar kesunnahannya adalah perbuatan Nabi. Konon, Nabi melakukan adzan di telinga Husain ketika baru dilahirkan oleh Fatimah, sebagaimana hadis berikut

عَنْ أبِي رَافِعٍ أنَّهُ قَالَ, رَأيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أذَّنَ فِيْ أذُنِ الحُسَيْنِ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلاَةِ

Bersumber dari Abi Rafi’, beliau berkata: Aku melihat Rasulullah SAW mengumandangkan adzan di telinga Husain ketika Siti Fatimah melahirkannya, yakni layaknya adzan mau shalat. (HR Abu Dawud).

Cara adzan dan iqamah di telinga bayi

Yang benar adalah orang tua, wali atau seorang laki-laki muslim melakukan adzan layakya adzan shalat pada telinga kanan bayi langsung setelah bayi dilahirkan tanpa perlu dimandikan dulu. Lalu melakukan iqamah pada telinga sebelah kiri.

Baca Juga:  Hukum Menari Dalam Islam Dari Berbagai Perspektif

Kaifiyah semacam ini banyak ditemukan dalam literatur Fiqh, termasuk dalam I’anatut Thalibin

و يسن الاذان والاقامة في اذني المولود ،ويكون الاذان في اليمنى والاقامة في اليسرى

Disunnahkan melakukan adzan dan iqamah pada kedua telinga bayi yang baru lahir, yakni adzan pada telinga kanan dan iqamah pada telinga kiri. (I’anatut Thalibin Juz I halaman 276)

Melakukan adzan dan iqamah pada telinga bayi langsung setelah bayi lahir, tanpa perlu dimandikan ini dipraktekkan oleh Umar bin Abdul Aziz, salah seorang khalifah dari Dinasti Bani Abbas yang sering disebut sebagai khulafaur rasyidin kelima. Diriwayatkan dalam khabar yang disampaikan oleh Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nya pada juz 4 halaman 336 sebagai berikutnya

عن ابن أبي يحيى عن عبد الله بن أبي بكر أن عمر بن عبد العزيز كان إذا ولد له ولد أخذه كما هو في خرقته فأذن في أذنه اليمنى وأقام في اليسرى وسماه مكانه

Baca Juga:  Batas Jumlah Minimal Mahar Pernikahan Menurut Para Ulama

Dari Ibnu Yahya, dari Abdullah bin Abu Bakar bahwa jika Khalifah Umar bin Abdul Aziz mendapatkan lahirnya seorang anak, ia lantas mengambil saat bayi, melakukan adzan di telinga kanan, iqamah di telinga kiri, kemudian diletakkan ke tempat semula.

Hikmah adzan dan iqamah di telinga bayi

Salah seorang ulama Ahlussunnah dari tanah Hijaz, Sayyid Alwi al-Maliki menyatakan tentang salah satu hikmah dan manfaat melakukan adzan dan iqamah di telinga bayi.

Hemat beliau, ada relevansinya untuk mengusir setan dari anak yang baru lahir tersebut. Karena sebagaimana disebut dalam hadis setan akan lari terbirit-birit ketika mereka mendengar suara adzan.

Selain hikmah tersebut, ada hikmah lain. Masih dari kitab I’anah pada juz dan halaman yang sama dengan kutipan sebelumnya, Sayyid Bakri al-Dimyathi menjelaskan dengan adzan dan iqamah, menjadikan apa yang pertama di dengar bayi adalah kalimat dzikir.

إن من فعل به ذالك لم تضره ام الصبيان اي التابعة من الجن، وليكون اول ما يقرع سمعه حال دخوله في الدنيا الذكر

Baca Juga:  "Ngedehem" Apakah Membatalkan Shalat? Ini Penjelasannya

Bayi yang dibacakan adzan dan iqamah pada kedua telinganya, maka tidak akan diganggu setan Ummu Shibyan, setan perempuan yang biasa menakut-nakuti anak. Dan agar hal pertama yang didengar bayi saat lahir ke dunia adalah kalimat dzikir.

Dengan meng-adzani telinga bayi bisa bermanfaat agar anak tidak cengeng karena gangguan Ummu Shibyan. Juga agar ia menjadi kuat dengan hipnosis kalimat takbir dan kalimat-kalimat dzikir lain yang ada dalam adzan dan iqamah.

Faisol Abdurrahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *