Ketua PCNU Kota Makassar Sebut Hari Santri Miliki Makna Bagaikan “Hari Kemerdekaan” 

PECIHITAM.ORG, MAKASSAR – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar Dr KH Kaswad Sartono menyebut Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober memiliki makna sosiologis bagaikan “Hari Kemerdekaan”.

“Hari Kemerdekaan dalam arti sebagai titik awal untuk membangun peradaban kepesantrenan secara menyeluruh, apalagi santri Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren sebagai payung hukum oerasionalnya” katanya Kepala Biro AAKK UIN Alauddin Makassar itu, Minggu, 23 Oktober 2022.

Hari santri, lanjutnya sebagai momentum untuk melakukan kreatifitas inovasi bagi pesantren untuk lebih berkembang dan lebih maju sesuai alam milenial sekaligus menjadi bukti pengakuan negara terhadap eksistensi dan kiprah santri di Indonesia dalam merebut dan mengisi Kemerdekaan NKRI.

“Dengan hadirnya Undang Undang Pesantren dan Hari Santri Nasional membuktian secara konstitusional bahwa “pintu kemaslahatan” pesantren sekaligus santrinya untuk mengambil peran yang lebih besar semakin terbuka, baik aspek pendidikan, dakwah maupun pemberdayaan masyarakat” terang Kaswad.

Baca Juga:  NU Nilai Pancasila Tidak Butuh Penafsiran Lewat RUU HIP, Ini Alasannya

Di sisi lain, kata dia dunia pesantren di perhadapkan terjadinya perilaku-perilaku perorangan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai pendidikan pesantren, antara lain kasus radikalisme, kekerasan fisik maupun nonfisik serta tantangan era milenial.

Hari Santri 2022 ini diperingati secara serentak bertajuk “Apel Nasional Hari Santri 2022” yang digelar PCNU Kota Makassar yang diiukuti ribuan santri di Anjungan Pantai Losari, Sabtu, 22 Oktober 2022. Uoacara Hari Santri Tingkat Kota Makassar ini Wali Kota Makassar Ir. H. Mohammad Ramdani Pomanto bertindak sebagai pembina upacara

Dalam hal ini, Kaswad Sartono menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada panitia dan pengurus setiap tingkatan, lembaga dan Banom atas kesuksesan peringatan Hari Santri.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak, terkhsus kepada Sekretaris PCNU Kota Makassar Usman Sofian MA yang senantiasa mengawal kerja-kerja kepanitiaan dalam mensukseskan peringatan Hari Santri,” pungkasnya.

Baca Juga:  NU Kota Makassar Bentuk Dua Lembaga Baru, Pengurusnya Resmi Dilantik

Wali Kota Makassar Danny Pomanto juga menyampaikan apresiasinya atas kesuksesan acara peringatan Hari Santri yang digelar PCNU Kota Makassar.

Pihaknya berjanji peringatan Hari Santri tahun selanjutnya akan digelar lebih meriah.

“Terima kasih kegiatan ini berjalan sukses, InsyaAllah peringatan Hari Santri tahun depan kita laksanakan lebih meriah lagi,” ujarnya.

Danny Pomanto mengatakan, Santri dalam sejarahnya terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.

“Sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, atas izin dan restu para ulama dan kiyai santri turun ke medan laga melawan penjajah,” ujar Danny Pomanto membacakan sambutan serentak Menteri Agama RI.

Begitu juga keterlibatan santri yang selalu terlibat dalam upaya mempertahankan kemerdekaan hingga peranannya dalam pemerintahan awal Indonesia.

“Salah satunya KH. Wahid Hasyim putra KH. Hasyim Asyari sekaligus ayah mantan presiden KH. Abdurrahman Wahid. Dialah salah satu santri yang terlibat dalam pemerintahan di awal kemerdekaan,” kata Danny.

Baca Juga:  Sering Dicaci Maki Netizen, Ini Tanggapan Tengku Zul

Pasca kemerdekaan, lanjut Danny, santri kembali memenuhi panggilan Ibu pertiwi dalam berbagai bidang. Menurutnya, dengan segala kemampuannya untuk berjuang demi kemashlahatan umat.

“Santri bisa menjadi apa saja dalam ragam profesi. Santri selalu memperhatikan agamanya selalu mengedepankan nilai agamanya dan menjunjung martabat kemanusiaan,” ujar Danny.

“Sebagai seorang yang memahami nilai agama. Menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi agama, menjaganya sama dengan menjaga Indonesia,” imbuhnya.