Keutamaan Ibu dalam Islam yang Wajib Kita Ketahui

keutamaan ibu dalam islam

Pecihitam.org – Saya kira tidak sedikit orang sudah mengetahui keutamaan seorang ibu dalam islam. Namun perihal penghormatan kepada Ibu, saya kira masih banyak yang sebenarnya faham namun ia kurang atau tidak menghormatinya. Bahkan banyak yang meninggalkannya di masa tuanya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Itu sebabnya saya kira judul keutamaan seorang ibu ini pantas untuk diangkat kembali, agar hati penulis dan pembaca dapat terbuka untuk terus menghormati sosok ibu yang sudah melahirkan kita di dunia.

Sosok ibu sangatlah penting dalam kehidupan setiap anak, saat ia masih dalam kandungan, ibulah yang membawanya kemanapun ia pergi hingga 9 bulan, 9 bulan bukanlah waktu yang sebentar.

Namun sosok ibu tidak pernah mengeluh bahkan menyesal, ibu sangat tulus dan ikhlas menghadapi kemauan si bayi ketika masih dalam kandungan, bahkan terkadang hingga kondisinya melemah, namun ia tetap bahagia dan tersenyum.

Dalam hadits Shohih Bukhari, hadits ke 5514 disebutkan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

Baca Juga:  Selain Saudi, Lembaga Fatwa Berbagai Negara Islam Ini Bolehkan Maulid Nabi

Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.”

Hadits diatas menjelaskan tentang keutamaan seorang ibu dalam Islam, sebab Rasul menyebutnya hingga 3 kali, tapi bukan berarti kita tidak menghormati seorang ayah, karena ayah juga termasuk orang tua yang harus kita hormati.

Ketika seorang anak sudah terlahir di dunia, ibu yang akan menyusuinya, ASI yang yang ia salurkan kepada anaknya akan menjadi darah dagingnya, mana sebab itu peran ibu sangatlah penting dalam kehidupan.

Itulah mengapa Allah sangat memuliakan seoarang Ibu. Masa menyusui pun tidaklah pendek, yaitu kira-kira dua tahun, maka apa yang menjadi makanan ibu, maka itulah yang akan membentuk tulang-tulang si anak.

Saya pernah melakukan percobaan ketika ibu saya melahirkan adik, karena ASI yang terus keluar tiada hentinya, maka ibu saya melakukan pompa asi, saat itu saya memintanya satu gelas untuk saya panaskan dibawa sinar matahari, dan ternyata ASI tersebut berubah menjadi darah. Mungkin itu sebabnya mengapa anak dinamakan sebagai darah daging ibunya.

Baca Juga:  Agar Benar-Benar Menghibur, Perhatikanlah Adab Bertakziyah Ini

Dalam Al-Qur’an pun dijelaskan, perintah menghormati orang tua setelah perintah menyembah Allah, dalam Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 36

وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ وَبِٱلۡوَ ٰ⁠لِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنࣰا

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua”

Dari ayat tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa Allah menempatkan orang tua dengan kedudukan yang sangat agung, yaitu setelah perintah untuk menyembahNya, ini adalah merupakan bukti betapa agungnya keutamaan seorang ibu dan ayah.

Ketika anak mulai beranjak dewasa pun ia tetap harus menhormati sang ibu. Bahkan sekalipun seluruh harta dan kekayaan yang ia punya misalnya, akan ia berikan kepada ibunya untuk membalas jasanya tidak akan cukup. Sebab apa yang ibu berikan kepada anaknya tidak bisa diukur dengan apapun, sekalipun materi yang melimpah.

Maka menjadi kewajiban bagi sang anak untuk merawat dan menjaga ibunya di masa tua, sebab tangan dialah yang selalu mendekap kita disaat kita masih belum memahami apapun.

Baca Juga:  Tiga Cara yang Diajarkan Nabi Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal

Tidak ada alasan untuk meninggalkan sosok ibu secara terlantar, maka Allah akan memberikan azab yang luar biasa kepada anak yang melantarkan sosok seorang ibu, sebagai balasan atas kedurhakaannya.

Semoga kita bisa menjadi seorang anak yang terus menghormati dan menyayangi sosok ibu, sebab apa yang kita lakukan kepadanya, akan dibalas dengan apa yang akan anak kita lakukan kepada kita.

Dari penjelasan diatas tidak lagi diragukan bahwa kedudukan ibu dalam islam sangat lah mulia, dan patut untuk diagungkan. Semoga bermanfaat, Wallahu A’lam bisshowab.

Nur Faricha