Keutamaan Nabi Muhammad SAW dari Para Nabi yang Lain

keutamaan nabi muhammad saw

Pecihitam.org – Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman yang diutus sebagai penyempurna syariat Allah. Nabi Muhammad adalah utusan bagi seluruh makhluk di muka bumi ini, tidak hanya terkhusus pada manusia saja, namun bagi seluruh makhluk Allah yang lainnya, seperti hewan, tumbuhan, dan para jin. Banyak riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan nabi Muhammad SAW.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Seperti yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari juz 2 hal. 218 tantang keutamaan Nabi Muhammad SAW.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أعطيت خمسا لم يعطهن أحد من الأنبياء قبلي نصرت بالرعب مسيرة شهر وجعلت لي الأرض مسجدا وطهورا وأيما رجل من أمتي أدركته الصلاة فليصل وأحلت لي الغنائم وكان النبي يبعث إلى قومه خاصة وبعثت إلى الناس كافة وأعطيت الشفاعة

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwasanya Nabi mempunyai lima keutamaan yang tidak dimiliki oleh nabi-nabi terdahulu. yaitu

  • Nabi ditolong melawan musuhnya dengan ketakutan mereka sepanjang sebulan perjalanan.
  • Bumi dijadikan sebagai tempat sujud dan suci baginya, maka dimana saja seorang dari umatku mendapati waktu sholat hendaklah ia sholat.
  • Dihalalkan harta rampasan baginya.
  • Para nabi sebelum nabiyullah Muhammad hanya diutus untuk suatu kaum secara khusus, sedangkan Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh umat di dunia ini.
  • Nabi Muhammad diberikan hak untuk mensyafaati kaumnya.

Dari beberapa keutamaan tersebut, terdapat suatu hadits yang menceritakan tentang Nabi Muhammad, sebagai satu-satunya nabi yang memberi syafaat pada kaumnya di hari kiamat nanti.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أُتِيَ بِلَحْمٍ فَرُفِعَ إِلَيْهِ الذِّرَاعُ وَكَانَتْ تُعْجِبُهُ فَنَهَشَ مِنْهَا نَهْشَةً ثُمَّ قَالَ أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهَلْ تَدْرُونَ مِمَّ ذَلِكَ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ يُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمْ الْبَصَرُ وَتَدْنُو الشَّمْسُ فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنْ الْغَمِّ وَالْكَرْبِ مَا لَا يُطِيقُونَ وَلَا يَحْتَمِلُونَ فَيَقُولُ النَّاسُ أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ أَلَا تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ عَلَيْكُمْ بِآدَمَ فَيَأْتُونَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام فَيَقُولُونَ لَهُ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ آدَمُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ نَهَانِي عَنْ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ إِنَّكَ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ وَقَدْ سَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ إِنَّ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ دَعَوْتُهَا عَلَى قَوْمِي نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ يَا إِبْرَاهِيمُ أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ لَهُمْ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَدْ كُنْتُ كَذَبْتُ ثَلَاثَ كَذِبَاتٍ فَذَكَرَهُنَّ أَبُو حَيَّانَ فِي الْحَدِيثِ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُونَ يَا مُوسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ فَضَّلَكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلَامِهِ عَلَى النَّاسِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَدْ قَتَلْتُ نَفْسًا لَمْ أُومَرْ بِقَتْلِهَا نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُونَ يَا عِيسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَكَلَّمْتَ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ عِيسَى إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ قَطُّ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ ذَنْبًا نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ فَيَأْتُونَ مُحَمَّدًا فَيَقُولُونَ يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتِمُ الْأَنْبِيَاءِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ الْعَرْشِ فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّي عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا لَمْ يَفْتَحْهُ عَلَى أَحَدٍ قَبْلِي ثُمَّ يُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلْ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لَا حِسَابَ عَلَيْهِمْ مِنْ الْبَابِ الْأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ وَهُمْ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذَلِكَ مِنْ الْأَبْوَابِ ثُمَّ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَحِمْيَرَ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى

Baca Juga:  Para Aktivis yang Suka Ngopi di Cafe, Ini Lho Hukum dan Manfaat Kopi

Alkisah, diceritakan dalam riwayat Shahih Bukhari, bahwa ketika di hari kiamat nanti seluruh manusia akan dikumpulkan dalam satu tanah lapang, saat itu pandangan mereka akan menembus matahari, sebab matahari terasa sangat dekat. Kemudian mereka saling berkata satu sama lain, “Apakah tidak ada yang bisa memberi syafaat pada kita?” 

Lalu salah seoarang dari mereka akan menjawab, “Pergilah kepada Nabi Adam, mintalah syafaat darinya, sebab ia adalah bapak dari seluruh manusia yang ada di muka bumi ini”

Maka pergilah mereka kepada Nabi Adam, seraya berkata “Engkau adalah bapak seluruh manusia, dan Allah menciptakan mu dengan tangannya,  meniupkan ruh nya padamu dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud padaMu, maka berilah kami syafaat, tidakkah kau  melihat kondisi kami?”

Baca Juga:  Pemuda Ini Ngaku Imam Mahdi dan Pernah Bertemu Nabi Muhammad dalam Mimpi

Kemudian Nabi Adam berkata kepada mereka, “Rabb ku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya, aku pernah membuat kesalahan kepada Allah, yaitu ketika Allah memerintahkan untuk tidak  mendekati pohon khuldi, tapi aku durhaka akan perintahnya”. Lalu Nabi Adam menambahkan, “Pergilah pada selainku, pergilah ke Nuh”

Lalu mereka pergi menemui Nabi Nuh, seraya berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama untuk penduduk bumi, Allah menyebutmu sebagai hamba yang bersyukur, maka berilah kami syafaat kepada Rabbmu”.

Lantas Nabi Nuh menjawab, “Rabb ku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya, Dulu aku pernah berdoa keburukan untuk kaumku”  Kemudian Nabi Nuh memerintahkan untuk pergi kepada Nabi Ibrahim.

Mereka menemui Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim, Nabi Allah dan kekasihnya dari penduduk bumi, berilah kami syafaat kepada Rabbmu”. Lantas Ibrahim berkata, “Rabb ku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya, dulu aku pernah berdusta 3 kali”. Kemudian Nabi Ibrahim memerintahkan mereka untuk pergi menemui Nabi Musa.

Mereka menemui Musa, lalu berkata “Wahai Musa, engkau utusan Allah, Allah melebihkanmu dengan risalah dan kalam-Nya atas seluruh manusia, maka berilah kami syafaat kepada Rabbmu.”

Baca Juga:  Apa Saja Syarat Diterimanya Ibadah?

Kemudian Musa menjawab, “Rabb ku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya, dulu aku pernah membunuh jiwa, padahal aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya”. Lalu Nabi Musa memerintahkan untuk pergi menemui Nabi Isa.

Kemudian mereka mendatangi Isa dan berkata, “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah, kalimat-Nya yang disampaikan ke Maryam, ruh dari-Nya, engkau berbicara pada manusia saat masih berada dalam buaian, maka  berilah kami syafaat kepada Rabbmu.”

Namun dalam riwayat ini tidak disebutkan kesalah Nabi Isa. Lalu ia memerintahkan untuk pergi menemui Muhammad untuk meminta syafaat darinya.

Kemudian mereka mendatangi Muhammad SAW, dengan berkata “Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah, penutup para nabi, dosamu yang telah lalu dan yang kemudian telah diampuni, berilah kami syafaat kepada Rabbmu”

Lalu Nabi Muhammad dibawa pergi hingga sampai di bawah ‘arsy. Nabi Muhammad tersungkur sujud kepada Allah, lalu Allah memulai dengan pujian dan sanjungan atasnya yang belum pernah disampaikan sebelumnya.

Kemudian di katakan “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah  pasti kau diberi, berilah syafaat, niscaya kau diizinkan untuk memberi syafaat”.  Lantas Rasul berkata, “Wahai Rabb, umatku umatku umatku”. Kemudian Allah berkata, “Wahai Muhammad, masukkan orang yang tidak dihisab dari umatmu melalui pintu-pintu surga sebelah kanan”

Setelah itu Rasul bersabda, “Demi dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, jarak antara dua daun pintu-pintu surga seperti jarak antara Makkah dan Himyar atau seperti jarak antara Makkah dan Bashrah”.

Dari kisah diatas menunjukkan bahwa keutamaan Nabi Muhammad SAW sangatlah besar, yang mana keutamaan tersebut tidak dimiliki oleh Nabi-Nabi sebelumnya. Maka sudah sepatutnya kita bersyukur bisa menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Dan semoga termasuk golongan yang mendapat syafaatnya kelak di hari kiamat.

Wallahu A’lam Bisshowab.

Nur Faricha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *