Kitab Nihayatuz Zain Karya Syaikh Nawawi al-Bantani

kitab nihayatuz zain

Pecihitam.org – Kitab Nihayatuz Zain merupakan salah satu kitab fiqih mazhab Syafii yang cukup terkenal oleh umat muslim terutama di Indonesia. Dalam forum-forum bahtsul masail yang diadakan NU maupun tanya jawab yang diasuh oleh para ulama Aswaja, kitab ini biasa dikutip sebagai salah satu rujukan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Nama lengkap kitab ini adalah Nihayatuz Zain Fi Irsyadi Al-Mubtadi-in. Dari makna judul kitab tersebut seakan-akan pengarang berharap kitabnya bisa membimbing para pemula dalam bentuknya yang paling indah.

Kitab ini adalah syarah dari kitab Qurrotu Al-‘Ain karya imam Al-Malibari. Dari sisi posisinya sebagai syarah Qurrotu Al-‘Ain, berarti kitab ini sama seperti kitab Fathu Al-Mu’in, hanya saja Nihayatu Az-Zain sedikit lebih tebal sehingga bisa digolongkan syarah mutawassith (pertengahan).

Pengarangnya bernama Nawawi Al-Jawi. Nama lengkap beliau, Abu Abdil Mu’thi Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi. Asalnya dari kampung Tanara wilayah Banten di pulau Jawa negara Indonesia.

Beliau adalah salah satu faqih besar madzhab Asy-Syafi’i, mutashowwif dan juga seorang mufassir. Karya terkenal beliau di Indonesia cukup banyak. Wajar, beliau adalah ulama “pribumi”. Secara psikologis ini sangat mudah dimengerti jika kaum muslimin satu negeri akan memberi perhatian lebih tinggi.

Apalagi karya-karya Nawawi Al-Jawi memang bermutu. Di antara karya terkenal tersebut adalah:

  1. Tafsir Al-Qur’an yang bernama Maroh Labid.
  2. ‘Uqudu Al-Lujain untuk fikih rumah tangga.
  3. Nur Azh-Zholam yang mensyarah manzhumah Aqidatu Al-‘Awam.
  4. Mirqotu Shu’udi At-Tashdiq yang mensyarah kitab Sullamu At-Taufiq.
  5. Kasyifatu As-Saja yang mensyarah kitab Safinatu An-Naja dan lain-lain.
Baca Juga:  Maqalah Kitab Nashoihul Ibad Karya Syekh Nawawi al Bantani (Bagian 2)

Penghargaan para ulama atas kedalaman dan keluasan ilmu beliau sampai membuatnya digelari “alimul hijaz” orang alimnya Hijaz. Akhlaknya rendah hati (tawadhu’). Saat mengarang kitab Nihayatuz Zain ini, beliau menyebut dirinya sebagai Qoshir (pelajar pemula).

Kitab Nihayatuz Zain ditulis Al-Jawi dengan lafadz yang singkat, bahasa yang cukup renyah dan padat isi. Daftar isinya mengikuti susunan dalam kitab Qurrotu Al-‘Ain, yaitu diawali bab shalat dan diakhiri bab pembebasan budak.

Referensi yang digunakan oleh Al-Jawi saat menyusun kitab ini sebagaimana diterangkan beliau sendiri dalam muqoddimah- terutama sekali banyak mengutip dari kitab Nihayatu Al-Amal Liman Roghiba Fi Shihhati Al-‘Aqidah Wa Al-‘Amal’ karya Abu Khudhoir Ad-Dimyathi.

Dari kitab ini, Syeikh Al-Jawi banyak mengambil kutipan terutama untuk syarah pada bagian awal kitab sampai bab “bai’” (jual beli). Selain itu, Al-Jawi juga mengambil rujukan dari kitab Tuhfatu Al-Muhtaj karya Ibnu Hajar Al-Haitami, Nihayatu Al-Muhtaj karya Ar-Romli, Fathu Al-Jawad karya Ibnu Hajar Al-Haitami, An-Nihayah karya Waliyyuddin Al-Bashir, dan juga sejumlah hasyiyah.

Jadi, berdasarkan fakta ini, kitab Nihayatuz Zain sesungguhnya adalah hasil kompilasi bacaan berbagai kitab yang disusun ulang, bukan mensyarah langsung dari Al-Jawi. Karena seperti ini metode penyusunannya, maka Al-Jawi memberi penekanan terkait validitas isinya.

Syeikh Al-Jawi mengingatkan bahwa jika ada konten yang benar dalam kitab Nihayatu Az-Zain ini, maka keutamaan itu semua kembali penulis kitab yang dijadikan rujukan Al-Jawi. Jika ada yang salah, maka hal itu adalah murni kesalahan beliau sehingga beliau berharap ada yang berkenan mengoreksinya.

Baca Juga:  Kitab Tuhfatu Al Muhtaj Karya Ibnu Hajar Al Haitami

Hanya jadi, jika dilihat isi kitab Nihayatuz Zain”, nampaknya Al-Jawi tidak hanya menelaah kitab-kitab fiqih sebagai referensi. Hipotesis ini bisa kita jadikan pertimbangan pada saat menelaah sebagian syarah beliau.

Saat syeikh Al-Jawi mensyarah makna isim pada lafaz “bismillah” di awal kitab misalnya, beliau menjelaskan bahwa “isim” itu ada 9 macam. Sembilan macam “isim” ini kemudian dijelaskan definisi maisng-masing oleh Al-Jawi dengan uraian definisi yang bersifat filosofis.

Membaca syarah yang ditulis dengan cara seperti ini, kesan yang tertangkap adalah Al-Jawi mempelajari karya-karya Fakhruddin Ar-Rozi, ilmu kalam dan juga filsafat secara umum.

Sebelum memulai mensyarah lafaz pertama pada topik tertentu, secara umum Al-Jawi akan menjelaskan sejumlah informasi permulaan penting yang terkait dengan topik secara ringkas.

Misalnya saat beliau hendak mensyarah bab salat, beliau awali dulu dengan penjelasan singkat macam-macam salat, posisi salat sebagai syariat yang “ma’lum minad din bidh dhoruroh”, kapan diwajibkan, dan hubungannya dengan salat para nabi.

Saat menjelaskan tentang topik ilmu waris, beliau awali dulu dengan urain singkat tentang hak-hak tarikah seperti “tajhiz”, membayar utang, pelaksanaan wasiat dan lain-lain. Kemudian beliau jelaskan siapa saja ahli waris itu, bagaimana kondisi-kondisi yang membuat sebagian ahli waris gugur, bagaimana kondisi-kondisi yang mana warisan yang berlebih bisa dikembalikan kepada ahli waris.

Baca Juga:  Kitab Hasyiyah al Bujairimi Karya Syaikh Sulaiman al Bujairimi

Adapun manuskripnya, di antaranya bisa kita ditemukan di “Al-Maktabah Al-Azhariyyah” di Kairo; Mesir. Beberapa muhaqqiq yang pernah mentahqiqnya di antaranya ‘Alawi Abu Bakr Muhammad As-Saqqof (Assegaf), Abdullah Mahmud Muhammad Umar, dan lain-lain.

Di antara penerbit yang tercatat pernah mencetaknya yaitu “Dar Al-Fikr” di Beirut yang menerbitkan kitab Nihayatuz Zain dalam satu jilid dengan ketebalan sekitar 400-an halaman. Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah menerbitkannya tahun 1422 H/2002 dalam ketebalan 399 hlm dengan muhaqqiq Abdullah Mahmud Muhammad Umar.

Silahkan download kitab tersebut pada link dibawah ini:

Kitab Nihayatuz Zain Karya Syaikh Nawawi al Bantani

Penting: Kitab ini berbentuk digital, jika anda menemukan link download yang error atau isi kitab yang tidak sesuai dengan teks aslinya silahkan komentar dibawah atau kirimkan email ke redaksi. Dan disarankan lebih baik membeli kitab yang berbentuk cetakan asli dari penerbit terpercaya sebagai bentuk kehati-hatian. Terima kasih

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *