Pecihitam.org- Ramadhan memang sepatutnya disebut sebagai bulan yang mulia. Selain ada kewajiban puasa, Shalat Tarawih, bulan turunnya Al-Quran, bulan kesembilan Hijriah ini kian nyaris sempurna dengan adanya Lailatul Qadar, suatu malam yang lebih mulia dari pada seribu bulan.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Qadr berikut:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (QS. Al-Qadr Ayat 3)
Lailatul Qadar memang sebuah misteri yang dirahasiakan oleh Allah, tetapai dalam tulisan ini akan disampaikan beberapa pendapat ulama salafus shalih yang telah mendapati malam yang lebih utama daripada seribu bulan tersebut.
Dalamtulisan ini akan dibahas pula tentang segala hal yang berkaitan Lailatul Qadar. Mulai dari alasan penamaan, cara mendapatkannya, amalan yang dianjurkan serta tanda-tanda akan munculnya Lailatul Qadar, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis.
Daftar Pembahasan:
Penamaan Lailatul Qadar
Penamaan malam yang istimewa melebihi 1.000 bulan ini dengan sebutan Lailatul Qadar adalah karena dua faktor, yaitu:
Karena Keagungannya
Karena malam tersebut agung (qadr), besar derajatnya disebabkan beberapa hal, diantaranya:
- Malam diturunkannya al-Quran secara keseluruhan dari lauhil mauhfudz ke baitil izzah/langit dunia, sebelum diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun.
- Malam yang lebih mulia daripada 1.000 bulan.
- Malam turunnya malaikat.
- Karena merupakan malam salam (setan tidak bisa membuat kerusuhan).
Diputuskannya Urusan
Faktor kedua yang membuatnya disebut Malam Al-Qadr adalah karena pada malam ini dipastikannya (di-qadr dalam bahasa Arabnya) semua urusan dalam setahun ke depan, sebagiamana firman Allah dalam Surat Ad-Dukhan
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ
Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah (QS. Ad-Dukhan Ayat 4)
Keputusan itu, menurut ulama tafsir adalah berupa diturunnya rizki manusia, berkah, ajal dan kematian manusia, hujan dan kemarau, hingga haji dan tidaknya manusia.
Keutamaan Laitul Qadar
Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa yang hanya diberikan kepada Nabi Muhammad, sayyidil mursalin dan umatnya. Menurut qaul mu’tamad, Lailatul Qadar hanya terdapat pada bulan Ramadlan.
Sedangkan keutamaannya sudah Allah tegaskan dalam QS. al-Qadr, yaitu bagi orang yang beribadah bertepatan dengan turunnya Lailatul Qadr adalah lebih baik daripada ibadah 1.000 bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan pada malam-malam biasa, baik orang itu tahu bahwa malam itu adalah Lailatul Qadr maupun tidak.
Keduanya sama-sama mendapatkan keutamaan, tapi jelas bagi orang yang tahu bahwa malam itu merupakan Lailatul Qadr ada nilai plusnya.
Pada saat terjadinya Lailatul Qadr, para malaikat turun ke bumi mengahampiri hamba-hamba Allah yang sedang qiyamul lail atau melakukan dzikir-dzikir dan menyalaminya.
Para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit terbuka dan Allah menerima taubat dari para hamba-Nya yang bertaubat. Rasul juga pernah bersabda:
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ…
… dan barangsiapa yang menegakkan Lailatul Qadr karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya… (HR. Bukhari)
Pada Lailatul Qadar pula, Allah telah menurunkan Al-Quran sebagai pedoman bagi nabi Muhammad dan seluruh makhluk secara keseluruhan dari lauhul mahfudz ke baitul izzah/langit dunia.
Asal-usul Lailatul Qadar
Pada mulanya ada orang yang menceritakan kepada Rasul bahwa pada zaman Bani Israil ada orang yang bernama Syam’un – menurut satu riwayat ia merupakan salah satu nabi untuk Bani Israil.
Ia dikarunia usia yang sangat panjang, ketika malam ia pergunakan untuk beribadah dan siangnya bertempur di medan perang. Hal ini berjalan cukup lama, yaitu 1.000 bulan.
Sehingga ketika Rasul mendengar berita ini, beliau takjub kemudian dalam ketakjuban ini, beliau bermunajat dengan sabdanya: “Ya Tuhanku, Engkau telah menjadikan ummatku pendek usia dan sedikit amal”.
Kemudian Allah memberikan bonus (big sale) terhadap beliau berupa Lailatul Qadr yang keutamaannya seperti beribadah 1000 bulan yang diterima.
Perbedaan Lailatul Qadr dengan Nuzulul Qur’an
Sebagaimana telah diterangkan di muka, pada saat Lailatul Qadr, Allah telah menurunkan al-Quran secara keseluruhan dari lauhul mahfudz ke baitul izzah/langit dunia.
Adapun nuzulul Qur’an yang oleh umat Islam diperingati tiap malam tanggal 17 Ramadlan yang dimaksud adalah turunnya al-Qur’an pertama kali dari baitul izzah kepada Rasul yaitu berupa surat al-‘Alaq.
Waktu Turunnya Lailatul Qadr
Hadis-hadis berkenaan dengan turunnya Lailatul Qadr begitu banyak dan berbeda-beda tentang waktunya. Berikut tabelnya:
No | Tanggal Turunnya Lailatul Qadr | Sumber Riwayat |
1 | Tanggal 17 Ramadlan | Ibnu Syaibah |
2 | Tanggal-tanggal ganjil di 10 akhir Ramdahan | Bukhari, Muslim, Baihaqi |
3 | Tanggal 21 Ramadlan | Abu Sa’id |
4 | Tanggal 23 Ramadlan | Abdullah bin Unais |
5 | Tanggal 27/29Ramadlan | Ibnu Umar |
Menyikapi beberapa riwayat hadis berbeda yang statusnya sama-sama shahih tentang turunnya Lailatul Qadr, cara yang paling aman adalah sebagaimana yang dikutip oleh Tim Wakaf Kuwait, setelah menyebut 8 pendapat tentang terjadinya Lailatul Qadr, yakni bahwa bisa saja Lailatul Qadr berpindah-pindah pada malam-malam sepuluh akhir Ramadlan dari malam yang satu pada malam yang lainnya setiap tahunnya.
Ini adalah untuk mengkompromikan beberapa hadis yang berbeda tentang terjadinya Lailatul Qadr pada bulan Ramadlan secara umum dan pada sepuluh hari terakhir secara khusus. Karena tidak ada cara lain selain pendapat bahwa Lailatul Qadr berpindah-pindah.
Imam Nawawi berkata: Ini adalah pendapat adzhar yang terpilih untuk mengkompromikan (mengimani semua) riwayat hadis yang berbeda-beda tentang terjadinya Lailatul Qadr. Hanya dengan cara inilah untuk mengkomunikasikan hadis-hadis shahih yang berbeda tentang terjadinya Lailatul Qadr.
Prediksi Ulama Tentang Turunnya Lailatul Qadr
Beberapa ulama bijak bestari – yang kita husnuddzan kepada mereka sebagai orang yang pernah meraih Lailatul Qadr – mempunyai pengalaman tersendiri tentang Lailatul Qadr, sehingga mereka mempunyai prediksi tentang turunnya Lailatul Qadr.
Dari situ, kemudian mereka membuat sebuah formula yang mudah-mudahan bermanfaat sebagai salah satu panduan bagi kita yang awam dan jauh dari mulia ini. Rumusan yang dibuat para ulama adalah bahwa turunnya Lailatul Qadr bisa dipredeksi berdasarkan hari permulaan Ramdahan.
Berikut penulis cantumkan beberapa pendapat ulama terkemuka tentang prediksi turunnya Lailatul Qadar
Imam Al-Ghazali
Imam al-Ghazali dan ulama-ulama lain yang sepaham dengan beliau berpendapat sebagaimana dirumuskan dalam tabel berikut:
No | Jika awal Ramadlan . . . | maka Lailatul Qadr, . . . |
1 | hari Ahad atau Rabu | malam tanggal 29 |
2 | hari Senin | malam tanggal 21 |
3 | hari Selasa atau Jumat | malam tanggal 27 |
4 | hari Kamis | malam tanggal 25 |
5 | hari Sabtu | malam tanggal 23 |
Abu Hasan as-Syadzili
Adapun menurut Syaikh abu Hasan As-Syadzili, seorang pendiri dan mursyid thariqah Syadziliyyah adalah sebagai berikut:
No | Jika awal Ramadlan . . . | maka Lailatul Qadr, . . . |
1 | hari Ahad | malam tanggal 29 |
2 | hari Senin | malam tanggal 21 |
3 | hari Selasa | malam tanggal 27 |
4 | hari Rabu | malam tanggal 19 |
5 | hari Kamis | malam tanggal 25 |
6 | hari Jumat | malam tanggal 17 |
7 | hari Sabtu | malam tanggal 23 |
Syaikh Ibrahim al-Bajuri
Dan ini adalah yang disampaikan Syaikh Ibrahim Al-Bajuri, tokoh Fiqh dan salah satu icon utama dalam Madzhab Syafii
No | Jika awal Ramadlan . . . | maka Lailatul Qadr, . . . |
1 | hari Jumat | malam tanggal 29 |
2 | hari Sabtu | malam tanggal 21 |
3 | hari Ahad | malam tanggal 27 |
4 | hari Senin | malam tanggal 29 |
5 | hari Selasa | malam tanggal 25 |
6 | hari Rabu | malam tanggal 27 |
7 | hari Kamis | malam ganjil setelah malam tanggal 20 |
Amal yang Dianjurkan dalam Rangka Memburu Lailatul Qadar
Hal-hal yang perlu dilakukan guna mendapatkan keutamaan Lailatul Qadr adalah sebagai berikut:
- Melaksanakan shalat fardhu lima waktu secara berjamaah
- Melaksanakan qiyamul lail (shalat malam), seperti tarawih, tahajjud, dan sebagainya)
- Membaca al-Qur’an sebanyak mungkin secara tartil dan tadabbur
- Memperbanyak dzkir, istighfar dan doa
- Memperbanyak membaca doa berikut:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku . (HR. Ibnu Majah)
Terjadinya Lailatul Qadr
Kejadian Lailatul Qadr hanya sebentar laksana kilat yang menyambar. Meskipun demikian, malam tersebut semuanya mempunyai keutamaan disebabkan adanya Lailatul Qadr.
Pada malam tersebut malaikat turun naik sebagai media antara Allah dan hamba-hamba-Nya untuk memenuhi hajat-hajatnya. Namun pada saat itu, setiap individu berbeda-beda tentang apa yang bisa dilihat dan dirasakan tergantung ketaatan masing-masing kepada Allah.
Ada yang dibukakan terhadap mereka alam malakut baik yang di langit maupun di bumi, sehingga mereka bisa melihat bentuk malaikat baik yang sedang rukuk, sujud, berdiri, duduk, berdzikir, dan sebagainya.
Ada juga yang dibukakan kepada mereka syurga dan isinya, sehingga mereka bisa melihat posisi para nabi, auliya’ syuhada’ dan shalihin, juga neraka dan isinya.
Ada pula yang dibukakan hijab antara ia dengan Allah, sehingga ia tidak bisa melihat kecuali sifat jamal Allah. Ada juga yang tidak melihat apa-apa, kecuali ia merasakan ketenagan pada saat itu.
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Tanda-tanda turunnya Lailatul Qadr adalah sebagai berikut:
- Mau cepat tidur di malam itu meskipun sudah tidur di siang harinya
- Hati terasa plong
- Angin berhembus sepoi-sepoi
- Tidak ada suara bising termasuk suara jangkrik
- Kulit gemetar
- Hati lembut
- Mata keluar air mata karena tangannya dijabat malaikat
- Malam penuh kelembutan
- Cerah, tidak begitu panas, tidak begitu dingin
- Pagi harinya matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan
- Malam terang bercahaya
- Tidak panas, tidak dingin
- Tiada awan
- Tiada hujan
- Tiada angin
- Tiada dilempar dengan bintang
- Pagi hari matahari terbit tanpa cahaya seperti bulan purnama
Anjuran bagi yang Mendapatkan Lailatul Qadar
Disunnahkan bagi orang yang melihat Lailatul Qadr untuk tidak mengatakan pada orang lain, karena hal itu merupakan fadlilah, sedangkan fadlilah hukumnya sunnah untuk disimpan.
Demikianlah ulasan lengkap dan panjang mengenai Lailatul Qadar. Walau kemungkinan besar, malam mulia ini akan terjadi di 10 akhir Ramadhan, tapi marilah persiapkan diri dari sekarang.
Kita berdoa dan berharap semoga puasa tahun ini menjadi yang terbaik dan kita mendapatkan Lailatul Qadar.
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا بِرُؤْيَةِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami untuk melihat Lailatul