Inilah 4 Pola Tidur Ala Rasulullah yang Sangat Bermanfaat bagi Kesehatan

pola tidur rasulullah

Pecihitam.org Salah satu kekuasaan Allah dalam kehidupan manusia ialah dengan menciptakan tidur, yang mana dengan tidur itu kita bisa keluar dari lelah dan letihnya selama seharian dengan melakukan aktivitas diluar lingkungan. Untuknya, sebagai umat muslim maka wajib rasanya memperhatikan tuntunan pola tidur Rasulullah yang tentu sangat bermanfaat bagi kesehatan. Seperti apa? Berikut ulasannya:

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

1. Tidur di awal Malam

Maksud dari sini ialah Rasulullah saw., menganjurkan kepada umatnya untuk tidak begadang jika memang itu tidak perlu, Namun jangan pula kita mengartikan bahwa tidur di awal malam bisa mencakup sebelum isya, karena hal ini pastinya akan membuat kita melewatkan shalat Isya, dan hal ini dipertegas oleh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari’ bahwasanya

“Dibencinya tidur sebelum Isya’ karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya’ hingga keluar waktunya, adapun bercakap cakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya dapat menyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam”

Sedangkan hadist yang diriwayatkan Abu Barzah, dia berkata,

“Bahwasanya Rasulullah saw., tidak menyukai tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang sesudahnya.” (HR. Bukhari)

Untuknya, waktu tidur paling baik ialah sesudah shalat Isya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Abbas bahwasanya

“Suatu ketika aku pernah bermalam di rumah bibiku Muimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur”.

Dan ternyata tidur yang dianjurkan Rasulullah saw., sangat berdampak bagi kesehatan butuh, sebagaimana dalam suatu kajian ilmiah dikatakan bahwa malam adalah ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu kondisi dan kadaan yang tenang.

Baca Juga:  Penting! Inilah Kriteria Teman yang Membawa Rezeki

Namun apabila kita begadang tentu sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana seharusnya. Sehingga jika kita begadang dalam artian setiap hari kita tidur di jam jam sebelasan keatas, maka kebiasaan ini akan berdampak pada penyakit kanker hati pada si pelaku.

2. Menutup Pintu, Jendela dan Mematikan Lampu

Pada bagian ini, berangkat dari apa yang dikatakan oleh Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Matikanlah lampu-lampu di waktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian”

Alasannya tentu agar kita berjaga jaga dari mereka yang hendak melakukan kejahatan kepada diri kita. adapun mematikan pelita sebagaimana dalam Sabda Rasulullah saw., yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim

“Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur”

Jika kita telusuri dari konteks Hadits, tentu ini mengarah pada kekhawatiran Rasulullah saw. jikamana api yang menyala sebagai penerang pada masa itu akan tersentuh dengan benda lainnya yang dapat mengakibatkan kebakaran.

Adapun untuk zaman sekarang yang sudah tak lagi menggunakan lentera dan sejenisnya seperti lilin, melainkan sudah menggunakan lampu, rupanya tidak menggugurkan anjuran ini.

Mengapa? karena rupanya Lampu yang menyala ketika tidur juga memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.

Sebagaimana  Menurut beberapa peneliti di Universitas Stanford di California, Amerika Serikat, yang menjelaskan bahwa cahaya lampu yang menyala saat tidur dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh, mengganggu kesehatan mata, dan bahkan berisiko meningkatkan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Baca Juga:  3 Cara Menyikapi Kesalahan Orang Lain dalam Islam

Lebih jelasnya mengenai hormon tubuh ialah dijelaskan oleh Joan Robert yang merupakan ahli biologi, dalam penelitiannya beliau menjelaskan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin pada saat tidak ada cahaya.

Hormon melatonin disini berfungsi untuk mengatur ritme tidur, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mencegah kolesterol.

Sedangkan dalam penelitian lain, tepatnya dari Society for Neuroscience, di San Diego tahun 2010. Temuan menjelaskan tentang korelasi antara cahaya lampu dan tingkat depresi. Pekerja shift malam dan orang lain yang selalu terkena cahaya di malam hari akan meningkatkan risiko gangguan mood atau depresi.

3. Posisi Tidur yang Miring ke Kanan

Hal ini berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwasanya

“Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah ke sisi kanan”

Sehingga dari hadits diatas, selain adanya anjuran Bewudhu yang tujuannya selain untuk menyucikan diri tetapi juga sangat berdampak bagi kesehatan, rupanya tidur dengan berbaring ke sisi kanan pun juga merupakan hal yang utama dan ini sangat berdampak pada efek setelah dilakukan penelitian.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan pada 2003 dan dimuat The Journal of American College of Cardiologi yang dimuat New York Times 21 Februari 2011, dijelaskan bahwa tidur dengan posisi miring ke kanan lebih aman daripada miring ke kiri.

Baca Juga:  Nasehat Imam Al-Ghazali bagi Para Pencari Ilmu

Dan hal ini dikarenakan Tidur dengan posisi miring ke kanan bisa mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung. Sebab, saat posisi tubuh miring ke kanan, membuat jantung yang berada di bagian kiri tidak tertindih oleh organ yang lainnya.

4. Menghindari Posisi Tengkurap

Dan pola tidur Rasulullah yang terakhir ialah dengan menghindari posisi tengkurap, Hal ini disandarkan pada salah satu riwayat dari kisah seorang Ya’isy bin Thikhfah al Ghifari bahwasanya

“Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini di murkai Allah’. bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah saw‘.”

Lantas apa bagaimana kajian medis dari tidur tengkurap itu? Rupanya dengan posisi tidur diatas perut akan mengakibatkan otot dada tidak dapat mengembangkan dada secara baik. Sehingga aliran oksigen tidak akan bekerja maksimal, dan bisa mengakibatkan sesak nafas.

Sekiranya itulah tuntunan pola tidur Rasulullah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, semoga bermanfaat!

Rosmawati