Sejarah Imperium Islam Pada Kerajaan Mughal di India

kerajaan mughal di india

Pecihitam,org – Membahas tentang peradaban Islam terbesar yang pernah ada, tentu sebagai mereka yang pernah terjun dalam sejarah ini akan menjawab Dinasti Utsmani di Turki (1288-1924 M), dimana kerajaan ini muncul di panggung sejarah Islam pada abad pertengahan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun siapa sangka, rupanya di India pun pernah terbangun sejarah peradaban Islam yang cukup besar, dan lebih uniknya lagi ini terjadi di tengah tengah masyarakat yang bermayoritas Hindu yaitu kerajaan Mughal di India.

Kerajaan Mughal, dalam sejarah dikatakan bahwa kerajaan inilah yang merupakan warisan Islam di India bahkan menjadi pembangkit semangat Islam di India. Selain itu kerajaan mughal merupakan kerajaan kelanjutan dari kesultanan Delhi. Sedangkan agama Islam itu sendiri diperkirakan masuk di india pada abad ke 7 M melalui jalur perdagangan,

Adapun keterangan lainnya dikatakan bahwa pada tahun 871 M telah hadir orang-orang Arab yang menetap di India sehingga wajar jika dikatakan bahwa sebelum kerajaan Mughal berdiri, masyarakat India telah mengenal Islam.

Meskipun jauh sebelum masa itu sebetulnya sudah ada niat akan penyebaran Islam di India yang pernah direncanakan oleh Khulafah al Rasyidin. Seperti pada masa Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan yang pernah mengirim ekspedisi ke sana akan tetapi gagal dikarenakan adanya hembusan kabar bahwa daerah India cukup rawan.

Hingga pada akhirnya India menjadi wilayah Islam pada masa Dinasti Umayyah tepatnya pada kekhalifaan al Walid, penaklukkan ini dilakukan oleh pasukan Umayah yang dipimpin oleh panglima Muhammad bin Qasim.

Baca Juga:  Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Sejarah Turunnya Al-Quran yang Bisa Kita Renungkan

Kemudian dilanjutkan oleh pasukan Ghaznawiyah yang berada dibawah pimpinan Sultan Mahmud, dan ketika Ghaznawi mengalami kehancuran. Maka muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai India pada waktu itu yang diantaranya Dinasti Khalji (1296-1316 M), Dinasti Tuglag (1320-1412 M), Dinasti Sayyid (1414-1415 M) dan Dinasti Lodi (1415-1526 M).

Sedangkan kerajaan atau Dinasti Mughal sendiri baru berkuasa pada abad ke 16 hingga abad ke 19. Kerajaan ini didirikan oleh Zaharuddin Babur yang ketika memenangkan pertempuran yang dahsyat di Panipat dalam menyerang pasukan Delhi.

Dan pertempuran ini dilakukan oleh Zaharuddin Babur atas dasar permintaan Alam Khan yang merupakan keluarga Lodi yang lain. Ini terjadi dikarenakan pada waktu itu Ibrahim Lodi (Cucu Sultan Lodi sekaligus sultan terakhir) memenjarakan sejumlah bangsawan yang menentangnya dan merasa bahwa kepemimpinannya sedang merosot karena ketidakmampuannya dalam memimpin.

Berangkat dari sinilah Alam Khan mencoba menggulingkan masa pemerintahannya dengan meminta Zaharuddin Babur untuk menyerang Delhi. Atas kemenangan itulah, Zahabuddin mendirikan kerajaan Mughal dan berusaha sekuat tenaga dalam memperkuat kedudukannya.

Zahabuddin sendiri merupakan keturunan dari Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol yang lahir pada Jumat 24 Februari 1483, sedangkan nama kecil beliau dikenal dengan nama Babur yang berartikan Singa.

Dari nama kecilnya inilah benar benar menggambarkan tentang keberanian dirinya yang sudah nampak diusianya yang masih belia, seperti menggantikan kepemimpinan ayahnya (Umar Mirza). Selain itu beliau memang telah mendapatkan latihan sejak dini sehingga memungkinkan dalam menjadikannya sebagai seorang penguasa dan pejuang yang pemberani.

Baca Juga:  Kisah Nabi Musa Telanjang Berlarian Mengejar Batu

Persis ketika beliau mencoba mempertahankan kerajaan Mughal ketika raja-raja Hindu di seluruh India menyusun angkatan perang besar untuk menyerang Babur dan di Afganistan. Ditambah dengan pihak yang setia pada keluarga Ibrahim Lodi dengan mengangkat saudara kandung Ibrahim (Mahmud Lodi) dengan menjadi sultan dan bergabung dengan raja raja Hindu.

Dan Rupanya Babur tetap mengalahkan pasukan koalisi tersebut dalam pertempuran dekat Gogra pada tahun 1529 M. Namun tidak lama menikmati hasil perjuangan, Zaharuddin Babur menutup usia pada tanggal 26 Desember 1530 M pada usia 47 tahun lebih, usai memerintah selama 30 tahun.

Adapun sepeninggal beliau rupanya digantikan oleh anaknya yakni Nashiruddin Humayyun (1530-1539 M). Namun sayangnya pada pemerintahan Humayyun Negara cenderung tidak aman dan senantiasa terjadi peperangan dalam melawan musuh.

Tidak hanya itu, Humayyun bahkan pernah mengalami kekalahan ketika terjadi pertempuran pada tahun 1540 M dengan Syer Khan di Knauj. Sehingga mau tidak mau, Humayyun pada waktu itu melarikan diri ke Kandahar kemudian ke Persia.

Dari sinilah beliau mengenal tradisi Syiah sekaligus tempat ia membangun kekuatan militer yang telah kacau balau. Berkat bantuan Syah Tahmasp yang memberikan pasukan militer sebanyak 14.000 tentara, pada tahun 1555 M, Humayyun kembali menyerbu Delhi dan berniat merebut kembali kekuasaannya yang telah runtuh. Penyerbuannya tersebut berhasil dan mengantarkannya pada kursi pemerintahan pada tahun 1556 M.

Baca Juga:  Nasab Sunan Gunung Jati, Betulkah Keturunan Rasulullah Saw?

Usai Humayyun, kerajaan Mughal kembali di pimpin oleh anaknya, Akbar atau yang bernama lengkap Abu al Fath Jalal al Din Muhammad Akbar. Ia lahir di Amarkot pada tanggal 23 November 1542 M dan memerintah pada tahun 1556-1605 M diusianya yang masih muda (14 tahun).

Pada masa pemeerintahan Akbar-lah kerajaan Mughal sampai pada puncak kejayaan yang tidak hanya meliputi bidang politik dan militer saja melainkan pada bidang bidang lainnya seperti bidang Ekonomi, Seni, keagamaan, pendidikan maupun Budaya.

Dan kejayaan ini mampu dipertahankan oleh tiga raja berikutnya yang memang termasuk sebagai raja yang besar dan kuat. Yakni Nuruddin Mohammad Salim atau yang dikenal Jahangir (1605-1628 M), Shahab-ud-din Muhammad Shah Jahan I atau Syah Jehan (1628-1658 M), dan Abul Muzaffar Muhiu ‘d-Din Muhammad Aurangzeb Alamgir atau yang dikenal Aurangzeb (1658-1707 M).

Namun usai itu, kemajuan dan kejayaan Kerajaan Mughal tak dapat lagi dipertahankan oleh raja raja berikutnya. Demikian sekilas sejarah berdirinya kerajaan Mughal di India.

Rosmawati