Surah Al-An’am Ayat 139; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 139

Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 139 mengandung ancaman dari Allah SWT bagi rang-orang musyrik yang membuat ketetapan syariat sendiri yaitu berupa pengahalalan, maupun pengharaman yang tidak pernah diizinkan oleh Allah SWT.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah SWT berfirman di dalam Al Qur’an Surah Al-An’am Ayat 139;

وَقَالُوا مَا فِي بُطُونِ هَٰذِهِ الْأَنْعَامِ خَالِصَةٌ لِذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَىٰ أَزْوَاجِنَا ۖ وَإِنْ يَكُنْ مَيْتَةً فَهُمْ فِيهِ شُرَكَاءُ ۚ سَيَجْزِيهِمْ وَصْفَهُمْ ۚ إِنَّهُ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

Terjemahan: Dan mereka berkata: “Apa yang ada dalam perut hewan ternak ini adalah khusus bagi laki-laki kami dan diharamkan atas perempuan-perempuan kami,” dan apabila yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka laki-laki dan perempuan sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka atas ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Tafsir Jalalain: وَقَالُوا مَا فِي بُطُونِ هَٰذِهِ الْأَنْعَامِ (Dan mereka berkata; “Apa yang dalam perut hewan ini) yakni binatang ternak yang diharamkan untuk dimakan seperti ternak sawaib dan ternak bahair

Baca Juga:  Surah Adz-Dzariyat Ayat 38-46; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

خَالِصَةٌ (adalah khusus) dihalalkan لِذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَىٰ أَزْوَاجِنَا (untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami”) yaitu haram untuk perempuan-perempuan kami وَإِنْ يَكُنْ مَيْتَةً (dan jika yang dalam perut tersebut dilahirkan mati) dengan dibaca rafa’ dan nashab serta fi’il dita’nitskan atau ditadzkirkan

فَهُمْ فِيهِ شُرَكَاءُ ۚ سَيَجْزِيهِمْ (maka laki-laki dan perempuan sama-sama boleh memakannya. Kelak akan membalas mereka) yaitu Allah akan membalas mereka وَصْفَهُمْ (terhadap ketetapan mereka) berupa pembelaan azab atas penghalalan dan pengharaman ini

إِنَّهُ حَكِيمٌ (Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana) dalam ciptaan-Nya عَلِيمٌ (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Menurut Ibnu Abbas, firman Allah SWT; وَقَالُوا مَا فِي بُطُونِ هَٰذِهِ الْأَنْعَامِ خَالِصَةٌ لِذُكُورِنَا (Dan mereka berkata; Apa yang ada di dalam perut hewan ternak ini adalah khusus untuk pria kami) Maksudnya adalah air susu yang mereka haramkan bagi kaum perempuan di antara mereka meminumnya dan hanya diperbolehkan bagi kaum prianya saja. Dan apabila seekor domba melahirkan anak domba jantan, maka mereka menyembelihnya dan hanya diperuntukkan bagi para pria saja. Namun bila domba tersebut melahirkan anak domba betina, maka mereka membiarkan dan tidak menyembelihnya. Dan apabila melahirkan anak domba dalam keadaan mati, maka masing-masing dari pria dan perempuan boleh memakannya, maka Allah SWT melarang perbuatan tersebut.” Hal serupa dikatakan oleh as-Suddi.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 71-73; Seri Tadabbur Al Qur'an

Mujahid mengatakan; “Hewan itu adalah saa-ibah dan bahiirah”. (Saa-ibah adalah unta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja lantaran suatu nadzar. Misalnya, Jika salah seorang Arab Jahiliyyah ingin melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernadzar akan menjadikan untanya saa-ibah Jika maksud perjalanannya berhasil dan selamat)

Asy-Sya’bi mengatakan: “Air susu bahiirah tidak boleh diminum melainkan oleh pria saja. Apabila bahiirah itu melahirkan anak yang berada dalam kondisi mati, maka baik pria maupun wanita boleh memakannya.”

سَيَجْزِيهِمْ وَصْفَهُمْ (Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka) Abu Aliyah, Mujahid, dan Qatadah mengatakan: “Yakni perkataan dusta mereka dalam hal tersebut”.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 111; Seri Tadabbur Al Qur'an

إِنَّهُ حَكِيمٌ (Sesungguhnya Dia itu Maha Bijaksana) dalam perbuatan, firman, hukum dan ketetapan-Nya. عَلِيمٌ (Mahamengetahui) atas segala perbuatan hamba-Nya mulai dari perbuatan baik hingga maupun perbuatan jahat, dan kelak Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal atas perbuatan itu.

Shadaqallahul adzhim, Alhamdulillah telah kita tadabburi bersama isi kandungan Surah Al-An’am Ayat 139 dengan tetap merujuk pada Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga bermanfaat bagi kami dan pembaca.

M Resky S