Surah Al-An’am Ayat 71-73; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 71-73

Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 71-73 berisi penjelasan bahwa jika seseorang menjadi kafir setelah ia beriman, maka ia seakan-akan sedang bepergian bersama suatu kelompok di sebuah jalan, kemudian ia tersesat, lalu dibuat bingung oleh setan hingga ia dibuat tersesat di Bumi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Penjelasan Surah Al-An’am Ayat 71-73

Surah Al-An’am Ayat 71
قُلْ أَنَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَىٰ أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ كَالَّذِي اسْتَهْوَتْهُ الشَّيَاطِينُ فِي الْأَرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْحَابٌ يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَا ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۖ وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

Penjelasan Tafsir Quraish Shihab: Katakanlah kepada mereka, “Apakah pantas disembah, sesuatu selain Allah yang tidak bisa mendatangkan keuntungan maupun kerugian? Lalu, sebab hal tersebut, kita kembali kepada kemusyrikan sesudah memperoleh petunjuk menuju keimanan dari Allah, hingga kita menjadi seperti orang yang di dunia digoda dan disesatkan oleh setan hingga bingung dan tidak bisa mendapatkan jalan yang lurus.

Orang yang demikian seringkali akan diselamatkan oleh teman-temannya yang memperoleh petunjuk dengan berkata; ‘Kembalilah kepada jalan kami yang lurus,’ tapi ia tidak menuruti” Katakanlah kembali, wahai Nabi, “Sesungguhnya hanya Islamlah petunjuk itu, sedangkan yang lain ialah kesesatan. Kami sungguh telah diperintahkan oleh Allah agar tunduk kepada-Nya. Dia pencipta seluruh alam, pemberi rezeki, dan yang mengatur urusannya.”

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 70; Seri Tadabbur Al Qur'an

Penjelasan Tafsir Jalalain: قُلْ أَنَدْعُو (Katakanlah, “Apakah kita akan menyeru) apakah kita akan menyembah مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا (selain daripada Allah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi kita) karena menyembahnya وَلَا يَضُرُّنَا (dan tidak pula mendatangkan kemudaratan bagi kita) oleh sebab tidak menyembahnya; yang dimaksud adalah berhala-berhala

وَنُرَدُّ عَلَىٰ أَعْقَابِنَا (dan apakah kita akan dikembalikan ke belakang) dikembalikan kepada kemusyrikan بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ (setelah Allah memberi petunjuk kepada kita) kepada agama Islam كَالَّذِي اسْتَهْوَتْهُ (seperti orang yang digoda) yang disesatkan الشَّيَاطِينُ فِي الْأَرْضِ حَيْرَانَ (oleh setan dipesawangan yang menakutkan dalam keadaan bingung) bingung tidak tahu jalan yang akan ditempuhnya; Lafal ini menjadi hal bagi dhamir “ha”

لَهُ أَصْحَابٌ (dia memiliki kawan-kawan) teman-teman يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى (yang memanggilnya ke jalan yang lurus) artinya mereka bermaksud memberikan petunjuk jalan yang benar kepadanya lalu mengatakan padanya: ائْتِنَا (Marilah ikuti kami.”) namun ia tidak mengikuti ajakan mereka sehingga binasalah ia dalam kesesatan.

Istifham/kata tanya di sini bermakna ingkar dan kalimat yang ada tasybihnya adalah menjadi hal bagi dhamir yang terdapat di dalam Lafal نُرَدُّ

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 126-127; Seri Tadabbur Al Qur'an

قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ (Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah) yakni agama Islam هُوَ الْهُدَىٰ (adalah sebenar-benar petunjuk) dan yang selain petunjuk-Nya adalah kesesatan belaka وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ (dan kita disuruh agar menyerahkan diri) diperintahkan agar kita berserah diri لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (kepada Tuhan semesta alam).

Surah Al-An’am Ayat 72
وَأَنْ أَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَاتَّقُوهُ ۚ وَهُوَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Penjelasan Tafsir Quraish Shihab: Berpalinglah kalian dari orang-orang musyrik sesudah mengajak mereka kepada petunjuk. Pergilah untuk menyembah Tuhan kalian. Lakukanlah shalat dengan sebaik-baiknya. Takutlah kepada Allah SWT, dan laksanakan segala perintah-Nya. Karena di sisi-Nya lah kalian akan dikumpulkan.

Penjelasan Tafsir Jalalain: وَأَنْ (dan agar) hendaknya أَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَاتَّقُوهُ (mendirikan salat dan bertaqwa kepada-Nya) Yang Maha Tinggi وَهُوَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (dan Dialah Tuhan yang kepada-Nyalah kamu akan dihimpunkan) dikumpulkan kelak pada hari kiamat untuk menjalani perhitungan amalnya.

Surah Al-An’am Ayat 73
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ وَيَوْمَ يَقُولُ كُنْ فَيَكُونُ ۚ قَوْلُهُ الْحَقُّ ۚ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ ۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

Penjelasan Tafsir Jalalain: وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ (Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar.) dengan secara haq وَ (Dan) ingatlah يَوْمَ يَقُولُ (di waktu Dia mengatakan) kepada sesuatu كُنْ فَيَكُونُ (“Jadilah,” lalu terjadilah) pada hari kiamat Allah mengatakan kepada makhluk semua, “Bangkitlah kamu,” lalu bangkitlah mereka

Baca Juga:  Sejarah Kodifikasi Al-Quran Pada Masa Sahabat

قَوْلُهُ الْحَقُّ (yakni perkataan-Nya yang benar) benar terjadi dan sudah pasti وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ (dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di saat sangkakala ditiup) pada masa malaikat Israfil meniup sangkakalanya yang kedua pada saat itu tidak ada kekuasaan selain dari kekuasaan-Nya. Pada saat itu kekuasaan hanya milik-Nya.

عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ (Dia mengetahui yang gaib dan yang tampak) apa-apa yang gaib dan apa-apa yang nyata. وَهُوَ الْحَكِيمُ (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) dalam mengatur makhluk-Nya الْخَبِيرُ (lagi Maha Waspada) terhadap rahasia segala sesuatu sama halnya dengan lahiriahnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Demikian penjelasan Tafsir Al Qur’an Surah Al-An’am Ayat 71-73 sebagai bagian dari kelanjutan Serii Tadabbur Al Qur’an kita. Semoga bermanfaat.

M Resky S