Surah Al-Mu’minun Ayat 105-107; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Mu'minun Ayat 105-107

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mu’minun Ayat 105-107 ini, Allah menerangkan bahwa berbagai pertanyaan yang sifatnya mengejek diajukan kepada para penghuni neraka. Hal itu mengingatkan mereka kembali bahwa telah diutus para rasul untuk membimbing mereka, dan diturunkan kitab-kitab samawi untuk menjadi pedoman mereka, supaya tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk tidak taat dan patuh kepada ajaran-ajaran yang dibawa para rasul itu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah menerangkan pengakuan penghuni neraka atas kesesatan mereka, sekalipun telah diutus kepada mereka rasul-rasul untuk membimbing mereka, dan diturunkan kitab-kitab samawi untuk menjadi pedoman mereka.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun Ayat 105-107

Surah Al-Mu’minun Ayat 105
أَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ

Terjemahan: Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?

Tafsir Jalalain: أَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي (Bukankah ayat-ayat-Ku) dari Alquran تُتْلَى عَلَيْكُمْ (telah dibacakan kepada kamu sekalian) maksudnya kalian telah diperingatkan melaluinya فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ (tetapi kalian selalu mendustakannya?).

Tafsir Ibnu Katsir: Ini adalah kecaman sekaligus celaan dari Allah bagi para penghuni neraka, di mana Allah Ta’ala berfirman: أَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ (“Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?”) Maksudnya, Aku telah mengutus para Rasul kepada kalian dan telah Aku turunkan beberapa Kitab kepada kalian serta telah Aku hilangkan keraguan kalian, sehingga tidak ada lagi hujjah bagi kalian. Sebagaimana yang Dia firmankan yang artinya: “Supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Para Rasul itu.” (QS. An-Nisaa’: 165).

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa berbagai pertanyaan yang sifatnya mengejek diajukan kepada para penghuni neraka. Hal itu mengingatkan mereka kembali bahwa telah diutus para rasul untuk membimbing mereka, dan diturunkan kitab-kitab samawi untuk menjadi pedoman mereka, supaya tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk tidak taat dan patuh kepada ajaran-ajaran yang dibawa para rasul itu, sebagaimana firman Allah:

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 81-82; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. (an-Nisa’/4: 165)

Dan firman-Nya: Tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul. (al- Isra`/17: 15)

Tetapi mereka itu mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak mempercayainya sedikit pun, bahkan rasul-rasul yang diutus kepada mereka disiksa dan dianiayanya. Sejalan dengan ayat 105 ayat ini, firman Allah:

Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?” Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya didalam kesesatan yang besar.” (al-Mulk/67: 8-9).

Tafsir Quraish Shihab: Allah mencela mereka dengan mengatakan,
“Ayat-ayat-Ku yang Aku turunkan ke bumi telah dibacakan kepada kalian, tetapi kalian mendustakannya.”

Surah Al-Mu’minun Ayat 106
قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ

Terjemahan: Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat.

Tafsir Jalalain: قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا (Mereka berkata, “Ya Rabb kami! Kami telah dikuasai oleh kejahatan kami) menurut qiraat yang lain dibaca Syaqawatunaa, keduanya merupakan Mashdar dan bermakna sama, yaitu kejahatan kami وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ (dan adalah kami orang-orang yang sesat) dari jalan petunjuk.

Baca Juga:  Surah Muhammad 32-35; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Oleh karena itu mereka berkata: رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ (“Ya Rabb kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang tersesat.”) Maksudnya, telah ada hujjah atas kami tetapi kami terlalu jahat untuk mau tunduk kepadanya, dan kami mengikutinya sehinga kami sesat.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menerangkan pengakuan penghuni neraka atas kesesatan mereka, sekalipun telah diutus kepada mereka rasul-rasul untuk membimbing mereka, dan diturunkan kitab-kitab samawi untuk menjadi pedoman mereka. Akan tetapi, mereka telah dikalahkan oleh kejahatan mereka, dan dikendalikan oleh hawa nafsu, maka tidak ada jalan bagi mereka untuk berbuat kebaikan dan menghindarkan diri dari jalan kesesatan. Sejalan dengan ayat ini firman Allah:

Lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah suatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)? (al-Mu`min/40: 11).

Tafsir Quraish Shihab: Mereka menjawab, dengan mengakui kesalahannya, “Ya Tuhan, kedurhakaan kami begitu banyaknya hingga mengakibatkan kesengsaraan ini. Kami, dengan perbuatan itu, telah tersesat dari jalan menuju memperoleh pahala.”

Surah Al-Mu’minun Ayat 107
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ

Terjemahan: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”.

Tafsir Jalalain: رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا (Ya Rabb kami! Keluarkanlah kami daripadanya maka jika kami kembali) kepada pelanggaran lagi فَإِنَّا ظَالِمُونَ (maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”).

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian mereka juga berkata: رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ (“Ya Rabb kami, keluarkanlah kami daripada-nya [dan kembalikanlah kami ke dunia], maka jika kami kembali [juga kepada kekafiran], sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim.”) Maksudnya, kembalikanlah kami ke dunia, jika kami kembali kepada apa yang dulu kami lakukan sesungguhnya kami benar-benar sebagai orang dhalim yang berhak mendapatkan siksaan.

Baca Juga:  Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 196-203; Tentang Ibadah Haji

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan permohonan penghuni neraka kepada Allah, yaitu agar mereka dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan ke dunia. Mereka berjanji bahwa kalau permohonan mereka dikabulkan, mereka akan mengubah kekafiran mereka kepada keimanan dan taat kepada segala apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.

Jika mereka masih tetap saja berbuat maksiat sebagaimana halnya dahulu, maka mereka benar-benar orang yang aniaya dan mereka layak menerima azab dan siksa yang amat pedih.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka berkata lagi, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka dan kembalikan kami ke dunia. Kalau setelah itu kami kembali berbuat durhaka dan kufur, sungguh kami benar-benar menzalimi diri sendiri.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mu’minun Ayat 105-107 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S