Surah Al-Mu’minun Ayat 45-49; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Mu'minun Ayat 45-49

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mu’minun Ayat 45-49 ini, Allah mengutus Musa dan saudaranya Harun (sebagai pembantu-nya) kepada Fir’aun dan kaumnya dengan membawa sembilan macam mukjizat seperti yang telah tersebut dalam Surah al-A’raf dan hujjah yang nyata atas kerasulannya, agar mereka hanya menyembah kepada Allah dan meninggalkan kemusyrikan kepada-Nya,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

dan agar mereka jangan menyiksa Bani Israil yang berada di Mesir, dan membolehkan mereka dibawa kembali oleh Musa dan Harun kembali ke negeri asal Nabi Yakub di Palestina.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun Ayat 45-49

Surah Al-Mu’minun Ayat 45
ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَى وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُّبِينٍ

Terjemahan: Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata,

Tafsir Jalalain: ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَى وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُّبِينٍ (Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda kebesaran Kami, dan bukti yang nyata) hujah yang nyata, yaitu berupa tangan, tongkat dan mukjizat-mukjizat lainnya.

Tafsir Ibnu Katsir: ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَى وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُّبِينٍ (Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata,

Tafsir Kemenag: Allah mengutus Musa dan saudaranya Harun (sebagai pembantu-nya) kepada Fir’aun dan kaumnya dengan membawa sembilan macam mukjizat seperti yang telah tersebut dalam Surah al-A’raf dan hujjah yang nyata atas kerasulannya, agar mereka hanya menyembah kepada Allah dan meninggalkan kemusyrikan kepada-Nya, dan agar mereka jangan menyiksa Bani Israil yang berada di Mesir,

dan membolehkan mereka dibawa kembali oleh Musa dan Harun kembali ke negeri asal Nabi Yakub di Palestina. Musa dan Harun datang kepada Fir’aun dengan seruan yang lemah lembut sebagaimana dalam firman-Nya:

Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut. (thaha/20: 44).

Tafsir Quraish Shihab: Setelah itu Kami mengutus Musa dan saudaranya, Harun, dengan membawa bukti-bukti kuat yang menunjukkan kebenaran mereka. Selain itu, mereka juga membawa alasan-alasan yang jelas, yang menerangkan bahwa mereka benar-benar diutus oleh Allah.

Surah Al-Mu’minun Ayat 46
إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا عَالِينَ

Terjemahan: kepada Fir’aun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takbur dan mereka adalah orang-orang yang sombong.

Tafsir Jalalain: إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاسْتَكْبَرُوا (Kepada Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takabur) sombong tidak mau beriman kepada Ayat-Ayat dan mukjizat-mukjizat, dan juga mereka tidak mau beriman kepada Allah وَكَانُوا قَوْمًا عَالِينَ (dan mereka adalah orang-orang yang sombong) yaitu menindas kaum Bani Israel secara lalim.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf ayat 4-7; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Dia telah mengutus Rasul-Nya, Musa as. dan juga saudaranya, Harun kepada Fir’aun dan para pengikutnya dengan membawa tanda-tanda kekuasaan, juga hujjah-hujjah yang kuat, dan bukti-bukti yang pasti.

Dan bahwasanya Fir’aun dan para pengikutnya (berlaku) sombong seraya menolak untuk mengikuti dan tunduk kepada keduanya, karena keduanya hanyalah manusia biasa, sebagaimana umat-umat terdahulu telah mengingkari para Rasul dari kalangan manusia. Maka hati mereka pun menjadi ragu, sehingga Allah membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya serta Dia menenggelamkan mereka semua dalam satu hari.

Dia menurunkan al-Kitab kepada Musa, yaitu Taurat, yang di dalamnya terdapat berbagai hukum-Nya, perintah dan larangan-Nya. Hal itu berlangsung setelah Allah membinasakan Fir’aun dan bangsa Qibthi serta mereka diberi adzab dari yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa.

Dan setelah Allah menurunkan Taurat, Dia tidak membinasakan umat secara keseluruhan, tetapi Dia memerintahkan orang-orang yang beriman untuk memerangi orang-orang kafir.

Tafsir Kemenag: Musa dan Harun datang kepada Fir`aun dan pembesar-pembesar kaumnya disertai dengan alasan dan hujjah yang kuat, namun mereka tidak juga menyadari, bahkan mereka bersikap sombong sebagaimana kebiasaan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka Kami utus kepada Fir’aun dan pengikut-pengikutnya yang kemudian menolak dengan sombong untuk beriman kepada ajaran mereka. Mereka memang kaum yang memiliki sifat sombong, angkuh dan keras.

Surah Al-Mu’minun Ayat 47
فَقَالُوا أَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عَابِدُونَ

Terjemahan: Dan mereka berkata: “Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?”

Tafsir Jalalain: فَقَالُوا أَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عَابِدُونَ (Dan mereka berkata, “Apakah pantas kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita juga, padahal kaum mereka adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?”) yakni kaum Bani Israel; mereka tunduk dan dianggap hina oleh Firaun.

Tafsir Ibnu Katsir: فَقَالُوا أَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عَابِدُونَ (Dan mereka berkata: “Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?”

Tafsir Kemenag: Mereka berkata, “Apakah kita pantas percaya kepada dua orang manusia seperti kita juga? Apakah patut kita tunduk pada keduanya, padahal mereka itu adalah golongan hamba-hamba dan pembantu-pembantu yang tunduk kepada kita sebagai majikan dan tuannya?” Mereka menyamakan misi menyampaikan tugas risalah dari Allah yang berdasarkan keikhlasan, kepercayaan dan kejujuran, seperti jabatan keduniaan yang bersumber kepada kepangkatan dan kekayaan. Pandangan mereka itu juga dipegang oleh orang kafir Quraisy, sebagaimana dijelaskan dalam Ayat ini:

Baca Juga:  Surah Fatir Ayat 15-18; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dan mereka (juga) berkata, “Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada orang besar (kaya dan berpengaruh) dari salah satu dua negeri ini (Mekah dan Taif)?” (az-Zukhruf/43: 31)

Mereka mengingkari wahyu dan kenabian Muhammad saw, karena menurut jalan pikiran mereka, orang yang diangkat menjadi rasul itu hendaklah orang yang kaya dan berpengaruh. Mereka tidak mengetahui bahwa pilihan Allah untuk kerasulan itu tidak didasarkan kepada kekayaan atau kepangkatan, akan tetapi semata-mata kepada karunia Allah, yang sudah ada ketetapannya di alam azali, dan hubungannya dengan keluhuran budi pekerti, kesucian dan kejujuran serta kesayangan kepada umatnya.

Para nabi karena kesucian batin mereka tidak terpengaruh oleh alam kebendaan. Mereka menerima wahyu dengan perantaraan malaikat, dan melayani segala kepentingan umatnya. Mereka tetap berhubungan dengan Tuhan mereka.

Apabila orang-orang kafir merasa aneh dan mempertanyakan mengapa Allah mengutus utusan-Nya dari kalangan manusia sendiri, maka lebih aneh dan ajaib lagi, jika dipertanyakan mengapa mereka menjadikan kayu dan batu, yang dibuat dan diukir oleh tangan mereka sendiri sebagai Tuhan. Sungguh tepat apa yang difirmankan dalam Ayat:

Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. (al-hajj/22: 46).

Tafsir Quraish Shihab: Mereka berkata dengan penuh heran dan ingkar,
“Apakah kita harus beriman kepada dua orang manusia yang sama seperti kita? Sedangkan pengikut-pengikut mereka saja, yaitu Bani Israil, tunduk dan patuh kepada kita bagaikan budak!”

Surah Al-Mu’minun Ayat 48
فَكَذَّبُوهُمَا فَكَانُوا مِنَ الْمُهْلَكِينَ

Terjemahan: Maka (tetaplah) mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan.

Tafsir Jalalain: فَكَذَّبُوهُمَا فَكَانُوا مِنَ الْمُهْلَكِينَ (Maka tetaplah mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Dia telah mengutus Rasul-Nya, Musa as. dan juga saudaranya, Harun kepada Fir’aun dan para pengikutnya dengan membawa tanda-tanda kekuasaan, juga hujjah-hujjah yang kuat, dan bukti-bukti yang pasti.

Dan bahwasanya Fir’aun dan para pengikutnya (berlaku) sombong seraya menolak untuk mengikuti dan tunduk kepada keduanya, karena keduanya hanyalah manusia biasa, sebagaimana umat-umat terdahulu telah mengingkari para Rasul dari kalangan manusia.

Maka hati mereka pun menjadi ragu, sehingga Allah membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya serta Dia menenggelamkan mereka semua dalam satu hari. Dia menurunkan al-Kitab kepada Musa, yaitu Taurat, yang di dalamnya terdapat berbagai hukum-Nya, perintah dan larangan-Nya.

Baca Juga:  Surah Ali Imran Ayat 195-200; Seri Tadabbur Al Qur'an

Hal itu berlangsung setelah Allah membinasakan Fir’aun dan bangsa Qibthi serta mereka diberi adzab dari yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa. Dan setelah Allah menurunkan Taurat, Dia tidak membinasakan umat secara keseluruhan, tetapi Dia memerintahkan orang-orang yang beriman untuk memerangi orang-orang kafir.

Tafsir Kemenag: Fir’aun dan para pembesar kaumnya tetap mendustakan Musa dan Harun. Dengan demikian, mereka termasuk orang-orang yang dibinasakan dengan cara ditenggelamkan di Laut Merah.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka pun mendustakan dakwah yang di sampaikan oleh Musa dan Harun. Mereka akhirnya termasuk orang-orang yang Kami binasakan dengan cara menenggelamkan mereka ke dalam lautan.

Surah Al-Mu’minun Ayat 49
وَ لَقَدۡ اٰتَیۡنَا مُوۡسَی الۡکِتٰبَ لَعَلَّہُمۡ یَہۡتَدُوۡنَ

Terjemahan: Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.

Tafsir Jalalain: وَ لَقَدۡ اٰتَیۡنَا مُوۡسَی الۡکِتٰبَ (Dan sesungguhnya telah Kami berikan Kitab kepada Musa) kitab Taurat لَعَلَّہُمۡ (agar mereka) kaumnya, yaitu bangsa Bani Israel یَہۡتَدُوۡنَ (mendapat petunjuk) dengan adanya kitab Taurat itu dari kesesatan. Aku memberikannya sekali turun sesudah Firaun dan kaumnya binasa

Tafsir Ibnu Katsir: وَ لَقَدۡ اٰتَیۡنَا مُوۡسَی الۡکِتٰبَ لَعَلَّہُمۡ یَہۡتَدُوۡنَ (Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.

Tafsir Kemenag: Kemudian setelah musuh-musuh Musa dan Harun ditenggelamkan (dibinasakan), Allah menerangkan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada para utusan-Nya, bahwa Dia telah menurunkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, yang di dalamnya berisi hukum-hukum syariat, beberapa perintah dan larangan, dengan harapan agar Bani Israil mendapat petunjuk ke jalan yang membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tafsir Quraish Shihab: Kami mewahyukan Tawrat kepada Musa, agar kaumnya dapat mengambil petunjuk, pelajaran, hukum dan jalan kebahagiaan melalui kitab suci itu.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mu’minun Ayat 45-49 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S