Surah Fatir Ayat 13-14; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Fatir Ayat 13-14

Pecihitam.org – Kandungan Surah Fatir Ayat 13-14 ini, diterangkan bahwa Allah yang memasukkan malam ke dalam siang, maka jadilah siang itu lebih panjang dari malam, begitu pula sebaliknya. Dia memasukkan siang ke dalam malam maka jadilah malam itu lebih panjang dari siang.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tuhan-tuhan yang mereka persekutukan dengan Allah tidak dapat mendengar apabila diseru oleh penyembahnya, karena hanya berupa benda mati yang tidak bernyawa.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Fatir Ayat 13-14

Surah Fatir Ayat 13
يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيۡلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ كُلٌّ يَجۡرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ لَهُ ٱلۡمُلۡكُ وَٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمۡلِكُونَ مِن قِطۡمِيرٍ

Terjemahan: Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

Tafsir Jalalain: يُولِجُ (Dia memasukkan) Allah memasukkan ٱلَّيۡلَ فِى ٱلنَّهَارِ (malam ke dalam siang) sehingga bertambah panjanglah siang وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ (dan memasukkan siang) فِى ٱلَّيۡلِ (ke dalam malam) sehingga waktu malam bertambah panjang وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ كُلٌّ (dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing) dari matahari dan bulan itu يَجۡرِى (berjalan) beredar pada garis edarnya لِأَجَلٍ مُّسَمًّى (menurut waktu yang ditentukan) yakni sampai hari kiamat.

ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ لَهُ ٱلۡمُلۡكُ وَٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ (Yang -berbuat- demikian itulah Allah Rabb kalian, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kalian seru) yang kalian sembah (selain-Nya) yang dimaksud adalah berhala-berhala مَا يَمۡلِكُونَ مِن قِطۡمِيرٍ (tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari) yakni kulit yang melapisi biji.

Tafsir Ibnu Katsir: Inipun termasuk kekuasaan-Nya yang sempurna dan kerajaan-Nya yang agung dalam menundukkan malam dengan kegelapannya dan siang dengan sinarnya. Dia mengambil bagian yang panjang, lalu ditambahnya bagian yang kurang, sehingga keduanya berada dalam kondisi berimbang. Kemudian Dia mengambil bagian yang ini sehingga semakin lama dan mengurangi yang lain, maka keduanya silih berganti antara musim panas dan musim dingin.

وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ (“Dan menundukkan matahari dan bulan”) yaitu bintang-bintang yang beredar, planet-planet yang berotasi dengan cahayanya yang menyinari benda-benda langit. Seluruhnya beredar dengan ukuran yang mudah dan system yang kuat dan terinci, sebagai ketentuan dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahamengetahui.

كُلٌّ يَجۡرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى (“Masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan”) yaitu hingga hari kiamat. dzaalikumullaaHu rabbukum (“Yang demikian itulah Allah Rabb-mu”) yaitu yang berbuat demikian itu adalah Allah Rabb Yang Mahaagung, Yang tidak ada ilah [yang berhak untuk disembah] selain-Nya.

Baca Juga:  Surah Fatir Ayat 42-43; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ (“Dan orang-orang yang kamu seru [sembah] selain Allah”) yaitu berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan mereka duga/sangka, yang berada dalam bentuk gambar, yaitu mereka dari golongan malaikat al-Muqarrabin [yang didekatkan].

مَا يَمۡلِكُونَ مِن قِطۡمِيرٍ (“Tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”) Ibnu ‘Abbas, Mujahid, ‘Ikrimah, ‘Atha’, ‘Athiyyah al-‘Aufi, al-Hasan, Qatadah dan selain mereka berkata: “Al-Qithmiir adalah kulit halus yang menutupi biji kurma.” Artinya mereka tidak memiliki sedikitpun bagian dari langit dan bumi dan tidak pula setipis kulit kurma sekalipun.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah yang memasukkan malam ke dalam siang, maka jadilah siang itu lebih panjang dari malam, begitu pula sebaliknya. Dia memasukkan siang ke dalam malam maka jadilah malam itu lebih panjang dari siang. Silih bergantinya siang dengan malam merupakan suatu rahmat dari Allah.

Pada waktu siang, manusia bekerja mencari rezeki dan pada waktu malam mereka beristirahat untuk melepaskan lelah dan mengumpulkan tenaga baru untuk dipergunakan lagi esok harinya.

Allah menundukkan siang dan malam, dan menjadikan matahari dan bulan beredar menurut ketentuan yang telah digariskan. Tidak satu pun di antaranya yang menyalahi ketentuan itu, sehingga tidak terjadi tabrakan. Ini semua merupakan rahmat dari Allah, karena dengan demikian bilangan tahun dan perhitungan waktu dapat diketahui, sebagaimana ditegaskan Allah dalam ayat yang lain:

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). (Yunus/10: 5)

Hanya Allah yang melakukan semua itu. Tuhan yang mempunyai kekuasaan yang sempurna dan mutlak. Dialah Tuhan yang wajib disembah. Semua yang ada di langit dan di bumi adalah hamba-Nya dan di bawah kekuasaan-Nya.

Berbeda dengan berhala-berhala yang disembah orang-orang musyrik, yang tidak memiliki daya kemampuan sedikit pun, sekalipun setipis kulit ari. Bahkan, sembahan mereka itu adalah milik Allah Pencipta semesta alam.

Tafsir Quraish Shihab: Dia memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam dengan memperpanjang waktu salah satunya dan memperpendek yang lainnya. Hal itu dilakukan-Nya dengan suatu keadaan yang sangat teliti sepanjang masa. Dia pun menciptakan matahari dan bulan untuk kemaslahatan kalian.

Baca Juga:  Surah An-Najm Ayat 31-32; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Keduanya beredar sampai batas waktu yang telah ditentukan. Dialah Pemelihara dan Penguasa satu-satunya yang mengatur kondisi yang maha hebat ini. Sementara itu, sembahan-sembahan selain Allah yang kalian seru itu tidak memiliki daya apa-apa, sekali pun setipis kulit ari. Maka, pantaskah mereka kalian jadikan sembahan?(1).

(1) Ayat suci ini menyitir tentang keberadaan matahari yang memiliki masa akhirnya. Oleh para astronom, hal itu dijelaskan bahwa matahari pada akhirnya akan membakar bahan bakar atomnya (hidrogen) dan berubah menjadi helium. Pada saat itulah, diprediksikan, terjadi bencana besar di alam raya ini.

Surah Fatir Ayat 14
إِن تَدۡعُوهُمۡ لَا يَسۡمَعُواْ دُعَآءَكُمۡ وَلَوۡ سَمِعُواْ مَا ٱسۡتَجَابُواْ لَكُمۡ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ يَكۡفُرُونَ بِشِرۡكِكُمۡ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثۡلُ خَبِيرٍ

Terjemahan: Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.

Tafsir Jalalain: إِن تَدۡعُوهُمۡ لَا يَسۡمَعُواْ دُعَآءَكُمۡ وَلَوۡ سَمِعُواْ (Jika kalian menyeru mereka, tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar) seumpamanya مَا ٱسۡتَجَابُواْ لَكُمۡ (mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian) mereka tidak dapat memenuhi permintaan kalian.

وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ يَكۡفُرُونَ بِشِرۡكِكُمۡ (Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian) disebabkan kalian menyekutukan Allah bersama mereka. Maksudnya, mereka tidak bertanggung jawab terhadap penyembahan kalian kepada mereka وَلَا يُنَبِّئُكَ (dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepada kalian) tentang keadaan dua negeri yaitu dunia dan akhirat مِثۡلُ خَبِيرٍ (sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui) yaitu Allah swt. sendiri.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah berfirman: إِن تَدۡعُوهُمۡ لَا يَسۡمَعُواْ دُعَآءَكُمۡ (“Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu.”) yaitu ilah-ilah yang kalian seru selain Allah tidak akan mendengar seruan kalian. Karena, mereka adalah benda mati yang tidak memiliki ruh.

وَلَوۡ سَمِعُواْ مَا ٱسۡتَجَابُواْ لَكُمۡ (“Dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu.”) yaitu mereka tidak mampu memberikan sesuatu yang kalian minta.

وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ يَكۡفُرُونَ بِشِرۡكِكُمۡ (“Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu”) yaitu mereka membebaskan diri dari kalian. Firman Allah: وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثۡلُ خَبِيرٍ (“Dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Mahamengetahui”) yaitu tidak ada yang dapat memberikan kabar kepada kalian tentang akibat dan tempat kembali berbagai urusan dan apa yang terjadi di dalamnya, seperti kabar yang diberikan oleh Rabb Yang Mahamengetahui. Qatadah berkata: “Yaitu Allah Tabaraka wa Ta’ala sendiri. Karena Dia mengabarkan tentang sesuatu yang pasti terjadi.”

Baca Juga:  Surah Fatir Ayat 15-18; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa tuhan-tuhan yang mereka persekutukan dengan Allah tidak dapat mendengar apabila diseru oleh penyembahnya, karena hanya berupa benda mati yang tidak bernyawa. Andaipun dapat mendengar seruan penyembahnya, tuhan-tuhan itu tidak akan dapat berbuat apa-apa, serta tidak dapat melayani dan mengabulkan permintaan mereka di hari kiamat nanti.

Tuhan-tuhan itu berlepas diri dari mereka, tidak mau bertanggung jawab, dan bahkan berkata, “Sebenarnya mereka itu tidaklah menyembah kami, tetapi menyembah hawa nafsu mereka, dan sesuatu yang dianggap baik menurut ajakan dan bujukan setan.” Allah berfirman:

Dan mereka telah memilih tuhan-tuhan selain Allah, agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sama sekali tidak! Kelak mereka (se-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan mereka terhadapnya, dan akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam/19: 81-82)

Ayat 14 ini ditutup dengan ketegasan bahwa pemberitaan mengenai tuhan-tuhan yang menjadi sembahan kaum musyrikin adalah benar dan tidak mungkin keliru, karena informasi itu berasal dari Allah, Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu dengan pasti. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya, baik di bumi maupun di langit. Firman Allah: Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit. (ali ‘Imran/3: 5.)

Tafsir Quraish Shihab: Jika kalian berseru kepada sembahan-sembahan selain Allah, mereka tak akan dapat mendengar seruan kalian. Seandainya pun mereka dapat mendengar, mereka pasti tak akan dapat mengabulkan permohonan kalian. Kelak di hari kiamat, para sembahan itu akan mengingkari perbuatan kalian menjadikan mereka sebagai sekutu-sekutu Allah.

Tidak ada sesuatu pun yang dapat mengabarkan kepada kalian perihal kehidupan akhirat seperti ini kecuali Allah yang Mahatahu dengan pengetahuan yang terperinci.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Fatir Ayat 13-14 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S