Adzan Ashar dan Doa Serta Wirid yang Dianjurkan Setelahnya

adzan ashar

Pecihitam.org– Sebelum berbicara lebih lanjut tentang Adzan Ashar serta anjuran amal terkait baik sebelum atau setelahnya, perlu kiranya kita memahami makna dari adzan itu sendiri.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Adzan merupakan bagian dari panggilan ibadah untuk umat muslim. Adzan sendiri juga menjadi suatu pertanda atas datangnya waktu shalat serta panggilan khusus untuk semua kaum muslimin, baik laki-laki ataupun perempuan untuk segera melaksanakan shalat.

Mereka bahkan diperintahkan untuk meninggalkan kesibukannya masing-masing untuk kemudian segera memenuhi panggilan Sang Kuasa untuk shalat berjamaah.

Allah SWT berfirman mengenai adzan yang menjadi seruan dari-Nya dan dari Rasulullah. Hal itu tertuang dalam Surat At-Taubah

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ

Dan ini (adzan) adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia. (QS. At-Taubah ayat 3)

Daftar Pembahasan:

Waktu Adzan Ashar

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa adzan biasa dikumandangkan lima kali dalam sehari. Lima waktu itu terdiri dari Adzan Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya’.

Sementara Adzan Ashar biasanya dikumandangkan pada waktu sore, yakni sekitar jam tiga, bisa kurang atau lebih sedikit tergantung daerah dan waktu tertentu.

Akan tetapi dalam Islam, Adzan Ashar sebagai tanda masuknya waktu Shalat Ashar, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab Fiqh adalah ketika bayangan sesuatu sama dengan tingginya.

Cara Mengumandangkan Adzan Ashar

Pada hakekatnya semua adzan memiliki cara yang sama. Bagi orang yang hendak mengumandangkan adzan hendaklah memperhatikan beberapa hal.

Diantara adalah ia harus suci dari hadas kecil dan kemudian harus memperhatikan cara melafadzkannya. Maka dari itu, lafadz adzan sebaiknya dipahami dengan sungguh-sungguh. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan makna. Karena jika salah dalam melafadzkan, maka akan berdampak pada perubahan maknanya juga.

Lafadz-Lafadz Adzan

Inilah lafadz atau sighat dalam adzan

(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

Baca Juga:  Hati-hati, Inilah Hukum Menggunakan Khodam Jin dalam Islam

Hukum Menjawab Adzan

Menurut jumhur ulama, menjawab adzan hukumnya adalah sunnah.

Dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika muadzin mengucapkan, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’ Maka hendaklah salah seorang di antara kalian (juga) mengucapkan, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’

Kemudian jika muadzin mengucapkan, ‘Asyhadu allaa ilaaha illallaah.’ Maka ia mengucapkan, ‘Asyhadu allaa ilaaha illallaah.’ Kemudian jika muadzin mengucapkan, ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah.’ Maka ia mengucapkan, ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah.’

Kemudian jika muadzin mengucapkan, ‘Hayya ‘alash shalaah.’ Maka ia mengucapkan, ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah.’ Kemudian jika mu-adzin mengucapkan, ‘Hayya ‘alal falaah.’ Maka ia mengucapkan, ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah.’

Kemudian jika muadzin mengucapkan, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’ Maka ia mengucapkan, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’

Kemudian jika muadzin mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah.’ Maka ia mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah,’ dengan hati yang tulus, maka dia akan masuk Surga

Doa Setelah Adzan Ashar

Doa Umum

Sebagaimana setelah adzan lainnya, setelah adzan Ashar juga dianjurkan membaca doa berikut:

اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan yang amat sempurna, dan sholat yang senantiasa didirikan, berilah karunia kepada Nabi Muhammad berupa tempat yang luhur, kelebihan, kemuliaan, serta derajat yang tinggi, tempatkanlah ia pada kedudukan yang paling terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan. Wahai dzat yang Maha Penyayang.

Doa Khusus

Selain doa di atas, khususnya untuk adzan ashar, dianjurkan juga membaca doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ

Baca Juga:  Hukum Aborsi dalam Islam, Boleh Asalkan Syarat Ini Terpenuhi

“Ya Allah, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk kami, sujud kami, duduk rabah kami, kerendahdirian kami, kekhusyukan kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama kami menunaikan shala Ya Allah, Tuhan seru sekalian alam.”

Dzikir-dzikir Setelah Shalat Ashar

Rasululah SAW melazimkan dzikir tertentu setiap kali selesai shalat wajib seperti tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33 kali.

Rasulullah SAW kemudian menyatakan bahwa dzikir-dzikir lazimannya mengandung keutamaan luar biasa yang tidak selayaknya dilewatkan sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda

من سبح دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين وحمد ثلاثا وثلاثين وكبر ثلاثا وثلاثين وختم المائة بلا إله إلا الله لاشريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,’” (HR Malik)

Berikut ini adalah rangkaian dzikir dan wirid yang perlu dibaca sesudah setelah Ashar.

Membaca istighfar 3 kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ

Membaca doa keselamatan:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام

Membaca tasbih sebanyak 33 kali

سُبْحَانَ اللهِ

Membaca tahmid sebanyak 33 kali:

اَلْحَمْدُ لِلهِ

Membaca takbir sebanyak 33 kali:

اَللهُ اَكْبَرْ

Kemudian mengakhiri takbir dengan lafadz takbir panjang dan tahlil berikut ini:

اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ

Baca Juga:  Hukum Mengedarkan Kotak Amal Saat Khutbah Jumat Berlangsung

Membaca istighfar tiga kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْم

Keutamaan Dzikir Setelah Shalat Ashar Hingga Maghrib

Berdzikir selepas shalat ashar hingga menjelang maghrib adalah waktu utama. Adapun keutamaan berdzikir setelah shalat ashar hingga menjelang maghrib terdapat dalam riwayat Abu Daud dalam Sunan-nya, dengan redaksi sebagaimana berikut ini:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ: أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ ، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ: أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً

Dari shabat Anas bin Malik ra, Rasulullah Saw bersabda, “Aku duduk bersama orang-orang yang berzikir kepada Allah mulai dari (waktu) shalat Shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Ismail. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berzikir kepada Allah mulai dari (waktu) shalat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak.” (HR. Abu Daud)

Demikianlah tulisan yang berkaitan dengan Adzan Ashar dan do’a-do’a setelahnya. Mudah-mudahan uraian diatas bisa menambah wawasan kita dan semoga kedepannya kita lebih istiqamah. Amin!

Faisol Abdurrahman