Pecihitam.org– Perjalanan hidup yang panjang dan proses yang tidak mudah tak jarang membuat kita terjerembab pada lembah dosa. Tapi kita tidak boleh putus asa. Ucapkan Astaghfirullah jika tersadar telah salah jalan. Sesali dan jangan ulangi.
Astaghfirullah merupakan salah satu kalimat istighfar paling sederhana. Kalimat ini bermakna “Aku memohon ampun kepada Allah”.
Adapun kalau berbicara kalimat istighfar, sebenarnya banyak. Bahkan ada yang panjang.
Dan di sini akan dibahas tentang banyak hal berkaitan dengan Astaghfirullah atau kalimat istighfar lainnya, termasuk tentang kenapa kita harus memperbanyak membaca istighfar dan keutamaan-keutamaannya.
Daftar Pembahasan:
Pelafalan Astaghfirullah yang Benar
Astaghfirullah merupakan bahasa Arab. Ia tersusun dari dua kalimat dan tiga unsur. Dua kalimat yang dimaksud adalah fi’il dan isim. Sedangkan tiga unsurnya adalah fi’il (kata kerja), fa’il (subjek) dan maf’ul bih (objek)
Kalimat Fi’il: أَسْتَغْفِرُ
Kalimat Isim: َاللَّه
Fi’il (kata kerja): أَسْتَغْفِرُ
Fa’il (subjek): (ضمير مستتر (أَنَا
Maf’ul bih (objek): اللَّه
Maka pelafalan Astaghfirullah jika dibaca tanpa waqaf yang benar adalah َأَسْتَغْفِرُ اللَّه (Astaghfirullaha), bukan Astaghfirullahi. Karena masih sering terdengar ada orang yang membaca misalnya Astaghfirullahil ‘Adzim, padahal seharusnya Astaghfirullahal ‘Adzim.
Mengapa Kita Perlu Membaca Astaghfirullah?
Mengapa kita perlu membaca Astaghfirullah atau istighfar atau memohon ampun kepada Allah? Hal ini karena kita sebagai manusia biasa yang tidak ma’shum atau tidak terjaga dari melakukan dosa, sangat mungkin melakukan kesalahan dan dosa, baik yang disengaja maupun yang tidak.
Oleh karenanya, sepantasnya kita membaca istighfar, sebagai kanal yang disediakan oleh Allah untuk kita memohon ampun dan mengakui kesalahan.
Bahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, seorang nabi yang ma’shum, beliau membaca istighfar minimal 70 kali dalam sehari.
Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhubeliau berkata: Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:Demi Allâh aku sungguh beristighfar dan bertaubat kepada Allah setiap harinya lebih dari tujuh puluh kali. (HR. Bukhari)
Ini pelajaran yang sangat berharga. Beliau yang sudah pasti tanpa dosa, mengajarkan kepada kita untuk senantiasa membaca istighfar.
Keutamaan Istighfar
Sungguh banyak dan Hampir tak terhitung beberapa keutamaan dari membaca Astagfirullah atau memohon ampun kepada Allah.
Namun dalam tulisan ini, saya akan meringkas beberapa poin penting dari keutamaan membaca istighfar yang disarikan dari firman Allah dalam Surah Nuh ayat 10 -12.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ
maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.
Ayat di atas bercerita tentang Nabi Nuh. Selain beliau berdakwah mengajak umatnya untuk kembali ke jalan Allah siang dan malam, beliau juga mengajak kaumnya untuk senantiasa beristighfar kepada Allah.
Dan dari ayat di atas dapat dipahami beberapa keutamaan keutamaan istighfar sebagai berikut:
1. Diampuninya Dosa-dosa
Tentang diampunkan dosa dosa bagi orang yang beristighfar, bisa diambil dari ayat 10 pada Surah An Nuh di atas, yang artinya: “maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun”
2. Diberikan Musim Hujan yang Teratur
Salah satu keutamaan istighfar sebagaimana dijelaskan pada ayat 11 di atas adalah menjadi penyebab turunnya hujan teratur yang menghilangkan kekeringan dan menyebabkan kesuburan tanah.
3. Diberi Kekayaan dan Keturunan
وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ
Itulah salah satu bunyi ayat di atas yang bermakaud Allah akan memberikan bagi orang yang beristighfar berupa harta dan anak keturunan.
4. Kebun yang Subur
Kemudian manfaat terakhir dari membaca istighfar berdasarkan surah Nuh di atas adalah Allah akan menganugerahi kebun yang subur beserta sungai-sungai (yang mengalir dengan deras)
Istighfar Paling Agung
Istighfar banyak macam dan beragam lafadznya. Mulai dari yang pendek, sedang hingga panjang. Ada yang bisa dibaca secara mutlak kapanpun waktunya. Ada pula istighfar yang ditentukan untuk dibaca pada waktu-waktu khusus.
Namun diantara sekian banyak macam istighfar, yang paling agung adalah Sayyidul Istighfar atau Rajanya Istighfar. Tentang keutamaan dari istighfar ini, anda bisa membacanya lebih lanjut di sini.
Namun, di sini akan saya cantumkan bacaan dari Sayyidul Istighfar, sebagaimana riwayat Imam Bukhari, yakni sebagai berikut:
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji-Mu. Dan Aku berjanji kepada-Mu dengan semampuku.
Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat
Aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.
Demikianlah tulisan kali ini yang membahas tentang bacaan Astagfirullah atau istighfar dengan berbagai macam jenis serta fadilahnya. Semoga bermanfaat.