Begini Cara Sampainya Wahyu Suci kepada Nabi Muhammad SAW

Begini Cara Sampainya Wahyu Suci kepada Nabi Muhammad SAW

Pecihitam.org – Sebagaimana yang kita Imani dan maklumi bersama yang bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang di utus oleh Allah untuk menyampaikan risalah, berupa ajaran-ajaran ketauhidan dan peribadatan kepada Allah SWT Tuhan sekalian alam. Beliau menerima wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa untuk kemudian menyampaikannya kepada ummat manusia. Kehadiran Beliau SAW adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun bagaimanakah kaifiyat atau tata cara sampainya wahyu suci tersebut kepada Beliau ? berikut penulis sampaikan tujuh cara Rasululullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT.

Pertama:  Ru’yatusshadiqah (Mimpi yang menjadi kenyataan), Nabi SAW tidaklah bermimpi melainkan mimpi beliau pasti terwujud ketika terjaga (di kehidupan nyata).

Kedua : dengan cara malaikat JIbril a.s menghampiri Nabi SAW  ke dalam hati dan pikiran Beliau dengan tanpa memperlihatkan wujudnya lalu kemudian menghembuskan kedalam jiwa Nabi SAW wahyu dari Allah SWT.

Baca Juga:  Lima Tujuan Syariat Islam Menurut Imam al Ghazali

Ketiga : dengan cara malaikat Jibril a.s langsung mendatangi Nabi SAW dalam bentuk manusia yang luar biasa elok rupanya. Cara ketiga ini adalah yang paling sering terjadi, Jibril a.s pernah menjelma dalam bentuk manusia yang sangat tampan menyerupai sahabat Nabi yang bernama Dihyah bin Khalifah Al-Kalby, dan ini terjadi beberapa kali.

Dihyah Al-Kalby adalah salah seorang sahabat yang rupawan, bahkan dalam satu riwayat Nabi SAW pernah bersabda bahwa Dihyah adalah yang paling mirip dengan malaikat JIbril a.s. Ia masuk islam dekat sebelum pecahnya perang badar, walaupun ia belum sempat mengikuti perang tersebut. Namun ia selalu hadir di saat terjadinya peperangan-peperangan sesudah perang badar.

Keempat : turun wahyu Allah kepada beliau dengan tanda Bunyi lonceng yang keras, sampai-sampai dahi Rasululullah yang mulia mengeluarkan banyak keringat meskipun udara saat itu sangat dingin. Bahkan kendaran Beliau diam tertunduk di tanah ketika turunnya Wahyu dengan cara ini.

Baca Juga:  Melihat Ibrah Dari Kisah Nabi Yusuf Versi Quraish Shihab

Kelima : Malaikat Jibril a.s langsung mendatangi Nabi SAW dalam wujud aslinya yang memiliki enam ratus sayap, lalu kemudian menyampaikan wahyu yang Allah SWT kehendaki kepada Beliau. Dan peristiwa turunnya wahyu dengan cara ini terjadi hanya dua kali seumur hidup Beliau. Sebagaimana keterangan yang terdapat dalam surah An-Najm ayat 13 dan 14 :

وَلَقَدۡ رَاٰهُ نَزۡلَةً اُخۡرٰىۙ . عِنۡدَ سِدۡرَةِ الۡمُنۡتَهٰى

Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha”.

Keenam : Allah Wahyukan kepada Nabi SAW Langsung ketika beliau di tempat paling atas dari pada tujuh lapisan langit, di saat menerima perintah kewajiban Shalat lima waktu dan lainnya. Namun bukanlah Allah Ta’ala berada di sana, karena Maha Suci Allah dari segala tempat, kaifiyat ini tidaklah dapat kita jabarkan hakikatnya, Wallahu A’lam.

Baca Juga:  Inilah Sifat Iblis yang Paling Banyak Diwarisi Manusia

Ketujuh : Allah SWT berkalam (bercakap-cakap)langsung dengan Nabi SAW dengan tanpa wasithah (perantara), sebagaimana yang pernah berlaku terhadap Nabiyullah Musa ‘alaihisshalatu wassalam. Namun sekali lagi perlu di ingat, bahwa kalam Allah SWT tidaklah bersuara dan berhuruf seperti halnya kalam manusia. Maha Suci lagi Maha Tinggi Allah dari menyerupai makhlukNya !.

Sebagian daripada Alim Ulama menambahkan yang kedelepan, yaitu dengan cara Allah SWT berkalam langsung dengan Nabi SAW dengan tanpa hijab sama sekali.

Wallahu A’lam Bisshawaab !

Sumber : Kitab Khazinatul Asrar karya Syeikh Sayyid Muhammad Haqqi An-Naziliy

Muhammad Haekal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *