Bersedekap yang Benar ketika Shalat Menurut 4 Madzhab

bersedekap yang benar ketika shalat

Pecihitam.org – Di antara sunnah haiat dalam shalat adalah meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada saat berdiri. Dalam istilah akrabnya disebut “sedekap”.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Hal ini sebagaimana yang disampaikan Syekh Abi Syuja dalam kitab at-Taqrib miliknya halaman 7. Namun tahukah pembaca yang budiman bahwa umat muslim kerap terlihat berbeda-beda dalam memperaktekannya.

Betul memang ini adalah perkara furu’ dalam agama, oleh karenanya pemahaman tentang perkara tersebut agar disesuaikan dengan ulama yang “membawanya”, agar ada “yang tanggung jawab”. Lantas bagaimana pandangan madzhab fikih yang empat mengenai posisi bersedekap yang benar ketika shalat?

Dengan senang hati, penulis sertakan ‘ibaarahnya dari kitab al-Fiqh ‘alaa Madzaahibil Arba’ah jilid 1 halaman 227.

يسن وضع اليد اليمنى على اليسرى تحت سرته أو فوقها وهو سنة باتفاق ثلاثة من الأئمة وقال المالكية : إنه مندوب

Artinya: “Hukum meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri, baik di bawah pusar maupun di atasnya adalah sunnah menurut kesepakatan tiga imam madzhab (madzhab Hanafi, madzhab Syafi’i dan madzhab Hanbali). Sedangkan menurut madzhab Maliki hukumnya manduub.”

Menurut para ulama Syafiiyah sendiri, istilah manduub dengan istilah sejenisnya (sunnah, mustahab dan lainnya) tidak ada bedanya. Semuanya memiliki makna yang sama. Hal ini sebagai mana termaktub dalam kitab Bidaayatul Mujtahid. Sedangkan menurut Qadhi Husein (masih ulama Syafiiyah) mengatakan bahwa sunnah adalah sesuatu yang sering Nabi Muhammad kerjakan.

Daftar Pembahasan:

Menurut madzhab Maliki

المالكية قالوا : وضع اليد اليمنى على اليسرى فوق السرة وتحت الصدر مندوب لا سنة بشرط أن يقصد المصلي به التسنن – يعني اتباع النبي صلى الله عليه و سلم في فعله – فإن قصد ذلك كان مندوبا . أما إن قصد الاعتماد والاتكاء فإنه يكره بأي كيفية . وإذا لم يقصد شيئا . بل وضع يديه هكذا بدون أن ينوي التسنن فإنه لا يكره على الظاهر بل يكون مندوبا أيضا . هذا في الفرض أما في صلاة النفل فإنه يندب هذ الوضع بدون تفصيل

Baca Juga:  Bagaimana Hukum Menahan Hadats Buang Hajat, Kencing dan Kentut Ketika Shalat?

Artinya: “Para ulama madzhab Maliki berkata: Hukum meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (sedekap) di atas pusar dan di bawah dada adalah manduub, bukan sunnah. Dengan syarat, si mushalin (orang yang shalat) berniat melaksanakan sunnah. Maksudnya berniat mengikuti Nabi saw dalam amalannya. Jika ia berniat demikian, maka baginya pahala manduub. Adapun jika dilakukan dengan maksud bersandar saja, maka makruh hukumnya, seperti apapun “teknis” meletakkan tangannya. Apabila tidak bermaksud apa-apa (sekedar ingin menyandarkam tangan saja tanpa niat mengikuti sunnah Nabi) maka tidak dimakruhkan, melainkan jatuhnya manduub juga. Ini ketentuan dalam shalat fardhu, adapun dalam shalat sunnah, meletakkan tangan ini hukumnya mandub tanpa tafsil (perincian masalah).”

Menurut madzhab Hanafi

الحنفية قالوا : كيفيته تختلف باختلاف المصلي . فإن كان رجلا فيسن في حقه أن يضع باطن كفه اليمنى على ظاهر كف اليسرى محلقا بالخنصر والإبهام على الرسغ تحت سرته . وإن كانت امرأة فيسن لها أن تضع يديها على صدرها من غير تحليق

Baca Juga:  Bagaimana Hukum Menggaruk pada Saat Shalat?

Artinya: Para ulama madzhab Hanafi berkata: Teknisnya bersedekap berbeda, tergantung siapa yang shalat. Bagi laki-laki, sunnahnya adalah meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dengan menggabungkan/melingkarkan/mempertemukan kelingking dan ibu jari pada pergelangan tangan tepat di bawah pusar. Sedangkan bagi perempuan, sunnahnya adalah meletakkan kedua tangannya di atas dadanya tanpa menggabungkannya.

Menurut madzhab Hanbali

الحنابلة قالوا : السنة للرجل والمرأة أن يضع باطن يده اليمنى على ظهر يده اليسرى ويجعلها تحت سرته

Artinya: “Para ulama madzhab Hanbali berkata: Sunnahnya meletakkan tangan kanan di atas kiri bagi laki-laki dan perempuan adalah di bawah pusarnya.

Menurut madzhab Syafi’i

الشافعية قالوا : السنة للرجل والمرأة وضع بطن كف اليد اليمنى على ظهر كف اليسرى تحت صدره وفوق سرته مما يلي جانبه الأيسر . وأما أصابع يده اليمنى فهو مخير بين أن يبسطها في عرض مفصل اليسرى وبين أن ينشرها في جهة ساعدها

Baca Juga:  Hukum Memakai Cadar Saat Shalat Makruh?, Ini Penjelasan Ulama!

Artinya: Para ulama Syafi’iyah berkata: Bagi laki-laki dan perempuan disunnahkan untuk meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri tepat di bawah dada dan di atas pusar dengan sedikit digeser ke samping bagian kiri. Adapun jari jemari tangan kanan boleh direnggangkan untuk memberi ruang bagi tangan kiri, boleh juga dengan merentangkannya ke arah lengan bagian bawah.

Demikian, pendapat emapat madzhab mengenai posisi bersedekap yang benar ketika shalat, semoga bermanfaat. Wallaahu a’lam bishsawaab.

Azis Arifin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *