Doa Qunut: Sejarah, Bacaan, Hukum, Manfaat dan Penjelasannya

doa qunut

Pecihitam.org – Kata Qunut (قُنُوت) berasal dari bahasa Arab yang memiliki beberapa arti yaitu: ketaatan, kesungguhan, patuh, berdiri lama, dan diam. Sedangkan menurut istilah Qunut adalah sebuah doa yang dibaca oleh seseorang ketika menjalankan ibadah shalat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Imam An-Nawawi mengatakan bahwa makna qunut adalah berdoa. Doa yang baik maupun doa yang buruk. Sementara secara syar’i, qunut berarti nama suatu doa saat berdiri dalam shalat pada tempat tertentu. (Wizaratul Auqaf was Syu’unul Islamiyyah, Al-Mausu’atul Fiqhiyyah, [Kuwait, Darus Shafwah, 1416 H/1995 M], cetakan pertama, XXXIV/57).

Daftar Pembahasan:

Sejarah Doa Qunut

Dalam catatan sejarah umat Islam, doa qunut nazilah pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pasca tragedi Bir Ma’unah pada bulan Shafar tahun ke-4 Hijriyah. Saat itu Rasulullah mendengar kabar, tentang kematian sahabatnya dalam rombongan Al-Qurra (70 orang sahabat yang ahli membaca Al-Qur’an).

Rombongan ini adalah bantuan yang dikirimkan oleh Rasulullah Saw untuk kaum Ushoyyah, Ri’il, Dzawan, dan Bani Lahyan. Namun, kaum yang diberikan bantuan ini ternyata berkhianat. Mereka membunuh rombongan Al-Qurra, dan hanya satu orang saja yang lolos Amr bin Umayyah.

Dikisahkan dalam hadits, pada saat itu datanglah Abu Barra` ‘Amir bin Malik menemui baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di Madinah.

Kemudian, oleh Rasulullah SAW dia diajak untuk masuk Islam. Namun Abu Barra tidak menyambutnya tapi juga tidak memberikan sikap penolakan.

Kemudian dia pun berkata “Wahai Muhammad, seandainya dirimu mengutus sahabat-sahabatmu kepada penduduk Najd untuk memeluk agama Islam aku harap mereka akan menyambutnya”

Rasulullah SAW menjawab: “Aku sangat mengkhawatirkan perlakuan penduduk Najd terhadap mereka”

Lalu Abu Barra’ pun menjawab: “Aku yang akan menjamin mereka”

Kemudian, Rasulullah SAW pun mengutus sekitar 70 orang sahabat yang Hafidz serta ahli baca Al-Quran. Termasuk diantaranya adalah para pemuka kaum muslimin pilihan.

70 orang sahabat itu pun tiba di tempat yang bernama Bi’r ma’unah. Bi’r ma’unah adalah sebuah tempat yang berada di antara kampung sulaim serta wilayah Bani ‘Amir.

Ketika tiba di sana, mereka mengutus Haram bin Milhan untuk memberikan surat Rasulullah SAW kepada Amir bin Thufail. Namun, Amir bin Thufail tidak menghiraukan surat tersebut. Bahkan ia pun memerintahkan kepada seseorang agar segera membunuh Haram bin Milhan.

Lalu ditikamlah Haram bin Milhan dengan tombak dari belakang. Amir bin Thufail kemudian menghasut orang-orang Bani ‘Amir untuk memerangi utusan Rasul lainnya. Akan tetapi mereka menolak karena utusan tersebut masih dalam lindungan Abu Barra’.

Tidak habis akal Amir bin Thufail lalu menghasut orang-orang Bani Sulaim dan ajakannya pun disambut oleh Dzakwan, ‘Ushaiyyah dan Ri’il. Lalu mereka mengepung para sahabat utusan Rasulullah Saw dan membunuhnya satu persatu.

Baca Juga:  Imam Ibnu Muflih; Tradisi dalam Masyarakat Bukan Bid'ah, Ini Contoh dan Penjelasannya

Yang tersisa hanyalah Amr bin Umayyah yang saat itu terluka dan tergeletak bersama jenazah lainnya. Ia pun hidup, sehingga timbullah Perang Khandaq.

Mendengar kabar tersebut, Rasulullah sangat sedih. Kemudian beliau membaca doa qunut nazilah kurang lebih selama 1 bulan untuk memohon balasan Allah, kepada orang-orang musyrikin yang diantara pelakunya yaitu Amir bin Thufail.

Di kemudian harinya, ketika Amir bin Thufail menuju Madinah dengan berniat membunuh Rasulullah SAW, ia singgah di rumah seorang perempuan yang terkena penyakit menular. Ia akhirnya tertular penyakit tersebut dan meninggal di tengah padang pasir.

Macam-Macam Doa Qunut

Doa qunut sendiri terbagi menjadi tiga jenis yaitu qunut nazilah, qunut shubuh dan qunut witir.

1. Qunut Nazilah

Nazilah artinya adalah musibah besar yang menimpa manusia seperti perang, kekeringan, pandemi (wabah penyakit yang berjangkit serempak di mana-mana), bahaya besar yang menimpa kaum muslimin dan lain sebagainya.

Maka dapat dipahami bahwa pengertian qunut nazilah adalah doa yang diucapkan saat berdiri dalam shalat pada tempat tertentu (saat i’tidal) karena mengalami musibah, perang, bencana atau kejadian lainnya.

2. Qunut Subuh

Qunut shubuh adalah doa yang mungkin paling familiar di telinga kita. Seperti namanya, qunut shubuh adalah doa yang dibaca dalam sholat subuh pada rakaat kedua setelah i’tidal atau sebelum sujud.

3. Qunut Witir

Seperti namanya, qunut witir adalah doa qunut yang dilakukan ketika melakukan shalat witir. Dalam mazhab Syafi’i, qunut witir ini dibaca dalam sholat witir mulai mulai malam ke 15 sampai akhir bulan Ramadhan setelah shalat tarawih.

Hukum Membaca Doa Qunut

Di kalangan para ulama madzhab berbeda-beda dalam menetapkan hukum membaca doa qunut. Penyebab perbedaan qunut disebabkan pemahaman hadits dan cara qiyas, sebagaimana disebutkan Imam Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid.

Bagi kalangan mazhab Abu Hanifah, qunut hanya dilakukan kala shalat witir. Mazhab Ahmad bin Hanbal menyebutkan kesunnahan qunut Subuh ini hanya pada momen nazilah, yaitu ketika umat muslim dilanda musibah.

Sedangkan bagi kalangan mazhab Syafi’i, seperti kebanyakan diamalkan di Indonesia, membaca doa qunut subuh termasuk sunnah ab’adl, yang jika ditinggalkan maka dianjurkan melakukan sujud sahwi.

Para ulama kalangan mazhab Syafi’i menyandarkan pendapat perkara kesunnahan doa qunut ini salah satunya pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik sebagai berikut:

مَا زَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

Artinya: “Rasulullah SAW senantiasa berqunut di shalat fajar (shalat Subuh) sampai beliau meninggal dunia.” (HR. Ahmad)

Baca Juga:  Bahkan Antar Para Sahabat Pun Saling Bertabarruk Satu Sama Lain

Selain itu, doa qunut Subuh ini juga dilakukan para sahabat seperti Umar bin Khattab. Namun bagi sebagian ulama, hadits yang digunakan di atas masih perlu dipahami latar belakangnya serta perlu dibandingkan dengan hadits lain.

Sebagaimana dikutip Ibnu Qudamah dalam al-Mughni, berikut hadits perihal qunutnya Nabi Saw di waktu Subuh yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:

إنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ لَا يَقْنُتُ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ، إلَّا إذَا دَعَا لِقَوْمٍ، أَوْ دَعَا عَلَى قَوْمٍ

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut ketika shalat fajar (shalat Subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum.” (HR. Muslim)

Hadits Anas bin Malik yang menjadi hujjah untuk berqunut Subuh di atas dipahami ulama bukan sebagai doa, melainkan maksud qunut di sana adalah berdiri lebih lama dan membaca doa yang lebih umum.

Kemudian terkait Umar bin Khattab yang berqunut saat shalat Subuh, dipahami sebagian ulama bahwa beliau melakukannya pada momen musibah dan perang (nazilah) kala itu. Demikian kurang lebih yang dicatat Ibnu Qudamah.

Imam Malik dalam istilah fiqihnya membedakan perkara yang dianjurkan antara sunnah dan mustahab. Qunut menurut Imam Malik tergolong amalan yang mustahab, yaitu hal yang dianjurkan namun Nabi tidak mengamalkannya secara terus-menerus semasa hidup.

Menurut Imam Malik pula, doa qunut hendaknya dilakukan sebelum ruku’ secara pelan (sirr), berbeda dengan mazhab Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal yang berpendapat bahwa qunut dibaca setelah ruku’.

Bacaan Doa Qunut

Menurut mazhab Syafi’i tidak ada redaksi doa qunut tertentu, sehingga dapat dilakukan dengan berbagai macam doa sesuai konteksnya. Adapun berikut adalah doa qunut yang umum dibaca oleh umat Islam.

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdini fi man hadait, wa ‘afini fi man ‘afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a‘thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha ‘alaik, wa innahu la yazillu man walait, wa la ya‘izzu man ‘adait, tabarakta rabbana wa ta‘alait, fa lakal hamdu a’la ma qadhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku keselamatan, sebagaimana orang yang telah Engkau beri keselamatan. Jadilah wali bagiku, sebagaimana Engkau telah menjadi wali bagi hamba-Mu yang Engkau kehendaki. Berkahilah untukku terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku.

Lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau takdirkan. Maka sesungguhnya Engkau yang menetapkan dan tidak ada yang menjatuhkan ketetapan untuk-Mu. Dan sesungguhnya tidak akan terhina orang Engkau jadikan wali-Mu. Dan tidak akan mulia orang yang menjadi musuh-Mu. Maha Mulia Engkau wahai Rab kami, dan Maha Tinggi.

Maka bagiMu segala puji atas apa yang enkau hukumkan. Dan aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan curahkanlah ya Allah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi yang ummi, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya”

Manfaat Membaca Doa Qunut

Jika melihat dari arti doa qunut di atas, tentu saja manfaat dari membaca doa qunut ini sangatlah banyak diantaranya adalah

  1. Permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Allah Swt.
  2. Permohonan agar tetap diberikan kesehatan yang bisa digunakan untuk nilai-nilai kebaikan
  3. Agar senantiasa diberikan sesuatu yang penuh barokah dari Allah.
  4. Agar senantiasa tetap dalam perlindungan Allah dari segala musibah dan mara bahaya yang mengancam.
  5. Permohonan agar senantiasa diberikan ampunan oleh Allah.
  6. Tetap percaya dan yakin bahwa semua keputusan ada dalam genggaman-Nya, sebagai manusia kita hanyalah bisa ikhtiar dan berdoa.
  7. Permohonan agar rahmat, berkah dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya dan manfaat-manfaat baik lainnya.
Baca Juga:  Ini Alasan Orang Membuat Hadits Palsu, Salah Satunya untuk Merusak Islam dari Dalam

Alasan Dianjurkannya Banyak Membaca Doa Qunut

Sebagian ulama berpendapat bahwa doa qunut dilafadzkan saat umat muslim tertimpa musibah. Kemudian sejak Khilafah Islamiyah runtuh, yakni ketika Kesultanan Turki Ustmani jatuh pada tahun 1924 umat muslim selalu dalam keadaan tertimpa musibah dan posisinya pun berada di bawah hingga sampai saat ini.

Oleh sebab itu sejak runtuhnya khilafah Islamiyah sampai sekarang, doa qunut selalu dilafadzkan setidaknya pada saat sholat subuh. Dengan adanya alasan ini dan juga dilandaskan berbagai macam dalil pendukung lainnya, maka tentunya sangatlah relevan jika kita melafadzkan qunut di era sekarang ini.

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik