Hadits Shahih Al-Bukhari No. 108 – Kitab Ilmu

Pecihitam.org – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 108 – Kitab Ilmu ini, menjelaskan tentang penulisan ilmu. Dalam hadis ini Abi Juhaifah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib tentang apakah beliau memiliki kitab, Ali menjawab kitab kami adalah kitabullah dan lembaran yaitu tebusan untuk membebaskan tawanan.  Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 1 Kitab Ilmu. Halaman 391-394.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ هَلْ عِنْدَكُمْ كِتَابٌ قَالَ لَا إِلَّا كِتَابُ اللَّهِ أَوْ فَهْمٌ أُعْطِيَهُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ أَوْ مَا فِي هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ قُلْتُ فَمَا فِي هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ الْعَقْلُ وَفَكَاكُ الْأَسِيرِ وَلَا يُقْتَلُ مُسْلِمٌ بِكَافِرٍ

Terjemhahan: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Waki’] dari [Sufyan] dari [Mutharrif] dari [Asy Sya’bi] dari [Abu Juhaifah] berkata, “Aku bertanya kepada [‘Ali bin Abu Thalib], “Apakah kalian memiliki kitab?” ia menjawab, “Tidak, kecuali Kitabullah atau pemahaman yang diberikan kepada seorang Muslim, atau apa yang ada pada lembaran ini.” Aku katakan, “Apa yang ada dalam lembaran ini?” Dia menjawab, “Tebusan, membebaskan tawanan, dan jangan sampai seorang Muslim dibunuh demi membela seorang kafir.”

Keterangan Hadis: هَلْ عِنْدكُمْ (Apakah anda sekalian memiliki). Pertanyaan ini ditujukan kepada Ali ra. Penggunaan kata ganti plural dalam kalimat tersebut dimungkinkan, karena hal itu merupakan cara Abi Juhaifah dalam berinteraksi dengan ahlul bait atau sebagai rasa penghormatan.

كِتَاب (Kitab). Kitab yang kamu tulis dari Rasul. Hal ini telah diisyaratkan oleh riwayat imam Bukhari dalam bab ‘”Jihad” هَلْ عِنْدكُمْ شَيْء مِنْ الْوَحْي إِلَّا مَا فِي كِتَاب اللَّه (Apakah anda memiliki catatan wahyu selain yang tertulis dalam Al Quran) atau dalam bab “Diyatهَلْ عِنْدكُمْ شَيْء مِمَّا لَيْسَ فِي الْقُرْآن (Apakah anda memiliki catatan selain yang terdapat dalam Al Qur’an). Bcgitupula dengan hadits dan jalur Ishaq bin Kahawaih, dan Jarir, dari Mutharrif, هَلْ عَلِمْت شَيْئًا مِنْ الْوَحْي (Apakah anda mengetahui sesuatu dari wahyu).

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 151 – Kitab Wudhu

Abu Juhaifah menamakan hal ini dikarenakan kelompok islam Syiah menganggap bahwa ahlul bait terutama Ali ra memiliki pengetahuan tentang wahyu yang dikhususkan oleh Nabi dan tidak diketahui orang lain Ali juga ditanya tentang hal ini oleh (Qais bin Ubadah dan Al Asytar An-Nakha’i Kedua pertanyaan mereka diriwayatkan dalam Musnad Imam Nasa’i .

إِلَّا كِتَابُ اللَّه (Kecuali Al Qura.ni. Ibnu Munir mengatakan. “Hadits ini menunjukkan bahwa Ali memiliki catatan mengenai fikih  diintisarikan dan Al Qur an. pemahaman seperti ini adalah maksud dan kata أَوْ فَهْم أُعْطِيَهُ رَجُل (atau pemahaman yang diberikan kepada seorang). Tujuan disebutkannya kata فَهْم (pemahaman) adalah, untuk menetapkan kemungkinan adanya tambahan yang diintisarikan dan Al Qur’an.

Riwayat Imam Bukhar; pada bab Ad-Diyat berbunyi مَا عِنْدنَا إِلَّا مَا فِي الْقُرْآن ، إِلَّا فَهْمًا يُعْطَى رَجُل مِنْ الْكِتَاب (Kami tidak memiliki selain yang ada dalam Al Qur’an, kecuali pemahaman yang diberikan kepada seseorang tentang Al Qur’an) Artinya, apabila Allah memberikan pemahaman kepada seseorang akan Al Quran, maka tentunya orang tersebut akan mampu mengambil intisari Al Qur’an, dengan begitu orang tersebut mendapatkan tambahan dari Al Qur’an.

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 1 - Kitab Permulaan Wahyu

Dalam riwayat Ahmad dengan sanad hasan (baik), disampaikan dari Thariq bin Syihab, dia berkata, “Aku menvaksiksikan Ali berpidato di atas mimbar, beliau berkata. “Demi Allah aku tidak memiliki lagi yang dapat kami bacakan di depan kalian semua, selain kitab Allah dan kertas-kertas ini.” Hadits inilah yang mendukung pernyataan kami di atas.

الصَّحِيفَة (Kertas) kertas catatan, diriwayatkan dari An-Nasa’i melalui sanad Thariq Al Asytar disebutkan, “Kemudian beliau mengeluarkan sebuah kitab dari kantong dekat pedangnya.”

الْعَقْل (Diyat atau denda) Disebutkan dengan istilah ini karena mereka membayar denda tersebut dengan onta yang diikat dengan tali di halaman rumah orang yang terbunuh. Maksud dan kata ini mencakup hukum, kadar dan sifat denda tersebut.

وَفِكَاك (Pembebasan). Maksudnya adalah pembebasan tawanan perang dari tangan musuh.

وَلَا يُقْتَل (Tidak diqishash). Yaitu seorang muslim yang membunuh seorang kafir, tidak dikenai hukum qishash. Pembahasan mengenai masalah mi akan dijabarkan pada bab “Qishash” dan “Diyat” Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari jalur sanad Yazid Al- Taimi dari Ali, ia berkata, “Kami tidak membaca selain Al Qur’an dan kertas-kertas ini dimana di dalamnya tercatat bahwa kota Madinah adalah haram..”

Hadits riwayat Muslim dan Abu Thufail dari Ali, “Rasulullah tidak mengkhususkan kepada kami sesuatu yang tidak diketahui masyarakat pada umumnya, kecuali yang tercatat dalam kertas dekat pedangku ini. Kemudian beliau mengeluarkan kertas tersebut, tercatat di dalamnya (Allah melaknat orang-orang yang membunuh bukan karena Allah)”

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 456 – Kitab Shalat

Menurut Imam Nasa’i bahwa catatan dalam kertas tersebut berbunyi, “Dari Asytar dan lainnya, dari Ali RA, ia berkata, “Orangorang mukmin dilarang saling membunuh. ” Menurut Imam Ahmad yang diriwayatkan dari Jalur Thariq bin Syihab, “Dalam kertas tersebut tercatat permasalahan faraidh atau warisan dan shadaqah.”

Dalam menggabungkan semua hadits tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa semua permasalahan telah tercatat dalam lembaran yang ada pada Ali. Kemudian setiap permasalahan itu diriwayatkan oleh para periwayat hadits sesuai dengan hafalan dari kertas tersebut. Hal ini sudah dijelaskan oleh Qatadah dalam hadits yang diriwayatkan Abi Hissan dari Ali. Beliau juga menjelaskan sebab-sebab pertanyaan para sahabat mengenai permasalahan ini kepada Ali.

Imam Ahmad dan Imam Baihaqi dalam kitab Dalail dari Abi Hissan, “Ali pernah memerintahkan sebuah perintah, kemudian dijawab, “Kami sudah mengerjakannya. ” Ali berkata, “Maha benar Allah dan Rasul-Nya, ” Asytar berkata kepada Ali, Apakah yang anda ucapkan ini merupakan suatu hal yang disampaikan oleh Rasul kepadamu secara khusus, tanpa sepengetahuan orang lain pada umumnya? “Kemudian disebutkan olehnya satu persatu secara terperinci. “

M Resky S