Idul Adha Tahun Ini Bertepatan dengan Hari Jumat, Apakah Boleh Tidak Shalat Jumat?

idul adha bertepatan hari jumat

Pecihitam.org— Idul Adha l yang bertepatan dengan 31 Juli jatuh pada hari Jumat besok. Ketika hari raya bertepatan dengan hari Jumat, sering timbul pertanyaan masihkah wajib melaksanakan salat Jumat mengingat paginya telah melaksanakan shalat id?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Apalagi jika mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, yang dzhirnya menyatakan tidak wajib melaksanakan salat Jumat ketika hari raya bertepatan dengan hari Jumat.

اجْتَمَعَ عِيدَانِ على عَهْدِ رسول اللَّهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم في يَوْمٍ وَاحِدٍ فَصَلَّى الْعِيدَ في أَوَّلِ النَّهَارِ وقال يا أَيُّهَا الناس إنَّ هذا يَوْمٌ اجْتَمَعَ لَكُمْ فيه عِيدَانِ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَشْهَدَ مَعَنَا الْجُمُعَةَ فَلْيَفْعَلْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْصَرِفَ فَلْيَفْعَلْ رَوَاهُ أبو دَاوُد وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَ إسْنَادَه

Telah berkumpul dua Ied (Jumat dan hari raya) pada masa Rasulullah saw pada satu hari itu, maka beliau shalat ied di awal siang. Beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, pada hari ini bertemu dua hari raya (Jum’at dan ied). Barangsiapa suka menghadiri Jum’at bersama kami maka hadirilah, dan barang siapa yang suka memilih pulang (tidak shalat Jumat), maka pulanglah. (HR. Abu Dawud)

Sekali lagi, secara dzahir hadits di atas memang dipahami oleh sebagian sebaga rukhshah atau kelonggaran jika hari hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat.

Baca Juga:  Analisis Tentang Kesetaraan Gender Perspektif Sejarah Islam Pada Periode Klasik

Akan tetapi menurut pendapat yang Shahih dalam Madzhab Syafi’i yang juga merupakan pendapat mayoritas ulama, maksud kelonggaran yang diberikan Nabi dalam hadis tersebut adalah bagi warga pedalaman. Adapun bagi penduduk setempat, tetap diwajibkan melaksanakan salat Jumat.

Dan berikut beberapa pendapat mengenai hal ini, sebagaimau disebutkan dalam Bughyatul Mustarsyidin

مسألة: فيما إذا وافق يوم الجمعة يوم العيد ففي الجمعة أربعة مذاهب، فمذهبنا أنه إذا حضر أهل القرى والبوادي العيد وخرجوا من البلاد قبل الزوال لم تلزمهم الجمعة وأما أهل البلد فتلزمهم ، ومذهب أحمد لا تلزم أهل البلد ولا أهل القرى فيصلون ظهراً ، ومذهب عطاء لا تلزم الجمعة ولا الظهر فيصلون العصر ، ومذهب أبي حنيفة تلزم الكل مطلقاً

Masalah: Dalam pembahasan “SAAT HARI JUMAT BERTEPATAN DENGAN HARI RAYA”. Maka dalam kewajiban pelaksaan menunaikan shalat jumat terdapat empat madzhab:

Madzhab kami (Syafi’iyyah) bila penduduk desa dan pedalaman menjalankan shalat Ied dan keluar dari desa sebelum tergelincirnya matahari, maka tidak wajib bagi penduduk pedalaman mengerjakan shalat jumat, sedang bagi penduduk desa masih diwajibkan mengerjakannya.

Madzhab Imam Ahmad: bagi penduduk desa dan pedalaman tidak berkewajiban menjalankan shalat Jumat, kerjakanlah shalat dhuhur.

Madzhab Imam ‘Atha’: Tidak diwajibkan bagi mereka menjalankan shalat Jumat juga shalat dhuhur, kerjakanlah shalat Ashar.

Madzhab Abu Hanifah” semua shalat masih diwajibkan bagi mereka.

Lebih lanjut, dalam Madzhab Syafi’i, Imam Nawawi menjelaskan di dalam Raudlatut Thalibin

فرعإذا وافق يوم العيد يوم جمعة وحضر أهل القرى الذين يبلغهم لصلاة العيد وعلموا أنهم لو انصرفوا لفاتتهم الجمعة فلهم أن ينصرفوا ويتركوا الجمعة في هذا اليوم على الصحيح المنصوص في القديم والجديد. وعلى الشاذ عليهم الصبر للجمعة.

Baca Juga:  Wajib Tahu! Perlukah Kita Bermadzhab dalam Beragama?

(SUB BAHASAN): Bila hari raya bertepatan dengan hari Jumat dan penduduk desa yakni mereka-mereka yang mendengar seruan shalat Ied dan mereka yakin andaikan mereka membubarkan diri (meninggalkan masjid dan pulang ke rumah masing-masing) mereka akan ketinggalan shalat, maka bagi mereka diperkenankan membubarkan diri dan meninggalkan shalat Jumat di hari seperti ini menurut pendapat yang shahih, sedang menurut pendapat yang syadz (ganjil) bagi mereka wajib menunggu pelaksanaan shalat jumat. (Raudhah atThalibiin Juz I halaman 173)

Jika memperhatikan beberapa keterangan yang disampaikan ulama, ternyata memang maksud hadis nabi tersebut lebih condong pada orang pedalaman atau orang yang sekiranya pulang dari masjid, maka mereka tidak bisa mendapati salat Jumat.

Baca Juga:  Hukum Wanita Memakai Sepatu Berhak Tinggi, Benarkah Haram?

Maka menurut hemat penulis untuk zaman sekarang ini, di mana banyak terdapat masjid dan lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga, maka salat Jumat tetap wajib walaupun bertepatan dengan hari raya. Karena memang masih sangat memungkinkan ketika pulang dari pelaksanaan shalat Id untuk bisa kembali mengikuti salat Jumat dalam keadaan tidak ketinggalan. Wallahu a’lam bisshawab.

Faisol Abdurrahman