Ini Hadits Tentang Sabar Yang Harus Kamu Pahami!

Ini Hadits Tentang Sabar Yang Harus Kamu Pahami!

PeciHitam.org – Berawal dari hadist tentang sabar yang berbunyi:

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

اِذَا اَحَبَّ اللهُ عَبْدًا اِبْتَلَاهُ, فَاِنْ صَبَرَ اجْتَبَاهُ وَانْ رَضِيَ اصْطَفَاهُ

Artinya: “Jika Allah mencintai seseorang maka Ia akan mengujinya. kalau orang itu sabar, maka Allah akan menjadikannya orang mulia (mujtaba). Dan jika ia ridha (rela) maka Allah akan menjadikannya sebagai orang pilihan yang istimewa (musthafa).”

Hadist tentang sabar di atas dengan jelas mengkatagorikan dua golongan yang berbeda dalam penyelesaian ujian dan cobaan, yang mana satu golongan menghadapi cobaan itu dengan kesabaran dan yang lain menghadapinya dengan kerelaan. Bagi yang mampu menghadapi dengan kesabaran itulah para mujtaba dan yang menghadapi dengan kerelaan itulah musthafa.

Ibnu Abbas berkata sebagaimana dikutip Imam Ghazali dalam Ihya ulumuddin bahwa sabar menurut Al-Qur’an hanya ada tiga macam:

  • Sabar kepada kewajiban-kewajiban Allah SWT.
  • Sabar menghindar dari larangan Allah SWT.
  • Sabar terhadap musibah Allah SWT.

Kesabaran ketiga inilah yang memiliki derajat paling tinggi, dan dari ketiga bentuk sabar ini Imam al-Qusyairi dalam kitabnya meyebutkan bahwa sabar ada dua macam:

  • Sabar terhadap sesuatu yang sedang diupayakan.
  • Sabar terhadap sesuatu yang ada tanpa diupayakan.

Sabar terhadap sesuatu yang diupayakan adalah sabar dalam menjalankan syariat yang diperintahkan dan menghindarkan diri dari larangan Allah SWT.

Baca Juga:  Bahaya dan Keburukan Sifat Dengki yang Patut Kita Jauhi

Sementara sabar terhadap apa yang tidak diupayakan adalah mengkondisikan diri sendiri tetap tegar, bugar dan berseri dalam menghadapi segala yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah berkata ketika ditanyakan masalah iman, beliau menjawab:

الإيْمَانُ الصَّبْرُ وَالسّمَاحَةُ

Artinya: “Iman adalah keteguhan hati dalam bersabar dan murah hati.”

Balasan bagi orang yang sabar diataranya, Allah SWT telah meyiapkan posisi orang sabar di atas rata-rata dengan tiga ratus derajat untuk mereka yang sabar beribadah, enam ratus derajat untuk mereka yang sabar menghindar dari maksiat dan sembilan ratus derajat bagi mereka yang sabar atas musibah.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 96:

ولا نجزين الذين صبروا

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Jadi di antara sifat yang paling mulia adalah sabar. Keutamaan dari sifat sabar banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, hadist , dan penjelasan para ulama.

Menurut Al-Ghazali, setidaknya ada sekitar tujuh puluh lebih keterangan dalam Al-Qur’an terkait anjuran sabar, keutamaan sabar dan ganjaran yang akan diperoleh orang yang senantiasa menjaga kesabaran.

Baca Juga:  Bukan Sekedar "Aku Sabar" Inilah Hakikat Kesabaran Sesungguhnya

Karena kemuliaannya, kesabaran selalu diidentikkan dengan keimanan. Seperti yang dikatakan Ali bin Abi Thalib ra. yang artinya:

“Ketahuilah bahwa kaitan antara kesabaran dan keimanan adalah ibarat kepala dan tubuh. Jika kepala manusia sudah tidak ada, secara langsung tubuhnya juga tidak akan berfungsi. Demikian pula dengan kesabaran. Apabila kesabaran sudah hilang, keimanan pun akan hilang.”

Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa tidak semua bentuk kesabaran dianggap baik maupun mulia dan kesabaran memiliki berbagai macam hukum.

Ada beberapa bentuk kesabaran yang malah dinilai tidak baik dan kurang tepat karena kesabaran pun harus tahu tempatnya supaya tidak terjebak pada kesabaran yang tidak dibolehkan.

واعلم أن الصبر أيضاً ينقسم باعتبار حكمه إلى فرض ونفل ومكروه ومحرم فالصبر عن المحظورات فرض وعلى المكاره نفل والصبر على الأذى المحظور محظور كمن تقطع يده أو يد ولده وهو يصبر عليه ساكتا وكمن يقصد حريمه بشهوة محظورة فتهيج غيرته فيصبر عن اظهاره الغيرة ويسكت على ما يجري على أهله فهذا الصبر محرم

Artinya, “Sabar dapat dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan hukumnya: sabar wajib, sunah, makruh, dan haram. Sabar dalam menahan diri dari segala sesuatu yang dilarang syariat adalah wajib. Sementara menahan diri dari yang makruh merupakan sabar sunah. Sedangkan menahan diri dari sesuatu yang dapat membahayakan merupakan terlarang (haram) seperti menahan diri ketika disakiti. Misalnya orang yang dipotong tangannya, atau tangan anaknya sementara ia hanya berdiam saja. contoh lainnya, sabar ketika melihat istrinya diganggu orang lain sehingga membangkitkan cemburunya tetapi ia memilih tidak menampakkan rasa cemburunya. Begitu juga orang yang diam saat orang lain mengganggu keluarganya. Semua itu sabar yang diharamkan.”

Baca Juga:  Cara Bertaubat bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Wajib

Berdasarkan keterangan tersebut, menunjukan bahwa dalam sabar ada tempatnya sendiri dan justru ketika seseorang bersabar malah terjebak dalam kesalahan dan keharaman.

Seperti penjelasan di atas ketika melihat orang yang tertimpa musibah, maka sebaiknya langsung menolong, apalagi jika korbannya berada dalam kondisi darurat, sabar dalam kondisi tersebut termasuk sabar yang diharamkan berdasarkan penjelasan Al-Ghazali.

Demikian penjelasan hadist tentang sabar berikut keutamaan dan batasan-batasan dari kesabaran, dan semoga dapat memperluas pengetahuan kita perihal sabar. Amin

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *