Ini Salah Satu Keutamaan Bersuci Yang Perlu Kamu Tahu!

Ini Salah Satu Keutamaan Bersuci Yang Perlu Kamu Tahu!

PeciHitam.org – Bersuci merupakan metode yang disebutkan ulama terdahulu untuk mengurangi intensitas amarah serta keresahan adalah anjuran untuk bersuci, dalam hal ini bisa dengan mensucikan diri, baik dengan berwudhu atau dengan membersihkan badan lewat mandi. Karena itu pada artikel ini kita akan membahas Salah satu keutamaan bersuci.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Di jaman sekarang, Setiap harinya kesibukan kita sangat menyita pikiran. Berbagai masalah seperti konflik, perseteruan baik dalam diri sendiri ataupun dengan orang lain akan menjadikan diri terasa susah dan resah.

Untuk menghilangkan kesusahan, ulama mengajarkan kepada umat Muslim untuk selalu berusaha, disertai semakin menyadari akan besarnya kuasa Allah. Ulama, melalui amalan yang disarikan dari Al-Quran dan Hadits serta para ulama pendahulu menyampaikan bahwa ada perbuatan-perbuatan sederhana (bersuci contohnya) yang bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi perasaan susah dan resah.

Seperti yang sudah kita pahami, bersuci atau thaharah merupakan salah satu aktivitas bersuci diri dari berbagai najis atau hadas baik itu hadas kecil ataupun hadas besar. Terkait bersuci, kita mungkin sering mendengar bahwa bersuci merupakan sebuah identitas seorang muslim.

Baca Juga:  3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten

Salah satu keutamaan suci ini tidak hanya Allah dan Rasulullah saja yang menganjurkan untuk bersuci, para ulama terdahulu maupun sekarang juga menganjurkannya. Kenapa kok kelihatannya perlu banget? Karen bersuci tidak hanya membersihkan diri secara fisik atau badani, tapi juga pedalaman kita (rohani) dari berbagai gangguan pikiran dan hati kita. Lengkapnya, bisa dibaca secara langsung dibawh ini.

Adapun dalam Abwabul Faraj karya Syekh Muhammad bin Alwi Al-Maliki disebutkan bahwasannya membersihkan diri bisa menjadi satu metode atau cara untuk mengurangi dan mencegah kesusahan dan rasa letih sehari-hari. Dikutip dari Imam Umar bin Saqqaf As-Saqqaf bahwa hal yang dapat melapangkan batin, menolak rasa susah, dan juga menyehatkan badan, adalah memerhatikan kebersihan diri.

Selain itu, beberapa ulama juga menganjurkan untuk menunaikan sunah-sunah Rasul karena itu dapat mencegah keraguan dan rasa was-was buruk yang bisa jadi berasal dari setan, dan melakukan shalat untuk mencegah hal-hal yang menyibukkan hati dengan perkara yang tidak perlu.

Baca Juga:  Cara Meredakan Amarah Menurut Islam, Salah Satunya dengan Berwudhu

Dalam sebuah hadits, ketika Nabi sedang susah, beliau segera berwudhu dan mendirikan shalat. “Aku beristirahat (dari kesusahan) dengan shalat, wahai Bilal,” terang Rasulullah dalam salah satu riwayat. Hendaknya saat berwudhu, dihilangkan segala perasaan ragu dan was-was yang tidak beralasan.

Imam As-Sya’rani menyebutkan bahwasannya rasa hadirnya hati dalam shalat dan ibadah, itu juga bisa dilihat bagaimana keadaan hadirnya hati saat melakukan wudhu. Menurutnya, melanggengkan wudhu bisa menyebabkan lapangnya hati, mudahnya rezeki, serta menjaga diri dari keburukan yang bisa meresahkan hati kita. Dalam keterangan lain, disebutkan pula memperbarui wudhu setelah shalat bisa menjadi wasilah cerahnya hati.

Dari banyak keterangan di atas, dapat kita ketahui bahwa badan baik jasmani maupun rohani yang bersih, salah satu caranya lewat wudhu itu memiliki keutamaan yang bisa membantu untuk mengurangi beban kesusahan.

Ditambah dengan shalat sunat, banyak juga keterangan yang menyebutkan bahwa melalui ajaran agama dan ritual disertai berdoa, bisa menenangkan batin dan menambah optimisme.

Baca Juga:  Nasehat Rasulullah Saw Saat Haji Wada Sebelum Beliau Wafat

Terlebih badan yang segar dan bersih seusai wudhu bisa menjadi nilai tambah tersendiri. Semoga kita dijadikan hamba yang senantiasa menyucikan diri, lahir dan batin, sebagaimana dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang senantiasa bertobat dan mencintai pula orang-orang yang mensucikan diri.” Wallahu a’lam.

Mohammad Mufid Muwaffaq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *