Khazanah Tafsir Nusantara; Tafsir Rahmat Karya H. Oemar Bakry

Tafsir Rahmat Karya H Oemar Bakry

Pecihitam.org – Nama H. Oemar Bakry mungkin terasa asing bagi telinga akademisi saat ini. Bahkan mungkin kita hanya mendengar nama Oemar Bakry lewat bait lagu yang di nyanyikan oleh salah seorang musisi tanah air yakni Iwan Fals.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Padahal pada tahun 1978 nama H. Oemar Bakri  begitu terkenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama oleh kaum akademisi dan cerdik-cendikia. Hal ini terkait dengan keberanianya mengkritisi buku Al-Qur’an Bacaan Mulia karya H.B. Yassin paus sastra nusantara.

Beliau merupakan salah seorang yang memiliki ketertarikan dan kepedulian yang mendalam dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

H. Oemar bakry Lahir di Desa Kacang di pinggir Danau Singkarak Sumatera Barat pada tanggal 26 juni 1916. Pendidikan awal yang beliau tempuh di Sekolah Desa di kacang. Setelah tamat disana dan Sekolah Sambungan di Singkaarak, beliau meneruskan pelajaran pada Sekolah Thawalib dan Diniyah Putra Padang Panjang.

Tamat diniyah tahun 1931 dan Thawalib 1932. Kemudian melanjutkan pelajaran pada Kulliyatul Mu’allimin Islamiyah Padang. Selama ia belajar, ia sangat tekun dan rajin maka iatamat tahun 1936 dengan angka terbaik.

Baca Juga:  Tafsir Surat Al-An’am Ayat 130: Tentang Sosok Rasul bagi Bangsa Jin

Selain Oemar Bakry tekun dalam belajar, ia juga aktif dalam berdakwah. Dengan membawa dan berbekal pengamanan membaca dan menganalisis, maka tidak heran oemar bakry mempunyai pemikiran yang kritis. Pemikiran kritisnya ini terbukti ketika beliau mengomentari karya H.B.Yasin Al-Qur’anul Karim Bacaan Mulia pada tahun 1978.

Namun berkat sikap kritis Oemar Bakry tersebut, ia sering di undang untuk mengisi ceramah di berbagai universitas di indonesia seperti, IAIN Sunan Ampel surabaya 11 Februari 1984, di IAIN Imam Bonjol Padang pada 26 maret 1984 dan di Universitas Bung Hatta 28 maret 1984.

Bahkan geliat dakwahnya juga sampai ke internasional yakni dengan di undangnya beliau untuk memberikan ceramah di Universitas al-Azhar kairo pada tanggal 22 Desember 1983.

Selain sebagai seorang pengajar atau guru dan juga da’i, dibidang politik beliau adalah anggota Partai Persatuan Muslim Indonesia (PERMI) pada tahun 1930-an, anggota MASYUMI dan pernah menjadi pimpinan MASYUMI sumatera tengah.

Selain itu, beliau juga seorang pengusaha percetakan dan pernah menjadi ketua IKAPI (Ikatan Percetakan Indonesia) Jakarta Raya beberapa periode, ketua Yayasan al-Falah, Yayasan Pemeliharaan Kesucian al-Qur’an al-karim, dan yayasan Thawalib Jakarta. Pimpinan penerbit Angkasa di Jakarta dan Mutiara di Bandung.

Baca Juga:  Surah Ar-Rahman Ayat 65-78; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Oemar Bakry selain menjadi seorang pendakwah, penceramah, dan pengajar. Namun ia juga mempunyai banyak karya tulis. Salah satu karya tulis yang sampai saat ini masih dikaji adalah Tafsir Rahmat. Oleh sebab itu, dalam kesempatan kali ini, penulis akan menjelaskan mekanisme penyusunan, sumber, dan metode dalam penafsiran.

Dalam kitab Tafsir Rahmat H. Oemar Bakry menyusunya sesuai dengan Mushaf Ustmani. Kemudian hanya disusun dalam satu jilid yang berisi 1314 halaman.

Cara penulisanya dimulai dari sebelah kanan dan setiap penafsiranya didahului oleh suatu pendahuluan yang berisi uraian tentang nama atau nama-nama lain surah tersebut, jumlah ayat, hubungan antar surah, dan pokok isi surah dan penafsiran surahnya di diakhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan mengenai kandungannya.

Dalam menyusun kitab Tafsir Rahmat H. Oemar Bakry berpegang atau merujuk beberapa buah kitab Tafsir. Seperti, Tafsir al-Manar (Syaikh Muhammad Rasyid Ridha), Tafsir al-Maraghi  (Ahmad Mushtofa al-Maraghi), Al-Tafsir al-Farid fi al-Qur’an al-Majid  (Muhammad Abdul Mun’im al-Jamal), Tafsir Ibnu Katsir, Fi Dzilal al-Qur’an (Sayyid Qutub), dan Tafsir al-Qur’an  (Prof.H.Mahmud Yunus).

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 1-3; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Menurut penulis, H. Oemar Bakry dalam menyusun Tafsir Rahmat ini menggunakan metode Ijmaly dan bercorak corak Lughowi. Hal ini sebagaimana ditegaskan sendiri oleh H.Oemar Bakry bahwa ia terfokus kepada penekanan aspek susunan bahasa yang baik dan benar menurut tata bahasa Indonesia, serta bertujuan untuk lebih memudahkan membacanya.

M. Dani Habibi, M. Ag