Kisah Tentang Keajaiban Istighfar Tukang Roti yang Menggetarkan Imam Ahmad

kisah keajaiban istighfar

Pecihitam.org – Istighfar merupakan salah satu dzikir yang ditujukan untuk memohon ampunan kepada Allah Swt. Istigfar ini sering dibaca oleh umat Muslim setelah shalat. Harapannya adalah, bacaan ini mampu menghapuskan dosa-dosa yang pernah diperbuat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tidak hanya untuk memohon ampunan, ternyata kalimat dzikir yang sering diucapkan Rasulullah Saw ini juga memiliki banyak keutamaan lain jika diamalkan. Bahkan banyak sekali kisah tentang keajaiban Istighfar

Kisah berikut menceritakan tentang keajaiban amalan Istighfar dalam kehidupan. Kisah keajaiban Istighfar ini dialami oleh seorang pedagang roti yang ingin bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal. Bagaimana kisah lengkapnya? Berikut ulasannya.

Imam Ahmad bin Hambal adalah salah satu ulama dari 4 madzhab yang namanya mahsyur hingga saat ini. Pada zamannya, Ia begitu dielu-elukan oleh banyak orang. Dalam sebuah buku tentang Imam Ahmad dikisahkan bahwa saat memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke Negeri Syam.

Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa ia ingin pergi ke tempat itu. Padahal Ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam.

Baca Juga:  Kisah Baju Rasulullah Yang Disedekahkan Dan Kembali Lagi

Sesampainya di Syam, Imam Ahmad berhenti untuk menunaikan salat dzuhur. Tidak ada yang mengenali wajahnya, mengingat zaman dahulu teknologi tidak secanggih saat ini. Ia menunggu di masjid tersebut hingga menjelang salat Ashar.

Setelah Ashar, sang Imam membaca Alquran untuk menunggu waktu Magrib dan Isya. Setelah habis malam, Imam Ahmad kemudian ingin tidur dan beristirahat di masjid tersebut. Namun penjaga masjid tidak mengizinkan Ia tidur disana.

“Wahai syekh, anda tidak boleh tidur disini, ini sudah peraturan silahkan pergi,” kata penjaga

Namun Imam Ahmad menolak, “Saya musafir, saya ingin istirahat disini” jawab sang Imam.

Namun sang penjaga tetap menolak dan memintanya untuk keluar lalu kemudian mengunci pintu masjid. Setelah penjaga tersebut pergi, Imam Ahmad kembali beristirahat di pelataran masjid.

Tapi, sang penjaga kembali datang dan lagi-lagi beliau diusir dan didorong hingga menuju ke jalanan. Lalu ada tukang roti yang rumahnya tidak jauh dari masjid melihat kondisi tersebut. Tukang Roti tersebut memanggilnya

Baca Juga:  Wahabi Enggan Dialog Dengan Pakar, Tapi Tajam Menyerang Awam

“Hai syekh, kemarilah beristirahatlah di toko ku, ”

Kemudian Iman Ahmad masuk ke toko roti tersebut. “Rumahku tidak jauh dari sini, ini toko roti ku, dibelakang sana, ada ruangan untuk beristirahat. Beristirahatlah malam ini dan besok pagi engkau bisa melanjutkan perjalanan lagi”

Setelah masuk ke toko tersebut, Imam Ahmad kemudian memperhatikan aktivitas sang penjual roti. Dan ada satu hal yang paling menarik perhatian beliau dari lelaki ini. Yakni ucapan dzikir dan doa istighfar yang terus terucap dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai mengerjakan adonan roti.

Imam Ahmad yang merasa kagum kemudian bertanya “Sejak kapan anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?”

Ia menjawab, “Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi.”

Lalu Imam Ahmad bertanya lagi “Lantas apa hasilnya”

“Ya, Allah mengabulkan semua permintaan ku” Jawabnya.

“Lalu adakah permintaanmu yang belum dikabulkan Allah?” tanya Sang Imam.

“Ada satu” Lelaki saleh ini pun melanjutkan jawabannya dan berkata, “Sudah cukup lama saya selalu berdoa memohon kepada Allah agar bisa dipertemukan dengan seorang ulama besar yang sangat saya cintai. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hanbal!”

Baca Juga:  Kisah Nuaiman Jual Sahabatnya Jadi Budak dan Tawa Rasulullah

“Allahu Akbar! Teriak Imam Ahmad. Ternyata karena Istighfarmu-lah Allah SWT mendatangkan saya datang ke kota mu ini tanpa alasan yang jelas, karena Istighfarmu-lah penjaga Masjid melarang saya tidur di Masjid, karena Istighfarmu-lah engkau menawarkan aku istirahat ditempatmu. Saya lah Ahmad bin Hanbal…

Maha suci Allah, yang telah mendatangkan Imam Ahmad bin Hambal ke rumah pedagang roti itu karena Istighfarnya.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik