3 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua dalam Melatih Anak Agar Berkata Jujur

melatih anak berkata jujur

Pecihitam.org – Kedua orang tua perlu mengajarkan kejujuran kepada anak-anak sejak usia dini, supaya nanti ketika dewasa ia menjadi orang yang jujur juga. Ibu dan ayah mengemban kewajiban memberi contoh kejujuran kepada anaknya. Melatih anak untuk berkata jujur dapat dilakukan dengan banyak hal, salah satunya dengan berpuasa. Berpuasa berfungsi untuk mengekang hawa nafsu berbohong.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Jika anak kita sedang berpuasa, ingatkanlah bahwa ia tidak boleh berbohong karena bisa merusak puasa yang sedang ditunaikan. Kita pun secara tegas harus mengatakan bahwa berbohong itu perbuatan yang di murkai Allah.

Kita harus mengatakan kepada anak kita jikalau mereka berkata bohong tidak jujur dalam segala hal maka nanti tidak ada lagi kepercayaan dari semua orang terhadap mereka. Kemana pun mereka pergi kalau tidak ada kejujuran maka siapa pun tidak akan percaya lagi tentang apa yang mereka katakan dan perbuatkan.

Kita juga harus mengingatkan kepada mereka bahwa kejujuran adalah kunci kepercayaan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan kekeluargaan maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Melatih anak untuk berkata jujur juga dapat dilakukan dengan mengakui kesalahan. Ajarilah anak kita berani mengakui kesalahan di hadapan teman-temannya atau gurunya jika ia memang bersalah. Misalnya, seorang anak yang tidak mengerjakan PR memiliki alasan, “saya sedang menunggui ibu yang sakit” padahal ibunya sehat-sehat saja di rumah. Jangan biarkan anak kita berbohong, jika kita membiarkannya lama kelamaan akan menjadi kebiasaan buruk yang nanti merugikan sang anak.

Baca Juga:  Tanda Orang yang Taqwa: Tinggalkan Hal yang Tak Berguna

Dari Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah saw pernah bersabda:

“Tidak henti-hentinya seseorang bersikap jujur dan membiasakan bersikap jujur, sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur.” (HR. Muslim)

Kejujuran merupakan hal sangat penting, namun sedikit orang tua yang perduli akan kejujuran anaknya. Kejujuran di saat dewasa tak lepas dari kejujuran yang ditanamkan saat masih anak-anak. Ketika usia masih anak-anak sudah ditanamkan kejujuran, maka sampai dewasa kejujuran itu akan tertanam dalam jiwa anak.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kejujuran pada anak, diantaranya sebagai berikut:

1. Tidak boleh membohongi anak

Kadang kala orang tua membohongi anak demi sesuatu hal, misalnya agar anaknya tidak menangis dijanjikan suatu barang. Namun ketika anaknya sudah diam barang tersebut tidak diberikan, sehingga anak berfikir ternyata dia dibohongi. Hal itu akan tetap membekas hingga dia dewasa dan ketika dewasa akan berganti membohongi karena sejak kecil telah diajari berbohong oleh orang tuanya.

Baca Juga:  Gaes, Teruslah Meminta kepada-Nya! Karena Doa Adalah Senjata Orang Mukmin

2. Menghargai kejujuran anak

Sedikit orang tua yang mau mneghargai kejujuran anaknya, sehingga ketika anak berusaha jujur tidak diberikan reward (ganjaran) atas kejujurannya. Jika demikian maka kejujuran dianggap hal yang tidak penting sehingga akan mengabaikan kejujuran tersebut.

3. Selalu motivasi anak untuk berlaku jujur

Seorang anak memerlukan bimbingan dan motivasi secara bersinergi agar kejujuran yang ditanamkan pada anak tetap berada dalam diri anak.

Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Amir ra. yang menceritakan masa kecilnya bahwa ibunya memanggilnya, sedang saat itu Rasulullah saw sedang berada di rumah kami. Ibunya berkata, “Kemarilah, aku akan memberimu sesuatu.” Rasulullah bertanya kepada ibunya, “Apakah yang akan engkau berikan kepadanya?” Ibunya menjawab, “Aku akan memberinya buah kurma.” Melihat gelagatnya, Nabi pun bersabda:

“Ingatlah jika engkau tidak memberinya sesuatu apapun, niscaya akan dicatatkan sekali dusta terhadapmu.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Sesungguhnya anak-anak itu senantiasa mengawasi sepak terjang orang-orang dewasa yang berada di sekitarnya, dan akan meniru perbuatan mereka.

Baca Juga:  Wahai Para Isteri, Perbaikilah Akhlakmu Agar Tidak Menjadi 10 Wanita Ahli Neraka

Abdullah bin Mas’ud berkata, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

“Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah (surga). Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim)

Demikianlah uraian singkat ini semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca semuanya. Amin. Wallahu ‘alam.

Mehri Andani MB