Memahami 5 Rukun Islam Secara Jelas dan Lengkap

Memahami 5 Rukun Islam Secara Jelas dan Lengkap

Pecihitam.org- Setiap muslim wajib hukumnya untuk mengetahui rukun Islam, sebab rukun Islam merupakan pedoman bagi umat Muslim. Tidak hanya diwajibkan untuk mengetahuinya saja, kita pun diharuskan untuk bisa memahami dan mengamalkannya agar kita bisa menjadi seorang muslim yang sempurna.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Rukun islam dan rukun Iman itu berbeda, kalau rukun Iman kita hanya diwajibkan untuk mengimani atau menanamkan keyakinan dalam hati dan pikirannya. Sedangkan rukun Islam banyak di terapkan dengan berupa gerakan fisik. Lantas apa saja sih rukun Islam tersebut?

Sebelum kita masuk ke pembahasan rukun Islam tersebut, pertama kita akan membahas tentang:

Daftar Pembahasan:

Orang Yang Berkewajiban Untuk Mengamalkan Rukun Islam

Dalam mengamalkan rukun Islam ini, tidak serta merta hanya dilakukan oleh sembarang orang, namun ada beberapa kriteria dan syaratnya.

Kriteria yang paling mendasar adalah seseorang tersebut haruslah sudah mencapai aqil baligh, hal tersebut sama halnya dengan kewajiban seseorang untuk menunaikan ibadah sholat lima waktu. Dan orang yang bisa dikatakan Aqil Baligh harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

  • Seseorang yang telah mencapai aqil baligh (cukup umur), haruslah mengalami: jika perempuan sudah haid dan jika laki-laki telah mengalami mimpi basah.
  • Mumayiz, yakni orang yang sudah mampu untuk membedakan antara yang benar dan yang salah
  • Orang yang berakal sempurna (tidak gila).

Apabila seseorang sudah memenuhi ketiga syarat tersebut, maka dia sudah berkewajiban untuk mengamalkan rukun Islam. akan tetapi, alangkah baiknya kita sebagai orang tua atau orang yang telah dewasa untuk mendidik dan menanamkan rukun Islam kepada anak semenjak kecil. Sebab anak yang telah di biasakan untuk mengamalkan rukun Islam, maka kelak jika dia sudah dewasa akan terbiasa dan akan taat kepada perintah Allah SWT.

Definisi Rukun Islam dan Dasar Hukumnya

Seseorang bisa dikatakan sebagai seorang muslim, dapat dilihat dari beberapa tanda. Sedangkan tanda tersebut bisa di wujudkan melalui lima amalan yang telah di ajarkan di dalam agama Islam. Lima amalan tersebut adalah rukun Islam. Lalu apa arti dari rukun Islam itu?

Jika kita lihat dari kata rukun, bahwa yang dimaksud dengan rukun ialah: “sesuatu yang harus ada di dalam melakukan sebuah perbuatan.” Semisal rukun Wudhu, kita tahu bahwa rukun wudhu itu ada 6, yakni: niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki, dan tertib.

Maka dari keenam rukun wudhu tersebut harus ada dan dilaksanakan ketika sedang melakukan wudhu. Dan apabila salah satu dari rukun tersebut tidak dilakukan, maka wudhunya tidak sah.

Begitu juga dengan rukun Islam, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa saja rukun Islam itu. Jadi rukun Islam itu adalah sesuatu hal atau perbuatan yang harus ada dan dilakukan di dalam memeluk agama Islam.

Adapun rukun Islam itu ada 5 bagian, yakni: Pertama, mengucapkan dua kalimat syahadat. Kedua, menunaikan ibadah sholat maktubah. Ketiga, melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Keempat, mengeluarkan zakat. Kelima, menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.

Baca Juga:  Hukum Mencabut Uban Menurut Pandangan Para Ulama

Terdapat hadis yang sangat populer yang menjelasakn tentang rukun islam. hadis tersebut terdapat dalam kitab Arbain Nawawi yang berbunyi:

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ  

Dari Abu  ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 8; Muslim, no. 16].

Penjelasan 5 Rukun Islam

Syahadat

Seseorang yang ingin memeluk agama Islam sebenarnya sangatlah mudah dan tidak ribet. Cukup dengan melafalkan dua kalimat syahadat dan menjalan kewajiban agama, seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan, dan lain-lain sebagianya. Terkait bagaimana cara masuk Islam, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Kitab Al-Ghunyah menjelaskan:

أولا أن يتلفظ بالشهادتين: لا إله إلاالله، محمد رسول الله ويتبرأ من كل دين غير دين الإسلام، ويعتقد بقلبه وحدانية الله تعالى….ثم يجب عليه الغسل للإسلام لما روى أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر ثمامة بن أثال وقيس بن عاصم لما أسلما بالغسل…ثم تجب عليه الصلاة لأن الإيمان قول وعمل، لأن القول دعوى والعمل هو البينة، والقول صورة والعمل روحها

Artinya, “Pertama, melafalkan dua kalimat syahadat, la ilaha illallah muhammad rasulullah/tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Berlepas diri dari agama selain Islam. Meyakini dalam hatinya keesaan Allah SWT. Kemudian diwajibkan mandi sebagaimana Rasulullah memerintahkan mandi Tsumamah bin Utsal dan Qis bin ‘Ashim ketika masuk Islam. Kemudian diwajibkan shalat karena iman mesti berbarengan antara perkataan dan perbuatan, sebab perkataan ibarat klaim dan amal sebagai bukti. Perkataan merupakan bentuk formal, sementara amalan substansi atau ruhnya.

Dari penjelasan Syekh Abdul Qadir di atas, dapat kita pahami bahwa ada tiga langkah yang perlu dilakukan ketika seseorang yang hendak memeluk agama Islam.

Pertama, membaca dua kalimat syahadat dan meyakini di dalam hati akan keesaan Tuhan dan Nabi Muhammad merupakan utusan Allah. Adapun Lafal syahadat yang mesti dibaca adalah:

اَشْهَدُأَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًارَسُوْلُ اللَّهِ

Artinya: “aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang wajib di sembah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Baca Juga:  Mengadzani Jenazah Ketika Di Pemakaman Bagaimana Hukumnya?

Kedua, bagi orang yang baru masuk Islam, sebagian ulama mewajibkannya untuk mandi. Dengan rujukan pada hadits yang disebutkan Syekh Abdul Qadir di atas.

Namun ada beberapa ulama lain berpandangan bahwa mandi tidak diwajibkan, tetapi hanya kesunnahan saja. Ketiga, orang yang baru memeluk agama Islam, diwajibkan untuk shalat lima waktu dan mengerjakan kewajiban lainnya.

Sholat

Dalam Agama Islam, Shalat adalah rutinitas yang wajib untuk dilaksanakan. Jika sesuatu hal di hukumi wajib, maka jika seseorang mengerjakannya maka dia akan mendapat pahala dan jika dia meninggalkan maka akan mendapat dosa. Yang dimaksud dengan Sholat adalah ibadah yang di laksanakan dengan rangkaian gerakan beserta dengan membaca doa.

Menurut bahasa sholat adalah gerakan yang di awali dengan bacaan takbir dan di akhiri dengan membaca salam. Sebagai umat muslim wajib melaksanakan sholat dalam lima waktu, di luar dari lima waktu itu, maka shalatnya di hukumi sebagai ibadah sunnah.

Lima waktu sholat yang di wajibkan untuk umat Muslim adalah shalat magrib, shalat isya’, shalat subuh, shalat ashar dan shalat dhuhur. Lima waktu shalat tidak boleh ada yang di tinggalkan, meski Anda dalam keadaan dan kondisi bagaimanapun.

Perintah untuk mendirikan shalat bagi orang muslim telah di atur didalam Al-Quran surat An-Nisa’ ayat 103:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

Puasa Pada Bulan Ramadhan

Hukum melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib bagi seorang muslim. Puasa ini merupakan kegiatan menahan nafsu, baik lahir maupun batin. Puasa adalah menahan hawa nafsu seperti makan, minum, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Saat menjalankan ibadah puasa ada kegiatan yang termasuk sunnah, yaitu makan sahur. Dan juga dianjurkan untuk segera mengawali buka puasa ketika adzan magrib telah berkumandang.

Pada bulan Ramadhan, Allah SWT banyak memberikan pahala bagi orang-orang yang mampu melaksanakan puasa dengan baik dan ikhlas. Dan juga terdapat manfaat berupa kesehatan bagi tubuh kita ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Terdapat perintah untuk menjalankan ibadah puasa di dalam Al-Quran, yakni dalam surat Al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Zakat

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap orang Islam, yang sudah baligh atau belum, baik kaya maupun miskin, dengan ketentuan bahwa ia masih hidup pada malam takbir dan memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari-hari.

Baca Juga:  Bolehkah Hukumnya Wanita Haid Ikut Kajian Majelis Taklim?

Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat, yaitu: orang fakir, miskin, amil zakat, mualaf, memerdekakan budak, orang yang memiliki hutang, orang yang berjuang di jalan Allah, ibnu sabil atau orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat.

Zakat fitrah ini dibayarkan maksimal sebelum shalat ‘Idul Fitri. Ketentuan zakat fitrah tersebut didasarkan pada hadist Rasulullah SAW :

فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ

Artinya : “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat (ke masjid) ‘Idul Fitri” (HR Bukhari dan Muslim).

Menunaikan Ibadah Haji Bagi Yang Mampu

Kita semua pasti ingin menunaikan ibadah haji ke Makkah, namun untuk pergi ke sana tidak semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu dalam segi materi maupun fisik, sebab ibadah haji sendiri merupakan ibadah yang di lakukan di Makkah al Mukarramah, dengan melakukan beberapa kegiatan di sekitar ka’bah di kota Makkah dan Madinah.

Perintah menunaikan ibadah haji adalah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an, Surah Ali Imran, Ayat 97 sebagai berikut:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Demikianlah penjelasan mengenai rukun Islam, lengkap beserta dasar hukumya. Maka dari itu, agar kita bisa menjadi seorang muslim yang baik dan sempurna dihadapan Allah SWT, marilah  kita mengamalkan dari kelima rukun Islam tersebut. Semoga keimanan kita kepada Allah SWT selalu bertambah setiap harinya, dan semoga kita semua kelak termasuk orang-orang yang masuk ke surganya Allah SWT, Amin…

Mochamad Ari Irawan